Bagian 4

1.8K 330 110
                                    

!! Disclaimer !!

Cerita ini murni fiktif dan hasil pemikiran author. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, dan kejadian, semuanya hanya kebetulan.

(Untuk nama Satya, aku mau ucapin I LOVE U & TYSM buat engene yang udah kasih nama itu buat Sunghoon.)

Beberapa poin yang perlu aku tekankan :
1. Harap bisa membatasi dunia fiktif dan dunia nyata.
2. Harap tidak melakukan plagiasi terhadap cerita saya.

Silahkan berkarya dengan kemampuan masing-masing, karena setiap karya pasti memiliki penikmat/peminatnya sendiri.

Terima kasih.























Satya merebahkan dirinya di kasur setelah selesai membersihkan diri sepulang sekolah. Laki-laki itu berguling ke samping, memainkan ponselnya dengan posisi telungkup. Ia membuka aplikasi chat di sana. Hanya ada beberapa percakapan dan beberapa grup sekolah Satya sebelumnya.

Atensinya tertuju pada salah satu percakapan dirinya dengan seseorang. Sudah sejak sebulan terakhir ia menghubungi orang tersebut. Satya menghela napas sebelum menekan room chat tersebut. Ia menggulir layar ponselnya; membaca satu per satu percakapan mereka.




Liar.
terakhir di lihat 2 hari yang lalu

3 Oktober 2021

Ayah bunda apakabar?

Tanya sendiri

16 Oktober 2021

Varo, aku ga jadi pulang
bulan ini. Kasih tau bunda

Ya

1 November 2021

Adekku apakabarr????

8 November 2021

Varo
Aku pulang bulan depan

Satya menekan tombol kunci pada ponsel. Laki-laki itu menenggelamkan wajahnya diantara bantal-bantal. Ia tidak ingin bertemu dengan kakaknya, bahkan ia berharap kakaknya tidak pernah kembali ke Indonesia.











- BAGIAN IV -

"Mau kemana, nak?"

Satya yang sedang mengikat tali sepatu sekilas melirik kaki sang Ayah yang berdiri di sampingnya. "Nganter Bunda belanja," jawabnya.

Ayah mengangguk, ia menepuk bahu Satya lembut.

"Salam buat Bunda, ya."
































Satya mencium punggung tangan Bunda lalu memeluk erat wanita itu. Bunda mengusap punggung anak laki-lakinya, menepuk punggung Satya dengan lembut.

"Kamu lebih berisi ya dibanding waktu pertama ketemu sepulang kamu dari korea," komentar Bunda. Satya hanya tersenyum menanggapi ucapan Bunda.

"Mau langsung belanja aja, Bun?"

"Iya, ayok."

Satya baru saja akan mengeluarkan kunci motor dari saku jaket, namun segera dicegah oleh Bunda. Wanita yang mengenakan hijab berwarna cream itu menggenggam pergelangan tangan putranya, lalu menarik remaja itu menuju garasi rumahnya.

[HIATUS] Satu Empat TigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang