Pagi ini jam 8, Brian datang ke rumah Naura sesuai alamat yang dikirim oleh Naura lewat pesan.
Brian memencet bel yang terpasang di samping pintu rumah dan menunggu sebentar sampai akhirnya pintu rumah terbuka.
"Tuan," panggil bu Ayu yang membukakan pintu.
"Pagi bu" sapa Brian dengan canggung, "jangan panggil tuan lagi, panggil Brian saja" kata Brian.
"Ayo masuk nak Brian, Neysa nya lagi pakai baju," persilahkan bu Ayu.
"Makasih bu," ucap Brian dan melangkahkan kaki masuk kedalam rumah.
Bu Ayu membawa Brian menuju ruang keluarga untuk menunggu Neysa.
Tadi pagi saat sarapan, Naura sudah bilang sama bu Ayu dan Ayana, kalo hari ini Neysa akan ikut Brian ke kantor dan mereka tidak masalah selama Brian menjaga Neysa dengan baik.
"Duduk dulu," persilahkan bu Ayu.
"PAPI," teriak Neysa yang ternyata sudah selesai dan menurun anak tangga.
Brian tidak jadi duduk dan menunggu kedatangan anak perempuannya.
"Hati-hati Neysa, nanti jatuh," tegur bu Ayu.
"Iya nek," kata Neysa yang akhirnya menuruni anak tangga demi anak tangga dengan pelan dan hati-hati.
Neysa langsung berlari menghampiri Brian saat dia sudah selesai menuruni anak tangga.
Brian jongkok dan menangkap tubuh Neysa.
"Celamat pagi, papi," ucap Neysa dengan memeluk leher Brian dan mencium pipi kanan Brian.
"Selamat pagi, sayang," balas Brian dan mencium pipi Neysa.
Naura yang masih menggunakan piyama menuruni anak tangga dengan membawa tas berisi keperluan Neysa dan mainan yang ingin Neysa bawa.
"Mau berangkat sekarang?" Tanya Naura.
"Iya, soalnya ada berkas yang harus cepat-cepat ditanda tangani," jawab Brian dan berdiri dengan Neysa digendongnya.
"Nyonya ini tas nya," kata bi Nina yang datang dari dapur dan memberikas tas kecil milik Neysa juga tapi khusus berisi minuman dan makanan.
"Makasih bi," ucap Naura.
"Pamit dulu sama neneknya," perintah Naura.
"Nenek, Neyca pelgi dulu ikut papi, nenek jangan kangen cama Neyca," pamit Neysa.
"Nenek pasti kangen sama Neysa, jangan lama-lama ya perginya," kata bu Ayu dan Neysa menganggukkan kepalanya.
"Saya izin bawa Neysa, bu," izin Brian.
"Iya nak Brian, jagain Neysa ya," kata bu Ayu dan Brian menganggukkan kepalanya.
"Aku antar mereka ke depan dulu," kata Naura dan setelah itu mengantar Brian dan Neysa ke mobil sekalian meletakkan barang-barang milik Neysa.
Naura meletakkan tas milik Neysa di bangku belakang setelah Brian sudah membuka kunci mobil.
"Di dalam sini ada cemilan buat Neysa, botol minum, sama susu, nanti tinggal tambahkan air saja, susunya sudah aku masukkan kedalam botol," beritahu Naura dan Brian menganggukkan kepalanya.
Naura menutup pintu belakang dan membuka pintu samping pengemudi karena Neysa akan duduk di sana.
"Kamu jangan nakal ya di sana dan nurut sama papi, nanti waktu makan siang mami ke sana," pesan Naura kepada anak perempuannya yang masih berada di gendongan Brian.
"Iya mami," kata Neysa.
Brian memasukkan Neysa ke dalam mobil dan menutup pintu mobil.
"Ingat, Neysa tidak boleh main gadget sama nonton tv lebih dari satu jam, sama jangan biarkan Neysa makan snack yang tidak sehat, nanti nafsu makannya turun," pesan Naura kepada mantan suaminya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
HERO (End)
Novela JuvenilKamu anak mami dan mami akan melakukan apapun untuk kehidupan kamu. Jangan pernah dengarkan perkataan buruk orang lain, mereka hanya menilai tanpa mengetahui kebenarannya.