Hal tak terduga di hari ke empat
***Kelas Shani sudah selesai, semua teman-teman nya mulai bubar, entah pulang atau nongki dulu, Shani mengeluarkan minuman yang di beli Jinan tadi, banyak pertanyaan di benak Shani tapi dia tunda sampai Hanay berdua saja dengan Jinan nanti, ralat bertiga, karena Cio ga keliatan tapi sejatinya bertiga.
Dua orang yang ketiga adalah setan, itu kaya yang cocok seperti nya.
"Guys aku duluan ya, mau jenguk Feno yang baru aja pulang dari RS, jangan sedih-sedih terus ya Shan, Cio sedang berjuang ko" pamit Jessi.
"Iya hati-hati ya, aku ga terlalu sedih ko, cuma kadang-kadang aja, sekarang ada Jinan yang nemenin aku selama Cio ga bisa jagain aku, iya kan nan"
"Hehehe iya" Jinan menggaruk lehernya gatal.
"Gue garukin mau nan" bisik Cio di telinga Jinan.
Setan sukanya bisik-bisik emang.
"Aku juga mau pamit, aku deg-degan sebenernya, soalnya Mirza mau ngenalin aku sama orang tuanya malam ini, jadi aku mau siap-siap bingung harus pake baju apa"
"Ya ampun selamat ya gab, semoga lancar, aku doain yang terbaik, kamu pake apa aja cantik gab asal sopan, hati-hati jangan sampai ceroboh di depan camer ya hahaha"
Shani bisa tertawa lagi di hari ke empat aku di awang-awang.
Jujur Cio senang tapi juga sedih, apa Shani sudah benar-benar ikhlas dengan kepergian Cio?.
"Yaudah doain aku ya, aku pamit, kamu jangan sedih-sedih terus, Cio pasti sembuh ko, aku percaya"
Shani hanya mengangguk dan tersenyum.
Gaby dan Jessi memeluk Shani, lalu pamit pergi.
"Kamu ga berniat buat pergi juga nan?" Kali ini Shani bertanya pada Jinan tapi nadanya sedikit berbeda.
"Seperti yang kamu bilang, aku tetep nemenin kamu" balas Jinan.
"Nan"
"Hem"
Shani menatap minuman yang di berikan Jinan dan juga sebatang coklat favorit Shani saat sedang pms.
"Kamu bukan Cio kan?" Ucap Shani pelan.
Jinan dan Cio tentu kaget dengan ucapan Shani.
"Ma..maksudnya?"
"Lupakan, ini aneh, ga mungkin kamu Cio, kan dia lagi siuman, kamu kan Jinan" Shani menggeleng.
'Sebenarnya dia kenapa sih?' Batin Jinan dan Cio.
"Kamu mau nanya apa sih Shan, ko ga jelas, kalo ada yang ingin di tanyain tanya aja, selama aku bisa jawab aku akan jawab"
Shani mendesah pelan.
"Aku cuma ngerasa kalo kamu akhir-akhir ini malah kaya Cio yang selalu jagain aku, nemenin aku, bahkan kamu tau hari pertama aku pms dan hari ke dua pms, Cio biasa ngasih aku minuman ini sama sebatang coklat di hari kedua aku pms, dan kamu ngasih aku ini juga, ku jadi ngerasa kalo kamu itu Jinan yang di rasuki Cio"
Ada jeda di ucapan Shani, dia mencoba mengingat sesuatu.
"Aku jadi ingat sama anak perempuan di RS yang dia bilang kalo Cio di samping aku, tapi aku ngerasa itu kamu" kali ini Shani menatap Jinan lekat, saat sebelum nya berbicara tapi hanya memandang ke arah coklat.
KAMU SEDANG MEMBACA
40 Hari di sisi mu (END)
Teen FictionKisah sang bucin yang terpaksa berbeda alam untuk sementara karena suatu insiden, tapi ya namanya juga bucin, beda alam pun tetep bucin.... Gimana kisahnya, serem kah atau justru aneh kah... kita lihat saja... Hai hai hai ketemu lagi dengan author d...