02

21.2K 1.1K 11
                                    

Setelah menempuh perjalanan selama 10 menit, mobil yang di kendarai oleh Demian berhenti di depan rumah tingkat 2 yang sederhana tapi sangat nyaman buat ditinggali.

"Ini rumah siapa?" Tanya bi Ayu.

"Ini rumah aku bi, ayo turun," jawab dan ajak Naura.

Naura turun dari dalam mobil dan disusul oleh bi Ayu dan Berlian.

Sedangkan Demian sudah turun lebih dulu dan sekarang sedang menurunkan barang-barang.

"SELAMAT DATANG," teriak beberapa remaja yang keluar dari dalam rumah.

Ada 5 perempuan dan 3 laki-laki, mereka menyambut kedatangan Naura.

Kedelapan remaja itu langsung menghampiri Naura dan para laki-lakinya membantu membawa barang-barang Naura dan bi Ayu.

"Akhirnya kakak tinggal di sini juga, jadi aku nggak sendirian lagi," kata seorang remaja yang berusia 19 tahun.

Perempuan itu bernama Ayana dan dia adalah adik angkat Naura, sekaligus orang yang membantu Naura selama ini.

Diam-diam semenjak kuliah, Naura mewujudkan impiannya untuk memiliki brand pakaian sendiri dan sekalian mengembangkan ilmu yang dia dapatkan di kampus.

Tidak ada yang mengetahui kalo brand 'Nau fashion' adalah milik Naura, karena selama ini Naura menjual pakaiannya lewat online dan Naura jarang menampakkan wajahnya kalo ada konsumen yang mengambil barang ke rumah.

Naura memulai bisnisnya sendirian dan setelah setahun baru dia bertemu dengan Ayana yang waktu itu masih berusia 17 tahun dan Ayana adalah anak yatim piatu yang memilih untuk keluar dari panti asuhan dan tinggal sendiri.

Sekarang bisnis yang Naura kembangkan selama 2 tahun dengan sembunyi-sembunyi, akhirnya mulai besar dan Naura sudah memiliki 8 pegawai termasuk Ayana sendiri.

8 pegawai hanyalah pegawai inti yang tempat bekerjanya di rumah Naura, tapi ada 5 pegawai di rumah produksi yang lokasinya di rumah lama Naura yang jaraknya hanya 3 menit dari sini.

Di sana pakaian di produksi dan nanti akan di kirimkan ke rumah Naura yang baru, karena proses packing dan pengiriman di lakukan di sini.

"Maaf ni kak, kami nggak mau munafik kalo sebenernya kami senang atas perceraian kakak," kata Fuji (20 tahun) salah satu pegawai Naura dan yang bertugas mengurus pengiriman dan pemeriksaan stock.

"Akhirnya kakak bebas juga dari keluarga gila itu," kata Kris (18 tahun) dan bertugas dalam hal packing.

"Nggak ada akhlak semua pegawai lo, malah senang diatas penderitaan lo," kata Berlian yang sebenarnya juga bahagia.

"Mereka siapa nyonya?" Tanya bi Ayu yang kebingungan.

"Kenali bu, ini semua pegawai aku, mereka yang bantu ngurus bisnis aku semalam ini" jawab Naura, "kenalin ini ibu angkat kakak dan bu Ayu yang akan menjadi tertua di rumah dan ibu mulai sekarang jangan panggil aku nyonya lagi, panggil Naura saja" kata Naura.

Mereka semua masuk kedalam rumah dan kamar buat tidur berada di lantai 2, karena lantai 1 digunakan buat kantor dan kamar-kamarnya juga jadi gudang.

Di lantai atas ada 3 kamar dan hanya ada 2 kamar kosong lagi yang akan digunakan oleh Naura dan bu Ayu.

Demian dan Berlian, pamit pulang karena mereka harus mengurus acara lamaran mereka yang akan diadakan 1 bulan lagi.

Naura merapikan barang-barang nya dibantu oleh Ayana, sedangkan yang lain kembali bekerja karena hari ini ada pengiriman.

"Kakak jangan sedih-sedih, nanti anak kakak juga ikut sedih," kata Ayana yang membantu memasukkan pakaian Naura kedalam lemari pakaian.

"Diusahakan" kata Naura, "sana kamu kerja, rekap pemasukan uang dari pengiriman hari ini" perintah Naura.

"Siap bu bos," kata Ayana hormat kepada Naura dan setelah itu keluar dari dalam kamar Naura.

Air mata Naura mengalir turun saat Ayana sudah pergi, Naura nggak bisa bohong kalo dia sedih atas perceraian ini.

Semua orang ingin pernikahan mereka terjadi sekali dalam seumur hidup, tapi takdir tidak bisa disalahkan juga karena Tuhan pasti tahu apa yang terbaik untuk hambanya.

"Mami akan melakukan apapun untuk kebahagiaan kamu sayang, kita hadapi semuanya sama-sama," kata Naura dan mengusap perutnya yang belum besar.

Naura turun ke lantai bawah saat sudah selesai merapikan barang-barangnya selama 1 jam lebih dan semua orang sedang sibuk bekerja.

"Ibu mana?" Tanya Naura kepada Indah (19 tahun) dan bertugas merespon komsumen dan pemesanan bersama Firda dan Dewi.

"Di dapur kak lagi masak, kami sudah melarang ibu buat masak, tapi ibu nggak mau dengerin," jawab Indah.

Naura menganggukkan kepalanya dan setelah itu melangkahkan kakinya menuju dapur.

"Ibu ngapain masak, kita beli saja nanti," kata Naura.

"Ibu sudah biasa masak dan ibu juga senang kalo masak buat orang banyak," kata Bu Ayu.

"Tapi jangan sering-sering, nanti ibu kecapean," kata Naura dan bu Ayu menganggukkan kepalanya.

Naura hanya sebentar di dapur dan setelah itu dia pergi ke garasi yang sementara ini di jadikan gudang dan tempat packing karena ruangannya tidak cukup.

Rencananya 2 atau 3 minggu lagi, kantor akan pindah ke rumah sebelah yang sudah Naura beli dengan harga murah karena pemiliknya sedang memerlukan uang.

Rumahnya lebih besar dari rumah Naura sekarang dan sekarang masih dalam proses renovasi agar lebih cocok jadi kantor, serta beberapa kamar dihilangkan biar lebih luas.

Sebenarnya mereka sudah kewalahan dalam mengatasi pesanan yang membludak, tapi mereka juga belum bisa cari pegawai baru karena tempatnya yang kecil.

Ayana sudah mendapatkan beberapa calon pegawai dan setelah pindah nanti, baru pegawai baru akan masuk dan mulai bekerja di kantor.

Untuk sekarang mereka masih bekerja di rumah dan tugas mereka jadia admin untuk menerima pesanan dan chat, nanti setiap hari senin mereka akan dapat untuk memberikan laporan pesanan.

"Kakak ngapain ke sini, kakak istirahat saja sana," kata Adit (20 tahun).

"Mau bantu packing, bosan cuma diam aja," kata Naura dan duduk di samping Kris.

"Gimana pengiriman?" Tanya Naura dan bantu packing sesuai dengan resi yang dia ambil.

"Membludak kak, apalagi desain yag baru keluar, para distributor dan reseller rebutan, tapi tentunya kami lebih mendahulukan distributor seperti pesan kakak dan sebagai reseller kami alihkan kepada distributor yang berada di kota mereka biar ongkos kirim lebih murah," jawab Adit.

"Ini saja pengiriman terlambat dari jadwal yang ditentukan, padahal kami sudah mengerjakannya berenam dengan yang lain, tapi tetap saja nggak bisa ngejar," kata Kris.

"Nanti setelah pindah ke sebelah, kakak akan meminta Ayana buat mencari pegawai lagi untuk bantuin packing," kata Naura.

"Kita juga butuh penjahit lagi kak, karena produksi kita semakin banyak," kata Fuji yang baru datang.

"Kamu dari mana?" Tanya Naura.

"Dari rumah produksi, melihat stock di sana, sekalian melihat pembangunan," jawab Fuji dan memberikan buku laporannya karena belum dibuat laporan secara resmi.

"Nanti kamu bilang sama Ayana, minta dia mencari penjahit lagi" perintah Naura dan memeriksa laporan yang dicatat oleh Fuji, "terus pembangunan gimana?" Tanya Naura.

"Tinggal finishing dan dua hari lagi juga bisa di gunakan," jawab Fuji.

Naura memang sedang memperluas rumah produksi karena penjahit yang semakin bertambah dan juga mereka butuh gudang buat penyimpanan di sana.

Akhirnya Fuji pergi untuk membuat laporan pengiriman hari ini dan Naura masih membantu packing.


HERO (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang