Roleplayer's Diary // 11

3.1K 287 16
                                    

Author POV

Rasya mempercepat langkahnya menuju ke arah Taman belakang. Namun, tiba-tiba Rasya merasa dirinya akan tumbang sebentar lagi. Tiba-tiba dia merasa pusing dan pening. Matanya juga berkunang-kunang. Hingga, semuanya-pun gelap bagi Rasya.

***
Arsya yang bingung karena perkataan Ella hanya terdiam menunggu datangnya sang kakak tersebut.

"La, Katanya bentar lagi R datang tapi mana?" Tanya Arsya. Mulai sedikit khawatir sih sebenernya.

"Ga tau Sya, Di Line udah di read sama dia. Ga mungkin kan kalo misalnya dia lupa kemana arah Taman belakang.." Ucap Ella.

Arsya-pun melirik kearah jalan sebelum Taman belakang. Dia melihat kerumunan orang banyak. Ada apa itu? Batin Arsya.

"Eh, La, itu ada apaan kok banyak yang ngerumunin gitu? Kesana yok. Gue penasaran." Ucap Arsya.

"Yaudah ayo." Ucap Ella. Mereka pun langsung berjalan ke arah kerumunan orang banyak tersebut.

"Maaf Asyifa ada apa ya?" Tanya Arsya pada teman sekelasnya Asyifa.

"Kayanya sih itu Rasya pingsan.." Ucap Asyifa kalem. Seketika Arsya langsung menyeruduk kerumunan orang banyak tersebut dan sampailah dia ke barisan paling depan. Dan benar, ternyata ada Rasya yang tengah terbaring dengan lemas di lantai.

"Ga ada satu pun yang anak PMR gitu? Kenapa ini ga dibantuin!?" Teriak Arsya.

"Udah kok. Tadi udah ada PMR yang lagi bawa tandu." Ucap salah seorang yang berada di jajaran paling depan.

"Alah. Lama." Ucap Arsya. Ia pun langsung menggendong Kembarannya tersebut lalu membawanya ke UKS. "Minggir!' Teriak Arsya. Di saat Arsya sudah hampir sampai ke UKS, keluarlah para anak PMR yang sedang membawa tandu. Arsya tidak menghiraukan mereka dan Ia terus berlari ke arah UKS membaringkannya di kasur UKS.

"Lo semua itu bisa ga sih gerak cepat? Kalo pasien-nya kenapa-napa gimana?" Teriak Arsya frustasi. Memang, Arsya sangat menyayangi kakaknya tersebut meskipun Arsya tau Kakaknya itu membencinya. Semua anak PMR yang ada tersebut hanya terdiam. Arsya-pun bergegas menelfon dokter keluarganya untuk datang ke sekolah.

***
"Dia terlalu stress Bu, Pa.." Ucap Sang Dokter. Mama dan Papa Rasya hanya mengangguk.

"Terus jadi gimana?" Tanya Arsya khawatir.

"Jangan terlalu sering membuat masalah yang berdampak pada psikisnya. Sering-seringlah memperhatikan keadaannya. Jaga kesehatan mentalnya juga." Ucap sang dokter. Arsya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Sementara mama dan Papanya hanya terdiam mendengar ucapan dokter barusan.

Arsya merasa bahwa Mama dan Papanya pilih kasih. Jadi, akhirnya seperti ini lah. Rasya yang menjadi kurang bener.

Setelah dokter meninggalkan ruangan UKS, datanglah Ella. Dia menghampiri Arsya.

"Gimana keadaannya Sya?" Tanya Ella.

"Kurang baik La.." Ucap Arsya sedih.

"Di luar UKS yuk." Ajak Ella. Arsya-pun mengangguk.

"Jadi, sebenernya lo sayang kan sama Rasya meskipun lo tau Rasya benci sama lo?" Tanya Ella.

"Iya. Loh kok lo tau?" Tanya Arsya.

"Rasya itu, first rabbit gue di RP sya. Gue temenan sama dia di rp dari pertama kali gue main rp. Hingga kemarin-kemarin, dia bilang ke gue bahwa dia ingin cerita tentang real lifenya. Ya gue ga tolak lah secara gue juga pengen tau real life rabbit gue itu kaya gimana. Dia tukeran line id sama gue. Dan akhirnya dia cerita semuanya. Dia cerita tentang penyakitnya. Dia cerita tentang keluarganya yang kurang sayang ke dia. Dia cerita tentang lo yang selalu di lebih-lebihin. Dan akhirnya karena dia kurang kasih sayang, dia malah jadi ga bener." Ucap Ella panjang.

"Jadi, lo tau tentang penyakit Rasya?" Tanya Arsya kaget.

"Iya. Bahkan gue diceritain sama dia gimana lo dengan senang hati mau nolong dia tapi sama mama papa lo dilarang. Ya kalo gue jadi Rasya sih gue udah sakit hati banget." Ucap Ella.

"Jadi lo tau tentang itu juga?" Tanya Arsya kaget. Ella mengangguk.

"Dan gue, gue juga punya kesamaan sama dia. Kekurangan kasih sayang orang tua. Dan itu penyebab gue pindah ke apartemen.." Ucap Ella.

Sementara di dalam UKS...

Rasya perlahan membuka kedua matanya. Badannya sangat sakit untuk digerakkan. Dia menggerakkan kedua matanya untuk melihat sekeliling. Dia terkejut ketika melihat ada mama dan papanya disana.

"Ngapain kalian disini?" Tanya Rasya sinis pada mereka.

"Ya jenguk kamu lah." Ucap Papanya.

"Ngapain jengukin Rasya? Rasya kira kalian emang udah ga peduli sama Rasya jadi kalau terjadi sesuatu sama Rasya kalian ga jengukkin." Ucap Rasya dingin.

Tak lama masuklah Arsya dan Ella.

"Lo juga! Kenapa lo disini? Eh, Ella?" Oceh Rasya. Ella bersembunyi sedikit di punggung Arsya.

"Dia yang gendong kamu buat sampe ke uks Rasya." Ucap Papa Arsya dan Rasya.

"Oalah. Gitu ya? Haha makasih." Ucap Rasya.

"Udah-udah... Kan tadi dokter udah bilang jangan terlalu neken dia. Jangan bikin masalah yang bisa berdampak ke psikisnya." Ucap Arsya.

"Hah elah nyatanya dengan lo bilang kaya gitu lo malah bikin gue ma...kin banyak mas--" Rasya pun tumbang lagi. Semuanya terdiam hingga,

"Astaga. Ma! Pa! Bantuin dong! Masa diem aja sih? Emang bener ya.. Kalau aku diperlakuin kaya Rasya sama Mama dan Papa, mungkin kelakuan aku juga bisa jadi kaya Rasya." Ucap Arsya. Dia menggendong Rasya kembali dan dia membawanya ke parkiran dimana mobil mama dan papanya ada disana. Mereka pun bergegas pergi ke rumah sakit. Ella tidak ikut karena dia merasa bukan siapa-siapa diantara mereka.

Ella-pun kembali ke kelasnya. Saat di kelas, dia langsung duduk dikursinya. Namun karena belum ada guru yang datang, tiba-tiba Vella menghampirinya. Wajahnya terlihat khawatir.

"La, Rasya kenapa?" Tanya Vella.

"Sakit. Lagi di bawa ke rumah sakit." Jawab Ella.

"Astaga.. Sakit apa Rasya? Di rumah sakit mana?" Tanya Vella. Ini juga yang dimaksud cinta dapat membutakan semuanya. Membutakan rasa malu. Seluruh kelas udah natap dia bingung bisa ngobrol akrab sama gue. Batin Ella.

"Ga tau... Ssst.. Bentar lagi guru datang." Ucap Ella. Vella-pun langsung kembali ke tempat duduknya.

Ella merasakan hp-nya bergetar.

Rasyadam : Ini arsya La. Rasya keadaannya lebih parah daripada sebelumnya.

tbc.

---

gyaaa aku tau ini pendek. Tapitapitapi.... Ya aku berusaha semampuku *cielah*

Sampe part ini, aku mau ngucapin banyak-banyak makasih yap..

Btw, selamat puasa! Udah imsak nih buat wilayah bandung! :3

29614     4:29

Roleplayer's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang