Sekarang sudah menunjukkan pukul 1 malam dan Naura tidak bisa tidur, sudah dia paksa tapi tetap tidak bisa juga.
Sedangkan Neysa sudah tidur nyenyak di sampingnya.
Naura memutuskan pergi ke dapur untuk mencari makanan buat mengisi perutnya, siapa tahu kalo dia kenyang jadi bisa tidur.
Naura turun dari kasur dengan hati-hati dan meletakkan guling di samping tubuh Neysa agar tidak jatuh.
Naura membuka pintu kamar dengan pelan dan melangkah keluar dari dalam kamar, tidak lupa Naura menutup kembali pintu kamar.
Melangkahkan kakinya menuju dapur dan dia melihat sosok Brian yang sedang duduk di kursi meja makan.
"Kenapa belum tidur?" Tanya Brian saat melihat kehadiran Naura.
"Nggak bisa tidur" jawab Naura, "mas juga kenapa nggak tidur?" Tanya Naura balik.
"Selesaikan kerjaan dan tiba-tiba lapar, jadi makan mie dulu," jawab Brian dan Naura duduk di kursi samping Brian.
"Mau," tanya Brian dan Naura menganggukkan kepalanya.
Brian mengambil mie kuah menggunakan garpu dan meniupnya biar tidak panas, baru setelah itu menyuapi Naura yang langsung membuka mulutnya.
"Kenapa nggak bisa tidur?" Tanya Brian.
"Nggak tau, otak sama hati aku lagi bertengkar," jawab Naura dan menyandarkan punggungnya di sandara kursi.
"Ada masalah apa?" Tanya Brian dan Kembali menyuapi Naura.
Naura membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Brian dan mengunyah mie itu.
"Neysa," kata Naura setelah menelan makanan yang ada di mulutnya.
"Kenapa sama Neysa?" Tanya Brian, "ada yang kamu sembunyikan dari mas tentang Neysa?" Tanya Brian lagi.
"Neysa tidak apa-apa," kata Naura.
"Terus apa yang kamu pikirkan?" Tanya Brian.
"Tentang masa depan Neysa," jawab Naura.
"Kalo untuk masa depan Neysa, kamu nggak perlu pikirkan karena itu tugas mas, mas akan pastikan Neysa tidak kekurangan apapun dan bisa beli barang yang dia mau," kata Brian.
"Bukan tentang itu" kata Naura, "tapi tentang keluarga, apa Neysa akan membutuhkan keluarga yang lengkap atau tidak, apa pengaruhnya terhadap Neysa kalo aku tetap egois dengan diri sendiri" beritahu Naura tentang masalah yang sedang dia pikirkan sampai tidak bisa tidur.
"Maksud kamu?" Tanya Brian bingung karena pemikirannya tidak sampai dengan apa yang dikatakan oleh Naura.
"Tentang mental Neysa, aku takut mental Neysa akan hancur kalo aku tetap egois dengan diri sendiri, aku memilih tetap berdiri di lingkaran ketakutan atas masa laluku dan membuat Neysa tidak bisa mendapatkan keluarga yang utuh" kata Naura, "aku tau mas akan tetap memberikan kasih sayang kepada Neysa sampai kapanpun, tapi ini tentang mental Neysa terhadap keluarga, aku takut saat dewasa nanti Neysa akan ikut masuk kedalam lingkaran ketakutanku dan membuat dia takut untuk berumah tangga" sambung Naura dengan tetesan air mata yang mengalir turun.
"Kenapa jadi nangis?" Tanya Brian dan mengubah posisi duduknya menghadap Naura.
"Kamu takut itu terjadi, maka kamu harus berani melangkah keluar dari lingkaran ketakutan itu" kata Brian, "awalnya memang sulit untuk melangkah dari zona nyaman kamu, tapi itu akan lebih baik buat diri kamu dan Neysa kedepannya" sambung Brian dan membawa Naura kedalam pelukannya.
Naura hanya menangis di dalam pelukan Brian dan Brian pun membiarkan Naura menangis sampai dia tenang.
Cukup lama Naura menangis, mungkin hampir 10 menit dan mie kuah Brian sudah bengkak karena menyeram air.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERO (End)
Genç KurguKamu anak mami dan mami akan melakukan apapun untuk kehidupan kamu. Jangan pernah dengarkan perkataan buruk orang lain, mereka hanya menilai tanpa mengetahui kebenarannya.