17

12.3K 575 4
                                    

Naura mengusap lembut pipi Neysa dan menyingkirkan rambut yang menutupi wajah putrinya.

"Sebenarnya lo ke sini mau ngapain?" Tanya Ayna.

"Gue canggung aja berduaan di dalam kamar," beritahu Naura dengan jujur.

"Bukannya lo biasa berduaan dengan Brian di dalam kamar?" Tanya Bastian.

"Biasanya ada Neysa, nggak berduaan aja" kata Naura, "sama status baru ini membuat gue benar-benar merasa canggung" sambung Naura.

"Cuma canggung sebentar" kata Ayna, "sana lo balik ke kamar kasihan Brian nungguin dan kami juga mau tidur" usir Ayna.

"Gue tidur di sini aja," kata Naura.

"Nggak ada, lo harus balik ke kamar dan bersihin make up di muka lo," kata Ayna dan menarik tangan Naura.

Mau tidak mau akhirnya Naura keluar dari dalam kamar itu.

"Selamat menikmati malam pertamanya, kasih Neysa sama Julian, adek yang lucu," kata Bastian dari belakang Ayna.

Ayna menutup pintu kamar hotel mereka dan tidak lupa menguncinya dari dalam.

Naura menarik nafas dengan kasar dan memutar tubuhnya menghadap pintu kamar hotel dia dan Brian.

Naura menekan bel karena tidak membawa kunci dan Brian membukakan pintu kamar dari dalam.

"Kamu kenapa lama di kamar mereka, katanya cuma mau lihat Neysa?" Tamya Brian.

"Ngobrol sebentar" jawab Naura dan melangkah masuk, "aku mau bersihkan make up dulu" kata Naura dan masuk kedalam toilet.

Naura tidak menutup pintu toilet karena dia hanya akan membersihkan make up di mukanya dan gosok gigi.

Selagi Naura sibuk membersihkan make up yang cukup tebal di wajahnya, Brian masuk kedalam toilet dan memeluk Naura dari belakang.

Brian memperhatikan Naura dari kaca besar yang ada di depan mereka.

"Kenapa nggak tidur duluan?" Tanya Naura dan masih sibuk membersihkan wajahnya.

"Mana mungkin mas bisa tidur duluan, ini kan malam pertama kita," kata Brian dan menyandarkan kepalanya di bahu Naura.

"Nggak ada malam pertama, aku capek mau istirahat," kata Naura.

"Kok gitu sih, jahat banget sama mas," kata Brian dan menyusupkan wajahnya di leher jenjang Naura yang terekspos karena rambutnya digulung ke atas biar nggak ganggu saat membersihkan wajah.

"Geli mas," kata Naura saat Brian menghembuskan nafas di leher Naura.

"Sayang," panggil Brian dan mengeratkan pelukannya.

"Besok saja" kata Naura dan membuang semua kapas yang dia yang sudah dia gunakan kedalam tempat sampah, "lepas dulu, aku mau cuci muka sama sikat gigi" pinta Naura.

"Malam ini pokoknya," kata Brian dan tidak melepaskan pelukannya.

Naura tidak menghiraukan Brian dan sibuk mencuci wajah nya.

Naura melakukan kegiatannya dengan Brian yang masih setia memeluknya dari belakang dan menyandarkan kepalanya di bahu Naura.

"Lepasin, aku mau tidur," kata Naura yang sudah selesai dengan bersih-bersihnya.

"Nggak boleh tidur," kata Brian dan tanpa aba-aba langsung menggendong Naura.

Naura yang kaget langsung mengalungkan tangannya di leher Brian karena dia tidak mau jatuh.

"Kita buatkan adek untuk Neysa," kata Brian dengan senyuman liciknya dan melangkahkan kaki keluar dari dalam toilet.

Naura tidak bisa berkata-kata lagi karena Brian tidak akan mendengarkannya.

HERO (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang