27. Markas Galaxy

586 83 5
                                    

Siang ini cuaca cukup cerah untuk sekedar duduk santai menikmati angin. Terlebih sembari mendengarkan riuh suara air yang damai dan menenangkan.

Seorang gadis tengah duduk manis di tepi danau, menikmati tiap hembusan angin. Gadis itu terlihat sangat sibuk, melipat origami berwarna pink dan biru.

Dua origami itu ia lipat membentuk perahu kertas, Aqeela tersenyum melihat hasil lipatannya.

Lalu Aqeela mengeluarkan pulpen dari dalam tas nya. Menulis sesuatu di balik perahu kertas berwarna pink.

~angin..
Jangan bawa rassya pergi~

Begitulah isi tulisan dalam perahu kertas tersebut, Aqeela tersenyum lalu seseorang dengan tanpa dosa mengambil perahu kertas berwarna biru membuat Aqeela menatap si pelakunya tidak suka.

"Rasya? Ngapain disini?" Tanya Aqeela ketus.

"Balikin gak perahu kertasnya?!"

Aqeela berusaha mengambil kembali perahu kertas yang Rasya rampas.

Rassya berdiri untuk menghindari Aqeela, karena Rasya lebih tinggi dari Aqeela, Aqeela kesusahan untuk menggapainya.

"Ambil aja! Gak penting!" Ucap Aqea menyerah.

Rasya terkekeh melihat raut Aqeela yang kesal.

"Gitu dong, pinjem pulpen"

Rasya kembali duduk.

Rasya memang tidak tahu diri, sudah merampas perahu kertas Aqeela, sekarang meminjam pulpen Aqeela.

Aqeela yang malas cekcok dengan Rasya, segera memberikan pulpennya tanpa basa basi.

Rasya mengambilnya lalu menuliskan sesuatu.

Rasya membiarkan Aqeela membacanya juga, berbeda dengan aqeela tadi.

~tolong, jaga aqeela~

Tiga kata namun cukup mengganggu pikiran Aqeela.

Apa maksudnya meminta tolong untuk menjaga Aqeela? Bukannya seharusnya Rasya yang menjaga Aqeela? Rasya mau kemana sampai meminta tolong untuk menjagakan Aqeela?

Semua pertanyaan itu hanya tersimpan di dalam hati Aqeela, Aqeela tidak berani mengeluarkannya. Ia hanya diam menatap lurus kedepan.

Rasya meletakan perahu kertas di air danau lalu tangannya melepaskan perahu kertas itu.

Membiarkan perahu itu berjalan mengikuti arus dan juga angin.

Aqeela sejak tadi hanya memperhatikan lalu beberapa menit setelahnya ikut melepaskan perahu kertasnya.

"Lo kenapa sih ngejauh terus dari gue?" Tanya Rasya membuka pembicaraan.

Aqeela menatap Rasya sekilas.

"Gak usah lo tanya, lo tau jawabannya" jawab Aqeela santai.

"Lo takut sama Alina?"

"Enggak" jawab Aqeela santai.

"Terus apa? Kadang-kadang gue pengen nanya sama tuhan, sebenernya kita tuh di takdirkan buat bersama gak sih?" Kata Rasya prustasi, terlihat dari raut mukanya yang gusar.

Aqeela hanya mengedikkan bahunya, tidak tahu.

"Kita itu beda Rasya, lo sendiri kan yang bilang kalo gue gak selevel sama lo"

Kata-kata itu, setiap kali Rasya mengingat kata itu membuat Rasya makin membenci dirinya sendiri.

Rassya sejahat itu dulu hanya untuk menjauhi Aqeela.

SYAQEEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang