Ko sepi...
***"Ngelamun aja bang?" Tanya Jinan yang ikut duduk di samping Cio yang sedang melamun di taman rumah sakit masih dengan tubuh yang sama.
"Tapi tumben Lo ga cepet keluar dari tubuh itu, apa baru bentar lu masuk?"
"Gue baru tau fakta, kalo gue masuk sebanyak dua kali pada orang yang sama durasi nya agak lama dikit"
"Durasi.... Lu kata main bola pake durasi"
"Ya kan sama aja, ada waktu nya gitu"
"Berapa menit?"
"Berapa meniiiittt..... Lu kata main bola berapa menit"
"Ck.. bisa ae balas dendam nya" kesal Jinan.
"Kenapa lu ga nyari orang lagi yang butuh bantuan lu? Kan biar cepet balik lagi lu ke tubuh asli?"
"Lagi nganggur gue"
"Cieilaaah nganggur, kaya biasanya kerja aja lu!"
"Eh gue kerja ya"
"Kerja ape lu?"
"Kerja jadi tukang"
"Tukang apa?"
"Tukang gali kubur"
"Gelap banget jokes lu Yo"
"Ya makanya bawa senter biar ga gelap, entar gue masukin ke liat lahat lu"
"Lu ngeri amat Yo, lu udah ke cewek ya sensi amat"
"Gue lagi kuning bukan lagi merah"
"Terserah lu dah, pusing gue"
"Tapi Ji"
"Apa?"
"Shani masih di sana?"
"Iya"
"Sama...dia?"
"Bukan, sama mang Imron"
"Mang Imron siape?"
"Tukang cimol depan sekolah gue"
"Gue serius nan"
"Ya menurut lu dia sama siapa, kan tadi lu liat sendiri dia sama siapa"
"Hufft... Apa gue pergi aja ya, Shani pasti bisa bahagia sama mantan nya yang dulu pernah ngasih kebahagiaan buat Shani, dan nanti dia juga pasti bisa bahagiain Shani"
"Emang lu rela?"
"Enggak!"
"Sarap!"
"Sarap kejepit!" Balas Cio.
"Dia cinta nya sama lu, sama mantan nya itu cuma temen doang sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
40 Hari di sisi mu (END)
Teen FictionKisah sang bucin yang terpaksa berbeda alam untuk sementara karena suatu insiden, tapi ya namanya juga bucin, beda alam pun tetep bucin.... Gimana kisahnya, serem kah atau justru aneh kah... kita lihat saja... Hai hai hai ketemu lagi dengan author d...