nasi telah menjadi bubur

1.9K 231 27
                                    


Typo?
Hrp dimaklumi

——————


(°ロ°٥)
Luki langsung panik dan secara replex melepaskan genggamannya,dia menutup wajahnya dengan malu. Membuat rambut hitamnya jatuh ke bawah menutupi sebagian wajah.

Jennie yang sudah kembali ke sifat aslinya.
Dia menatap lelaki lucu didepannya dan tersenyum geli.dan dia bisa merasakan rasa manis dihatinya .

Jennie dengan lembut menarik tangan lelaki itu mendekat,lalu merapikan rambut anak itu kebelakang dengan tangan satunya.
Jennie bisa melihat omega pria itu mempejamkan matanya dan seperti menahan napas .

Membuat jennie semakin ingin menggodanya tapi karena mereka berdua masih di didepan kampus,dan tidak terlalu baik menarik perhatian orang lain .
Jennie memutuskan untuk pergi ke cafe yang paling dekat dengan kampusnya luki.

di didalam cafe...

Luki masih merasa malu dengan apa yang terjadi digerbang kampusnya tadi .
Dia bahkan tidak banyak berbicara sejak jennie mengajaknya ke sebuah cafe,
hanya diam dan mencuri-curi pandangan ke jennie.

Ketika jennie melihat luki yang hanya diam,
Dia tersenyum pada luki "Ayo,apakah kau yang memilih makanan?.atau aku? "

Telinga luki kemerahan,dia malu-malu menatap orang yang duduk didepannya dan berkata.
"kue red velvet dan minuman"

"itu saja? "
Tanya jennie, sambil menaikan satu salah satu alis, dengan senyuman yang menggoda diwajahnya.

Membuat lelaki didepannya semakin tersipu malu,
Lelaki manis itu mengangguk dan berkata dengan pelan"ya.."

Setelah beberapa saat..
Pesanan mereka berdua pun datang .

Jennie hanya memesan secangkir kopi panas .
dan duduk dengan santai melihat lelaki itu makan .

Luki makan dengan suasana hati gembira,dia senang, akhirnya bisa dekat dengan wanita yang dia sukai,selain itu dia juga sudah menciumnya.
ヾ(≧▽≦*)o
Dia merasa tak sia-sia,dia memilih kuliah disini dan walaupun dia harus dengan sabar menghadapi sepupu moster dirumah.
Tapi ini baginya sudah sepadan dengan apa yang dia dapatkan.

Selama mereka berdua di tempat cafe, selama itu juga.Mendengarkan ocehan luki yang kembali cerewet setelah dia lupa tentang hal yang menurutnya memalukan tadi .

Pandangan jennie tak lepas dari sosok lelaki itu . ditambah dengan ekspresi tanpa senyumnya , yang bisa membuat orang yang melihat salah paham dengannya,sebenarnya yang terjadi adalah,di dalam hatinya jennie,dia sangat senang karena pemuda itu mau berbagi masalahnya dengannya.
Jennie sekali-kali menanggapi dan hanya mendengarkan.

Tapi sayangnya,mereka berdua tidak bisa begitu lama bersama,dikarena luki masih ada tugas yang harus di selesaikan dan jennie yang juga harus kembali kerja . Dengan berat hati luki membiarkan jennie pergi .

dipakiran mobil...

Saat jennie hendak menutup kaca mobil dan tiba-tiba berhenti,seperti lupa sesuatu.
dia kembali menurunkan kaca mobil.
"luki"panggilnya.

suara ringan dan heran luki datang dari samping.
" emm?.. "
Pemuda cantik itu memiringkan kepalanya,dengan ekspresi bingung,wajahnya seperti bertanya-tanya kenapa.

Alpha Female [FEMDOM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang