Hari ke tiga tapi hari pertama

245 42 11
                                    

Ketidak jelasan adalah hal utama di hidup seorang Cio.
***


















































Kelas Shani sudah selesai, hanya ada beberapa kelas saja di hari ini, tapi walaupun begitu semakin banyak semakin sulit tiap semester nya.

"Nan, jangan beli lupa minuman khusus buat cewek itu" ucap Cio di samping Jinan.

Jinan malah menggeleng dengan kerusuhan yang di timbulkan makhluk tak kasat mata itu.

"Shan, setelah ini kamu mau kemana lagi?" Tanya Jinan.

"Ga tau, paling ke rumah sakit buat liat kondisi Cio"

"Dia masih belum bangun juga, nerbener ya tu anak, dia ga tau apa udah bikin bidadari sedih gini"

"Perasaan lu tau gue di sini, belum bisa balik ke tubuh gue sendiri" ketus Cio.

"Mau aku temenin, aku lagi soalnya"

"BULSHIT" teriak Cio.

"Boleh deh yuk" Shani tersenyum lalu mereka pun bangkit.

"Tungguin gue ngapa" gerutu Cio.

"Shan" panggil seseorang.

"Susah ya emang kalo punya pacar bidadari, dimana-mana, Shan.. Shan.. Shan.."

"Aku mau ngajak kamu, kamu free ga setelah ini?" Tanya orang itu.

"Maaf ya Flo, dia mau ke rumah sakit, jadi tolong jangan coba dekati seseorang yang sudah memiliki pacar"

"Mantap Jainan" teriak Cio.

"Kamu udah denger kan, makasih!" Jawab Shani datar.

Cio terkekeh melihat nya.

"Emang enak, dia lagi di mode berbahaya soalnya, pasti mood nya naik turun, ngeri!"

"Ayo nan" ajak Shani.

"Shan"

"HEEEY.... BUKAN MAHROM ANDA, BERANI MENYENTUU KESAYANHAN SEORANG CIO!"

"Apasih, ga usah pegang-pegang!" Shani menghempaskan tangan orang itu.

"Hempaskan saja dia ke dasar bumi Shan!"

Jinan hanya menggeleng melihat kelakuan setan rusuh yang satu itu.

"Ngapain sih kamu masih peduli sama orang yang lagi sekarat itu!"

"MULUT ANDA, BENER-BENER MINTA DI LEM PAKE LEM FOX"

"NI BENTAR LAGI GUE KELUAR TANDUK NIH, UDAH KAYA IBLIS NI"

"Terserah kamu mau ngomong apa, ku ga peduli, dia pacar aku, dan aku ga akan peduli sama ajakan kamu, mending sama perempuan lain deh!" Shani mulai kesal.

"Nah bener tuh, buaya dasar lu, so ganteng, muka lu udah kaya pantat wajan emak gue aja sok ganteng lu" Cio masih terus mengucap mantra-mantra yang hanya di dengar oleh Jinan.

40 Hari di sisi mu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang