Rasya dan Aqeela kini tengah berada di taman rumah sakit. Rasya sengaja mengajak Aqeela keluar agar bisa menghirup udara segar.
"Pengen cepet-cepet sembuh, kasian Nia gak ada yang urus" ucap Aqeela yang kini tengah duduk di kursi roda.
Sebenarnya Aqeela tidak ingin di kursi roda, namun Rasya memaksa dengan alasan 'tubuh lo masih lemes'
Aqeela mengalah saja, toh ada enaknya juga ia tinggal duduk dan di dorong Rasya.
"Lagi sakit juga, masih aja mikirin si Azab Dunia" cela Rasya.
"Selain mikirin Nia, gue harus mikirin siapa lagi emang?"
"Gue lah" jawab Rasya dengan gaya yang menurut Aqeela sok cool.
"Buang-buang waktu banget gue harus mikirin lo, lo kan udah ada yang mikirin"
"Siapa?"
"Alina, kan?" Tanya Aqeela dengan sinis.
Rasya malah meledakkan tawanya.
"Gue udah bebas dari Alina kali" ucap Rasya membuat Aqeela mengerutkan keningnya.
"Hah? Serius?"
Rasya mengangguk. "Masalah gue sama keluarga Anggoro udah selesai"
Aqeela mencoba mencerna ucapan Rasya, bukannya ini terlalu cepat dan tidak masuk akal?
Bagaimana caranya Rasya bisa lepas dari keluarga pak Anggoro? Sepertinya sangat mustahil.
"Gak usah bohong buat nyenengin gue!" Jawab Aqeela malah sebal.
Rasya terkekeh.
"Siapa yang bohong?"
"Gue serius Qeel. Masalahnya udah di selesain sama kakek gue yang di bandung. Gue juga udah bebas dari kakek Rama" jelas Rasya.
"Lo bercanda ya?" Tanya Aqeela masih tidak percaya.
"Kalo gak percaya tanya Reza deh" ucap Rasya yang meyakinkan.
Aqeela mengangguk percaya, walaupun sebenarnya sangat sulit di cerna tapi yasudahlah ini justru awal yang baik untuk memperbaiki hubungannya dengan Rasya.
"Kok bisa om Anggoro bebasin lo gitu aja?"
"Jadi ternyata selama ini om Anggoro yang ambil uang perusahaan kakek Hendra. Jadi pas kakek datengin om Anggoro, om Anggoro terkejut kaya ketakutan gitu"
"Terus kakek kasih pilihan, kalo tetep mau lanjutin perjodohan gue sama Alina, om Anggoro harus bayar uang perusahaan yang dia ambil."
"Tapi kalo dia bebasin gue, dan batalin perjodohannya, dia gak perlu balikin uang perusahaan yang jumlahnya terbilang cukup besar" jelas Rasya.
"Lo kaya barang ya, di tebus sama kakek lo" ucap Aqeela terkekeh.
"Iyalah, kayak barang yang limited edition. Semua orang pengen milikin gue. Termasuk lo" goda Rasya.
"Diiihh pede banget! Yang ada lo yang ngejar-ngejar gue terus" sangkal Aqeela.
Rasya mengedikkan bahunya acuh.
Untuk beberapa saat, keheningan terjadi diantara mereka. Tidak ada yang membuka suara hingga Rasya kembali berkata.
"Lo masih mau perbaiki ini kan?" Tanya Rasya dengan hati-hati.
"Kita mulai lembaran baru, lembaran yang akan gue pastiin tidak ada luka dan kesedihan di dalamnya" sambung Rasya.
Aqeela mengangguk. Ia senang akhirnya kisah cintanya tidak setragis yang ia bayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAQEEL [END]
Teen Fiction"Gajelas lo!" Aqeela memutar badannya hendak masuk ke rumahnya. "Iya gak jelas kaya hubungan kita" Deg Aqeela menghentikan langkah nya kembali menghadap Rasya. "Maksud lo?" Akhirnya! Ini yang aqeela tunggu tunggu. "Gini ya Qeel, gue tuh bosen hidup...