Sekitar 20 menit berjalan kaki akhirnya mereka sampai di perkebunan jagung yang cukup luas.
Aqeela dan Sandy sumringah melihat jagung-jagung yang siap di panen.
"Kek, boleh kita ambil jagungnya sekarang?" Tanya Aqeela tidak sabar.
Hendra mengangguk. "Boleh, ambil aja. Kakek tungguin disini ya"
"Oke keeekkk" balas Sandy.
"Enjasss!!!' Teriak Hendra memanggil seseorang.
Laki-laki bertubuh tinggi, dengan kulit putih dan hidung mancung mengenakan topi khas petani datang menghampiri Hendra.
"Iya, ada apa juragan?" Tanya lelaki tersebut yang sepertinya merupakan pegawai kakek Hendra.
"Kamu temenin mereka panen jagung ya, saya tungguin kalian di saung sana"
"Oh oke siap juragan. Mereka teh temen-temennya den Rasya sama den Reza sanes?"
"Iya muhun"
"Hayu atuh ikutin abdi urang panen sama-sama" ajak enjas yang diikuti Aqeela dan Sandy.
Sementara Rasya dan Reza tidak bergerak. keduanya setia berdiri di posisi semula.
Hendra mendorong pelan badan kedua cucunya itu. "Heh ayo atuh jangan males-males" suruh Hendra.
Dengan sangat terpaksa akhirnya mereka mengikuti Enjas, Aqeela dan Sandy yang sudah cukup jauh.
"Nama lo siapa?" Tanya Aqeela memulai pembicaraan agar tidak canggung.
"Justin bin Asep, tapi suka di panggil enjas" jawab Justin nyengir.
Aqeela dan Sandy refleks tertawa dengan jawaban Justin.
"Lo anaknya mang Asep ya?" Tanya Sandy.
"Iya, ning teteh tau?"
"Kebetulan tadi ketemu mang Asep di rumah"
"Ooohhh"
"Ari ini siapa atuh namanya? Saya mau kenalan. Siapa tau atuh bisa jodoh sama salah satu dari kalian"
"Kenalin gue Aqeela"
"Gue Sandy, tapi jangan godain gue ya. Gue udah punya pawang, kak Reza" balas Sandy bercanda.
"Godain gue aja Just, gue seratus persen singleee" ucap Aqeela bercanda.
Tapi Justin memang memiliki wajah yang tampan, setara dengan muka Rasya dan Reza. Mungkin dia adalah bibit unggul mang Asep.
Justin tertawa. "Siap atuh teh, nanti teteh saya ajak jalan-jalan keliling kebun, mau?"
Aqeela mengangguk dengan semangat. "Maauuuu!!"
"Apa mau mau?!" Tanya Rasya tidak santai tiba-tiba muncul di belakang mereka.
"Justin mau deketin gueee" jawab Aqeela bangga.
"Heh justin, lo gak cocok deketin Aqeela. Lo cocoknya deketin ajal" ucap Rasya sinis.
"Eeh cemburu yah kamu teh den" goda Justin membuat Rasya makin kesal.
"Eh Justin gue tau ya lo itu emang ganteng. Tapi jangan tebar pesona ke mantan gue!! Cari yang lain jangan Aqeela" geram Rasya cemberut.
Aqeela malah acuh, berusaha menahan tawanya.
"Santai den, kan udah mantan. Bebas atuh mau di deketin juga"
"Iya ih apaansi si Rasya larang-larang. Inget ya Sya, lo udah gak punya hak buat larang-larang Aqeela" ucap Sandy ikut memojokkan Rasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAQEEL [END]
أدب المراهقين"Gajelas lo!" Aqeela memutar badannya hendak masuk ke rumahnya. "Iya gak jelas kaya hubungan kita" Deg Aqeela menghentikan langkah nya kembali menghadap Rasya. "Maksud lo?" Akhirnya! Ini yang aqeela tunggu tunggu. "Gini ya Qeel, gue tuh bosen hidup...