9

2.7K 231 4
                                    


Kini Mark dan jaehyun sudah berada di kamar dengan Mark yang tengah duduk di ranjang dan Jaehyun yang sedang memeriksa beberapa berkas yang berada di di tanganya ia duduk di sofa berhadapan dengan ranjang.

Mark terlihat sangat gelisah ia sedari tadi memikirkan kedaan xiaojun, bagaimana jika jaehyun menghukum xiaojun melihat jaehyun yang menatap tajam dan berbicara dengan tinggi saja sudah membuat Mark ingin menangis apa lagi dia akan di beri hukuman, dan juga ia melihat jika ayahnya di bunu oleh anak buah Jaehyun.

"Sweet?" Pangil jaehyun. Namun Mark tidak mendengarkan panggilan tersebut.

Jaehyun yang melihat Mark tidak merespon panggilannya pung berdiri dan
Mendekati mark dan memegang pundak tersebut membuat Mark terkejut dan menatap jaehyun.

"Hey sweet, are you okey?" Tanya jaehyun lembut.

Mark hanya menganggukkan kepala.

"Jika kau butuhkan sesuatu Mark katakan saja"ucap jaehyun lembut.

Mark menatap jaehyun dengan mata yang berkaca-kaca ia ingin menangis saja jika melihat wajah jaehyun yang mengingatkan ia tentang ayahnya.
Jaehyun yang melihat mata indah Mark yang bersinar seperti kaca karena ia mark menampung air matanya agar tidak jatuh.

"Hey baby are you okey hm?" Tanya jaehyun lagi sambil mengelus pipinya Mark yang sudah di basahi air mata itu.

"Hiks a-aku i-ingin hiks b-bertemu dengan ayahku jaehyun"ucap Mark dengan isakanya.

Jaehyun menghembuskan nafas berat. Ia menarik Mark memasukan namja mungilnya ke dalam dekapan hangatnya, tangan kirinya ia gunakan untuk mengelus punggung Mark lembut.

"Maafkan aku Mark, tapi aku tidak bisa-" gantung jaehyun dan melanjutkan ucapanya"karna ia sudah tidak ada di dunia lagi"ucapnya lagi dan mengeratkan pelukannya membiarkan Mark menangis sepuasnya.

"Hiks hiks, kalau begitu apa aku boleh bertemu dengan xiaojun jaehyun?"tanya Mark dengan isakanya lalu melepaskan pelukannya dan menatap jaehyun polos dengan mata Boba yang bersinar indah membuat jaehyun terpesona dan berdebar kencang.

Jaehyun menghembuskan nafas lelah.
Ia menganguk dan menghapus lelehan air mata yang mengalir di pipi mochi milik mark. Pipi dan hindung yang memerah akibat menangis,' sangat mengemaskan'b
Atin jaehyun gemas.

Mark langsung memeluk jaehyun lagi ia membenamkan wajahnya di dada bidang jaehyun, ia mengusap-usap hidung mungilnya dan menutup matanya merasakan elusan yang begitu lembut di punggung kecilnya.

Setelah itu di kamar besar yang hening itu terdengar suara dengkuran halus dan lembut, jaehyun tersenyum merasakan hembusan nafas hangat dan halus milik Mark, itu berarti bayi singanya ini sudah tertidur, dan ia tidak jadi memberikan hadia spesial itu kepada Mark.

Jaehyun mulai mengangkat Mark lalu membaringkan tubuh mungil Mark ke kasur dengan perlahan agar tidak menggangu tidur Mark.
Ia mengelus pipi, puncuk kepala Mark dan juga mengecup kening dan bibir Mark.

"Good night baby Lion, i love you sweet."uc
apnya pelan.

Ia menutupi tubuh Mark dengan selimut dan pergi menuju sofa ia akan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Tuan kami sudah melacak semua tempat untuk menemukan calon tunangan tuan, tapi tidak menemukan apa-apa tuan."ucap pria pria tinggi dan tampan.

BRAKkk.

Seorang pemuda tampan yang di panggil tuan tadi menggebrak meja kerja nya ia mengepalkan tangannya marah.

"CARI DIA SAMPAI KETEMU!"teriaknya kepada pria yang melapor."jika kalian tidak menemukannya lagi jangan perna kembali,
MENGERTI!!"ucapnya lagi penuh penekanan membuat orang itu mengangukan kepala dan membungkuk hormat, meninggalkan sang tuan yang sedang emosi.

Mafia Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang