Roleplayer's Diary // 13

3.1K 253 5
                                        

Perv :

Aku mengecek hp-ku yang berada di tas dan sejak tadi tidak aku keluarkan. Ada beberapa notifikasi. Dua dari line, tiga dari twitter. Aku-pun membukanya. Kalau line, aku sih jelas dari Rasya yang hp-nya dipegang oleh Arsya, dan twitter… Hmm.. buzzlightyear_shinee.

---

Author POV

Ella membuka tiga mention yang ketiganya berbeda pengirim. Yang pertama dari oppa-nya, Yang kedua dari emaknya, dan yang ketiga dari.. Mantan couple-nya. Dan yang menarik perhatian Ella adalah mention dari mantannya tersebut yang menyapanya. Wae? Ada apa? Batin Ella.

Ella-pun membalas mention tersebut dengan sapaan kembali. Setelah itu, ia lalu mandi dan mengganti bajunya. Tiba-tiba dia merasa lapar, dia berjalan ke arah dapurnya. Lalu membuka kulkas. Ia pun mengambil makanan yang sudah ia beli beberapa hari lalu di super market. Lalu memasaknya.

Sambil memasak, entah kenapa Ella memikirkan keluarganya yang ada di rumah. Mereka emang tidak membutuhkan gue sebagai anaknya. Buktinya gue pergi dari rumah aja mereka ga nyariin. Gue kabur dari rumah aja gaada tuh yang kira-kiranya nelponin gue. Gaada. Bahkan di sekolahpun aku belum bertemu dengan Kak Yudaa. Batin Ella.

Ella memakan makanan yang sudah ada di depannya sambil menonton tv. Hp-nya bergetar satu kali. Ella-pun menghentikan aktivitas makannya lalu mengambil hp-nya. Balasan mention dari Taemin.

@buzzlightyear_shinee

udah makan belum Sull? RT@fxjinri_1994 : hai juga temin.. RT@buzzlightyear_shinee : hai Jinri

Duh gile ini si Taemin kok jadi care gini sama gue? Batin Ella. Ella pun membalasnya dengan cepat. Ella menjawab “Ini lagi makan. Lo Min?” setelah itu, Ella-pun menyimpan hp-nya dan melanjutkan makannya yang sempat terhenti. 

***

Ella kembali ke sofa tempat dia makan tadi setelah mencuci piring bekas makan. Saat melihat hp-nya, dia melihat ada dua missed call dengan nomor yang tidak dia kenal. Dia-pun akhirnya mendiamkannya karena takutnya yang menelpon adalah orang yang bukan-bukan. Ella-pun akhirnya menyalakan televisi untuk menonton.

Ting tong.

Bel apartemennya berbunyi. Ella heran siapa yang datang di jam segini? Ella-pun menghampiri pintu dan membukanya. Saat membuka pintu, ia kaget ternyata yang datang adalah Kak Prili. Kakak perempuan Ella yang selama ini memang jarang Ella ceritakan karena Kak Prili jarang sekali berkomunikasi dengan Ella.

“Kak Prili?” Ucap Ella dengan tatapan tak percaya. Kak Prili lalu tersenyum.

“Masuk kak.” Ucap Ella sambil mempersilahkan Kak Prili masuk ke dalam apartemennya. Kak Prili-pun masuk. Jujur saja, ini pertama kalinya Ella melihat Kak Prili tersenyum padanya.

“Gimana, Kak Prili tau aku ada disini?” Tanya Ella dengan wajah tak percaya. Kak Prili lalu tersenyum lagi.

“Apartemen Ella bagus ya. Lebih tenang sama lebih damai kelihatannya daripada rumah.” Ucap Kak Prili tanpa menjawab pertanyaan Ella. Tak lupa sambil tersenyum ramah. Ella bingung harus berkata apa. Ia merasa ada yang aneh dari sikap Kak Prili saat ini. Biasanya, jika di rumah, Kak Prili selalu berwajah datar tanpa ekspresi. Dan jarang berbicara dengan Ella. Namun, ternyata, senyum Kak Prili sangat cantik dan jauh dari apa yang Ella bayangkan.

“Kak Prili mau minum apa? Yang hangat atau yang dingin?” Tanya Ella.

“Terserah aja La. Yang biasa aja. Hehe.” Ucap Kak Prili sambil tertawa sedikit. Ella-pun berjalan menuju ke arah dapurnya. Mengeluarkan jus yang sudah dalam kemasan kotak yang tidak ia simpan ke dalam kulkas. Lalu membawanya ke arah sofa dimana Kak Prili sedang duduk sekarang dan memperhatikan sepertinya tiap-tiap inci dari apartemen Ella.

Roleplayer's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang