Roleplayer's Diary // 18

2.9K 201 9
                                    

Author's POV

"Hmm.. La. Jadi gini. Sebenernya gue mau minta maaf sama lo." Ucap Rasya. Ella menatapnya.

"Buat?" tanya Ella.

"Buat semua yang udah gue lakuin ke lo di dunia real. Gue minta maaf karena gue nyuruh Vella buat nge-bully lo. Gue bener-bener minta maaf. Gue gak tau kalau misalnya lo adalah Ella-Pamella." Ucap Rasya. Ella terdiam sambil menatap wajah Rasya.

"Gue bener-bener minta maaf. Dan dari apa yang gue tau, kayaknya Vella udah duluan minta maaf ya ke lo?" tanya Rasya. Ella mengangguk.

"Kalau lo mau maafin Vella, apa lo mau juga maafin gue?" tanya Rasya. Ella terdiam. Ia memejamkan matanya sesaat lalu membukanya. Kemudian, ia-pun mengangguk.

"Iya gue maafin." Ucap Ella.

"Ah.. lo serius kan?" Ella mengangguk. Rasya tersenyum.

"Makasih La! Seenggaknya ada orang yang maafin gue sebelum gue emang bener-bener ninggalin dunia ini." Ucap Rasya dengan senyum sumringah.

"Maksud lo ninggalin dunia ini?" tanya Ella.

"Ah enggak." Ucap Rasya. Ella menatap Rasya aneh dan ia lalu menatap jam tangannya. WHOA. 16.05! Gue telat kerja astaga! Batin Ella.

"Kenapa, La?" tanya Rasya yang melihat wajah kaget Ella.

"Ah itu.. Gue telat masuk kerja." Ucap Ella.

"Loh? Gimana dong?" tanya Rasya.

"Ah itu.. Berarti gue harus cepet-cepet pamit kalo gitu. Hehe." Ucap Ella. Tak lama, Arsya datang sambil membawa nampan.

"Sya. Jadwal lo minum obat nih sekarang." Ucap Arsya.

"Oh iya. Makasih Sya." Ucap Rasya. Ella lalu berdiri.

"Lo mau kemana La?" tanya Arsya.

"Gue telat masuk kerja Sya. Udah jam empat lebih.." ucap Ella.

"Ahh gitu.. Gue anterin aja ya?" tawar Arsya. Ella menatap Rasya. Rasya lalu mengangguk.

"Oke.." ucap Ella.

"Kalo gitu Sya. Gue anterin Ella dulu ya. Lo gapapa kan sendiri dulu di rumah sebentar?" tanya Arsya. Rasya mengangguk. Arsya lalu mengajak Ella berjalan keluar rumah dan mengantar Ella menuju tempat kerjanya.

Sesampainya di depan cafe tempat Ella bekerja, Ella langsung buru-buru turun dari motor Arsya.

"Sya, makasih ya!" ucap Ella. Ella lalu bergegas membalikkan badan dan segera untuk pergi. Namun, Arsya menahan tangan Ella untuk pergi. Ella-pun membalikkan badannya kembali menghadap Arsya. Ella menatap Arsya bingung dan memberinya tatapan 'ada apaan? Gue buru-buru nih.'.

"Ah itu.. Kayaknya nanti aja deh. Gue line lo aja ya." Ucap Arsya pada Ella. Ella mengangguk dengan cepat dan segera berlari memasuki area cafe.

Arsya lalu men-gas motornya dan pergi meninggalkan depan cafe itu.

***

Ella's POV

"Pak, maaf saya terlambat!" ucapku pada Pak Manajer yang sedang duduk di kursi dekat pintu tempat ganti baju.

"Ah kenapa kamu terlambat La?" tanya Pak Manajer.

"Habis jenguk temen yang sakit Pak. Saya boleh langsung ganti baju?" tanyaku. Pak Manajer terdiam sebentar lalu mengangguk. Aku langsung bergegas menuju ruang ganti baju dan mengganti baju seragam sekolahku dengan baju khas pelayan di cafe ini.

Setelah selesai berganti baju, aku segera keluar dan bersiap melayani pelanggan yang kelihatannya sedang banyak sekarang. Tapi, aku rasa aku tidak melihat Yoga. Kemana dia?

Roleplayer's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang