Hari Ke Delapn

224 45 6
                                    

Perjuangan yang belum berakhir.
***




































































"Jinan!" Ucap Cio yang tiba-tiba berdiri di depan pintu rumah Shani.

"Astoge lu ngagetin gue aja, minggir gue mau ajak Shani berangkat bareng"

"Yaudah sok atuh masuk" ucap Cio ala orang Sunda.

"Saython salah kota lu!"

"Nya aing teh maung!"

Jinan mengabaikan Cio karena dia tau tak akan ada akhirnya jika dia terus meladeni Cio.

Tong tong.

"Shani lagi sarapan tadi, kasian cendilian" Cio sedikit sedih.

Ceklek.

"Eh Jinan udah sampe, mau ikut sarapan dulu?" Tawar Shani.

"Kasih aja Shan, rumput seger tuh"

Jinan sedikit mendelik ke arah Cio.

"Em.. boleh deh" Jinan pun akhirnya masuk dan ikut sarapan, jadilah sekarang mereka berdua sama-sama sarapan.

Cio ikut masuk tentunya.

"Oh iya nan, aku kalo mau di kemana-mana boleh sama kamu kan, itu juga kalo ga ngerepotin kamu... Soalnya aku agak risih kalo sama Feno, aku ga enak juga sama Jessi"

"BOLEH BANGET SHAN SANGAT BOLEH!" Yang heboh malah Cio.

"Boleh ko, jangan merasa ga enak, daripada kamu di sangka jadi pelakor sama Jessi, walau kita tau niat Feno itu cuma ingin jagain kamu, tapi kita ga tau perasaan bisa tumbuh tanpa di sadari"

"Iya... Aku takut nya juga gitu, aku janji mau nungguin Cio, dan sampai saat ini aku masih menunggunya, orang tuanya juga minta aku buat selalu jagain dia, karena mereka punya pekerjaan yang tidak bisa di tinggalkan, dan mereka juga tidak berniat melepas semua alat yang menopang hidup Cio, karena mereka yakin Cio pasti akan kembali"

"Kalo inget itu aku jadi sedih... Aku harus cepet-cepet selesain misi aku biar bisa kembali di samping kamu" Cio kembali sendu.

"Ga lama lagi, Cio akan kembali, kamu yakin itu ya, dia pasti sedang berjuang sekarang, berjuang demi bisa kembali di samping kamu" ucap Jinan meyakinkan Shani.

Shani yang mendengar nya menjadi semangat dan merasa memiliki punya harapan baru yang tidak akan pernah luntur.

"Terima kasih, aku yakin dia sedang berjuang"

"I lop yu Canii... Aku akan kembali secepatnya" Cio meniupkan love nya pada Shani.

Tapi yang datang malah sebuah kupu-kupu cantik berwarna ungu yang entah datang dari mana.

"Ko bisa ada kupu-kupu?" Heran Jinan.

Sedangkan Shani malah tersenyum manis melihat kupu-kupu yang terbang tak jauh darinya itu.

40 Hari di sisi mu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang