Author's POV
"Loh La?" "Siapa yang meninggal?"
Ella terdiam. Ia lalu berjalan menuju ke arah pintu dan mengetuknya beberapa kali. Dan akhirnya keluarlah seorang perempuan berpakaian hitam. Ia lalu menatap Ella dan Arsya dari atas sampai bawah.
"Lo..." ucap perempuan itu.
"Lo yang terakhir minta pesanan kacamata sama papa kan?" tanyanya. Ella menatap perempuan tersebut bingung. Tapi mungkin sebenarnya iya. Pikir Ella. Ella lalu mengangguk. Perempuan tersebut lalu tersenyum.
"Hmmh.. Maaf ya, pesanan kacamatanya belum selesai.." ucap perempuan tersebut.
"Tapi.. Ah ayo masuk dulu." Ajak perempuan itu. Ella dan Arsya lalu mengangguk dan berjalan memasuki rumah pak Acan. Ella memang sudah lama mengenal pak Acan. Namun ia tidak kenal dengan anak-anaknya pak Acan. Ketika masuk, perempuan tersebut lalu mempersilahkan Ella dan Arsya duduk dan menyimpan air mineral kemasan di depan mereka.
"Hmmh.. Ella kan ya?" tanya perempuan itu. Ella mengangguk.
"Gue Afika. Anaknya Pak Acan." Ucapnya sambil tersenyum Ella lalu tersenyum.
"Mmm.. Jadi ya mungkin lo udah liat di depan banyak karangan bunga.. Papa udah meninggal." Ucap Afika. Ella menatap Afika tak percaya.
"Kapan?" tanya Ella.
"Kemarin lusa." Ucap Afika.
"Kenapa?" tanya Ella lagi.
"Sebenernya papa udah sakit dari tahun lalu.. Tapi dia gak mau diobatin katanya udah tua buat apa diobatin.. Terus akhirnya papa meninggal kemarin lusa di toko. Pas lagi ngerjain kacamata punya Ella ini." Ucap Afika. Ella terdiam.
"Turut berduka ya.." ucap Ella. Afika lalu mengangguk.
"Ah iya kacamatanya mau gimana? Mau diambil atau gimana?" tanya Afika.
"Ah ya.. Kalau boleh diambil gimana?" tanya Ella balik.
"Yaudah bentar ya diambil dulu." Ucap Afika lalu berjalan menjauhi tempat Ella dan Arsya duduk.
***
Ella mengajak Arsya untuk jalan-jalan ke mall. Alasan Ella sih untuk makan di tempat favorit Ella. Sekarang, mereka tengah berjalan menuju ke arah tempat makan tersebut. Ketika sampai dan mendapat tempat duduk, seorang pelayan menghampiri mereka. Ella dan Arsya-pun lalu memesan. Tak lama, tiba-tiba datang dua orang yang Ella kenali dan salah satunya Arsya kenali. Mereka berdua adalah Kak Yuda dan Kak Prili.
"Eh.. Kak Yuda.." ucap Arsya. Ella yang melihatnya hanya bisa memalingkan wajah.
"Arsya kan ya?" tanya Kak Yuda. Arsya lalu mengangguk.
"Pril. Makan di meja ini aja yuk? Keliatannya meja lain juga penuh.. Boleh kan Arsya?" ucap Kak Yuda. Arsya lalu mengangguk. Awalnya, Kak Prili agak sedikit terlihat ragu namun akhirnya mengangguk dan duduk. Kak Prili duduk di kursi sebelah Ella dan Kak Yuda duduk di sebelah Arsya.
"Kok kak Yuda keliatannya sering makan disini sih?" tanya Arsya setelah pelayan menanyakan pesanan Kak Yuda dan Kak Prili. Sementara Ella hanya terdiam menunggu pesanan makannannya datang.
"Hmm.. ya.. Habisnya ini tempat makan favorit sih." Ucap Kak Yuda.
"Waah sama dong kaya Ella. Ini tempat makan favoritnya katanya." Ucap Arsya. Ella menatap Arsya lama. Lalu membuang tatapan tersebut.
"Ini pacarnya kak?" tanya Arsya sambil menunjuk Kak Prili. Kak Prili dan Kak Yuda tertawa.
"Bukan.. Yuda adik gue. Lo emang gak tau gue? Gue ketua osis angkatan sebelum Yuda loh." Ucap Kak Prili.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roleplayer's Diary
Novela Juvenil"Hidup itu pilihan. Dan inilah yang lo pilih untuk hidup lo. Jalani aja. Nikmati, syukuri." - Ella ------ Siapa bilang, kehidupan di dalam dunia roleplayer susah untuk dicari kerelevanannya dengan dunia nyata? Faktanya, takdir mempertemukan banyak h...