12. Pelanggan Setia

616 85 0
                                    

Satu tahun sudah kejadian bunuh diri Sinta berlalu, Aqeela masih seria menjadi gadis rapuh.

Ia kini sudah menjadi kelas 12 SMA, yang artinya tinggal 1 tahun lagi, Aqeela akan lulus sekolah.

"Nih silahkan dimakan racun beserta kaporitnya" ucap Rasya manis seraya menyajikan makanan dan minuman di hadapan El.

El membalasnya dengan tatapan malas.

Hampir setiap hari El datang ke cafe tempat Aqeela kerja paruh waktu.

Dan setiap itu pula Rasya yang melayaninya. El sebal padahal niat ia kesini kan buat ketemu Aqeela dengan modus jadi pelanggan.

"Lo udah resmi jadi karyawan disini?" Tanya El sebal.

Rasya nampak berfikir "hmmm emang muka gue cocok ya buat jadi karyawan disini?" Tanya Rasya tengil.

"Gak sih, muka lo cocoknya jadi OB"

"Buruan makan! Kalo makanannya abis cepet cepet bayar terus pergi. Masih banyak yang ngantri!" Titah Rasya seenaknya. Padahal dia bukan bos disini.

El menatap Rasya tajam "dih ngatur! Siapa lo ngatur ngatur gue?!" Damprat El kesal.

"Gue pacarnya Aqeela kalo lo lupa!" Balas Rasya tajam.

Aqeela yang melihat kedua mahluk itu menarik nafas panjang. Selalu saja terjadi percekcokan setiap El berkunjung ke cafe ini.

"Apa hubungannya PA?!" Balas El yang tadinya duduk kini berdiri.

Aqeela buru buru menghampiri Rasya dan berusaha menyeret Rasya dari sana.

"Maaf ya El, biasa obat warasnya udah abis" kata Aqeela meminta maaf pada El.

Lalu setelahnya Aqeela mendorong dorong tubuh Rasya agar menjauh dari El.

"Diem Qe, gak usah dorong dorong. Emang aku mogok?!" Protes Rasya masih tidak terima Aqeela menghentikan percekcokannya dengan El.

"Mulut kamu sih aman gak pernah mogok, tapi otak kamu yang mogok!"

Aqeela dan Rasya berhenti di dapur, dan keduanya duduk. Hari ini pengunjung tidak terlalu ramai, jadi Aqea bisa santai santai sebentar.

Rasya dan Aqeela duduk di kursi dekat kasir, beberapa orang sudah pulang, karna memang ini jam menuju tutup.

"Ayang" panggil Rasya kepalanya ia letakan di satu tangannya yang berada di atas meja. Seperti tengah berfikir.

"Apa?"

Rasya merubah posisinya menjadi duduk tegap dan menatap Aqeela

"kira kira kalo gagal ginjal terus terusan berusaha bakal berhasil gak ya?" Tanya Rasya ngaco.

Aqeela menghempaskan nafasnya kasar "itu salah satu alasan kenapa aku larang kamu ngelamun, setannya gerak cepat masuk ke badan kamu"

"Mana berani mereka masuk ke badan aku, belum juga masuk mereka udah takut duluan"

"Lah kenapa?" Tanya Aqeela bingung.

"Orang di deket aku udah ada setan dari segala macam setan!" Jawab Rasya lantang.

Aqeela kesal lalu memberikan jitakan di kepala Rasya. Bisa bisanya cewe secantik Aqeela di sama samakan dengan setan.

"Yang, aku suka deh liat kamu cemberut kaya gitu" kata Rasya menggoda Aqeela.

"Ningkatin imun gue" sambungnya.

Pipi Aqeela tiba tiba memerah, padahal hanya sebatas gombalan tapi kenapa Aqeela salah tingkah. Ah biarlah gombalnya seorang Rasya itu langka.

SYAQEEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang