24. El

523 82 9
                                    

Rasya kini tengah berada di UKS bersama Alina yang berbaring di kasur UKS.

"Lo gak papa?"

"Aku gak papa, makasih Rasya" jawab Alina. ~iyalah gapapa orang cuma pura-pura ;( (eh maaf author julid)

Rasya tersenyum mengusap kepala Alina lembut.

"makasih buat?" Tanya nya menggoda Alina.

Alina ikut tersenyum. Di hatinya seolah di taburi banyak bunga ~kuburan baru kali ah (eh maaf author julid lagi:')

"buat segalanya, termasuk tadi udah bela aku di depan Aqeela" jawab Alina.

"Santai aja, gak usah pake makasih segala. Lo kan tunangan gue" kata Rasya mencubit pipi Alina membuat Alina mendendengus.

Setelah kejadian tadi, Rasya berubah derastis menjadi semanis ini. Rencana Alina berhasil, setelah ini Rasya akan makin jauh dengan Aqeela.

Sementara di tempat lain, setelah El mengantarkan Aqeela pulang, Ia buru buru melajukan mobilnya untuk kembali ke sekolah. Di sekolah pasti masih banyak orang.

Setelah sampai di area parkiran sekolah, El buru-buru turun dengan nafas memburu.

EL masuk ke ruang UKS dan menemukan Rasya disana. Ya, El balik lagi ke sekolah hanya untuk menemui Rasya.

Tanpa aba-aba El menarik kerah kemeja sekolah Rasya dengan paksa.

"Brengsek lo!" Ucap El melayangkan bogeman mentah di pelipis Rasya keras.

Rasya yang belum siap menerima serangan, akhirnya terjatuh ke lantai. Ia memegang pelipisnya yang berdarah.

"Lemah lo! Bacot lo doang yang gede!" Kata El lagi dengan nafas memburu.

Sementara Alina panik dan ketakutan.

"Tau apa lo tentang gue?" Tantang Rasya yang kini tengah berusaha berdiri.

El tertawa remeh.

"gue tau semua tentang lo, bangsat!" Tajam El.

"Eh udah dong, kenapa pada ribut sih" kata Alina berusaha melerai.

Suaranya tampak bergetar. Sepertinya ia benar-benar sedang ketakutan.

El dan Rasya menatap Alina yang menunduk, sepertinya tempat ini tidak cocok untuk adu jontos.

"Ikut gue sekarang" ajak El pada Rasya.

Rasya mengangguk lalu berjalan mengikuti El, Rasya ingin tau apa saja yang El tau tentangnya.

El dan Rasya sampai di tempat yang agak jauh dari orang orang, di belakang sekolah.

"Lo masih sayang sama Aqeela?" Tanya El dengan senyum devil.

"Gak usah so tau!"

"Hahaha gue tau man! Lo masih sayang sama Aqeela tapi lo sering nyakitin dia? Laki laki macam apa lo?!" Ketus El menunjuk Rasya.

"Gak usah so tau anjing!" Balas Rasya tajam.

"GUE TAU BEGO!" Ucap El dengan emosi

"KALO LO MASIH SAYANG SAMA DIA, JANGAN BIKIN DIA NANGIS! LAKI LAKI MACAM APA LO YANG PERMALUIN CEWEK YANG LO SAYANG DI DEPAN UMUM?!"

Rasya yang kepancing emosi akhirnya menghajar perut El dengan brutal.

"gue cuma belain yang bener! Dia salah jadi dia pantes dapetin itu!"

El memegang perutnya namun ia tetap tertawa.

"tau dari mana lo kalo Aqeela yang salah?" Tanya nya menantang.

SYAQEEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang