26. Om Anggoro

567 84 2
                                    

Selesai dari TPU, Rasya berkeliling tanpa tujuan menggunakan motor. Ia membiarkan motornya membawa raganya kemana pun.

Rasya menatap jalanan dengan tatapan kosong. Hingga ada dua motor yang menyalip motornya tiba-tiba.

Rassya terjatuh bersamaan dengan motornya. Ia segera berdiri dan melihat siapa pelakunya.

Empat orang bertubuh besar dan berahang tegas menghampiri Rasya. Keempatnya pelaku penyelipan motor Rasya, Rasya tau mereka siapa. Anak buah Anggoro, papi Alina.

Rasya menatap keempatnya sengit.

"Kamu masih kenal kita?" Tanya seseorang di antara mereka.

Rasya tersenyum devil, bagaimana bisa Rasya lupa pada wajah-wajah kriminal mereka?

Dua orang dengan sigap memegang tangan Rasya membuat Rasya tidak bisa berontak.

Seseorang dengan tato kupu-kupu di tangan kirinya mendekati rassya, dengan mimik yang menyeramkan.

"Kamu tau apa kesalahan kamu kali ini?!" Tanya nya dengan nada tidak santai.

Rasya hanya diam, ia tidak bisa melawan.

"KENAPA KAMU PUTUSIN PERTUNANGAN KAMU DENGAN NONA ALINA BODOH?!"

"KAMU TAU GAK AKIBATNYA AKAN SEPARAH APA KALO KAMU MAIN'MAIN DENGAN KELUARGA ANGGORO?"

Rasya tersenyum remeh.

"siapa yang tidak tau? Keluarga Anggoro pasti akan melakukan tindak kriminal terhadap siapa saja yang mengusik keluarganya, kan?" Jawab Rasya menantang.

"Tunggu apa lagi? Abisi saya!" Tantang Rasya lagi.

Seseorang itu malah tertawa lalu berjalan memutari Rasya dan berhenti lagi tepat di hadapan Rasya.

"Sebenarnya ada pilihan lain agar kamu tidak kami habisi."

"Jauhi gadis yang bernama Aqeela, dan perbaiki hubungan kamu dengan nona Alina!" Sambungnya memerintah.

Rasya hanya tersenyum remeh.

"siapa yang sudi mempunyai hubungan dengan keluarga kriminal seperti Anggoro?!" Ucap Rasya berhasil membuat keempatnya emosi.

"Baiklah kalo itu mau kamu, HAJAR!!" Perintah seseorang itu, lalu seseorang yang sedari tadi menunggu perintah melakukan tugasnya ketika terdengan ucapan 'hajar'

Tubuh Rasya sangat lelah menerima pukulan dari suruhan pak Anggoro.

Setelah mereka memastikan Rasya tumbang, barulah mereka pergi.

Rasya terduduk lesu di atas jalanan yang sepi. Lalu tangan Rasya bergerak menekan ponselnya untuk menelfon seseorang.

*apa?

"Gue di jalan manggis, jemput gue"

*oke

Tanpa banyak bertanya seseorang di sebrang sana langsung melajukan mobilnya untuk menemui Rasya.

Siapa lagi kalo bukan Reza.

Reza memang selalu ada saat teman temannya membutuhkan. Baik Rasya, Putra bahkan Nando, mereka tidak akan sengkan-sungkan untuk meminta bantuan pada Reza.

Tak lama mobil Reza berhenti tepat di hadapan Rasya.

Rassya kini tengah terduduk lesu sembari memegang perutnya yang terasa nyeri. Kondisi Rasya lumayan buruk, banyak luka di area wajahnya. Apalagi di bagian sudut bibirnya terdapat darah segar.

"Ko bisa?" Tanya Reza mengangkat tubuh Rasya, lalu membopongnya ke dalam mobil.

"Om Anggoro" jawab Rasya singkat.

SYAQEEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang