Saling bicara namun tak dapat tersambung.
***"Akhirnya selesai juga kelas hari ini, kepala ku udah pusing banget ga kuat" seru Gaby yang merentangkan kedua tangannya saat dosen keluar.
"Hari ini cuma ada dua kelas kan, karena yang lain dosennya ga akan masuk, jadi cuma dapet tugas doang" tambah Jessi.
"Eh Shan, hari ini kamu ke rumah sakit lagi ga?" Tanya Jessi.
"Em.. iya nanti sore aja paling" jawab Shani.
Aku tau Shani sedih, raut wajahnya tidak dapat di sembunyikan walau dia tersenyum seperti biasanya.
"Ini yang aku takutkan saat aku dewasa, takut mengecewakan seseorang yang aku sayang dan akhirnya aku ikut kecewa pada diriku sendiri" gumam Cio.
"Kita mau main dulu ga, biar Shani ga terus sedih" usul Gaby.
Jinan menyikut lengan Gaby membuat Gaby bingung.
Jessi dan Jinan menatap Gaby dengan tajam.
"Kalo kalian mau main, main aja, aku mau ke suatu tempat sebelum nanti ke rumah sakit" jawab shani memaksakan senyumnya.
"Enggak jadi ko Shan, gimana kalo kita temenin kamu" Jinan akhirnya bersuara.
Shani menggeleng.
"Maaf tapi aku lagi pengen sendiri" jawab Shani lagi.
"Yaudah deh, kalo kamu butuh sendiri, tapi kamu jangan pernah merasa sendiri, kita ada di sini kalo kamu butuh sesuatu atau butuh temen curhat" ucap Jinan lagi.
"Kalo gitu aku duluan, hari ini mama minta aku buat ngater dia ke mall" ucap Jessi.
"Aku juga, Mirza udah jemput aku, soalnya ga jadi ma..." Ucapan Gaby terhenti saat Jinan menatap nya tajam.
Jinan tidak habis pikir dengan teman-temannya, mereka masih saja sibuk dengan urusan sendiri, saat Shani butuh teman saat ini, apalagi Gaby yang masih saja membahas main, udah tau Shani lagi galau.
"Aku duluan ya bye guys" ucap Jessi.
Shani membalas dengan senyum.
"Aku juga pergi ya, ketemu besok" ucap Gaby.
Shani juga tersenyum kearahnya.
Jessi dan Gaby sudha berlalu, hanya tinggal Shani dan Jinan di dalam kelas.
"Aku mau pergi, kamu masih mau di sini?" Tanya Shani yang sudah membereskan buku-buku tebalnya.
"Iya aku masih ada urusan di kampus, paling bentar lagi aku pulang" jawab Jinan.
"Yaudah aku duluan ya"
"Iya, hati-hati ya, hubungan aku kalo kamu butuh teman curhat"
Shani menjawab dengan senyuman dan acungan jempol.
KAMU SEDANG MEMBACA
40 Hari di sisi mu (END)
Teen FictionKisah sang bucin yang terpaksa berbeda alam untuk sementara karena suatu insiden, tapi ya namanya juga bucin, beda alam pun tetep bucin.... Gimana kisahnya, serem kah atau justru aneh kah... kita lihat saja... Hai hai hai ketemu lagi dengan author d...