Malam telah berdiri mengantikan posisi matahari. Terlihat seorang lelaki yang sedang berkerja di sebuah minimarket yang ada di sebuah kota itu.
Lelaki itu tersenyum ramah saat ada pendatang yang datang untuk membeli bahan,dan jajan di minimarket itu.
Cling
Suara lonceng berbunyi dari dalam minimarket itu membuat haruto menatap dan menampilkan senyumnya saat melihat temanya sedang datang mengunjunginya.
"Woe tono lo yang jaga malam ini ya?" Tanya jeongwoo.
"Hm" balas haruto.
Jeongwoo mendenggus saat mendengar suara deheman haruto. Ia berjalan kearah rak jajanan kue. Dengan cepat lelaki itu mengambil semua kue yang mau ia makan dan beberapa cola untuk di minum.
Selesai dengan kegiatannya,jeongwoo berjalan kearah haruto sambil membawa beberapa bungkus makanan. Ia menaruh semua itu dan menyuruh haruto untuk cepat menghitungnya.
"45.000"
Jeongwoo mengambil uang sebesar 100.000 dua lembar. Lelaki park itu tersenyum saat melihat haruto yang menatapnya.
"Uang lo kelebihan bung" ujar haruto.
"Udah elah ambil aja buat makan malam lo malam ini ye. Kembalinya juga sekalian"
Haruto hanya bisa mengangguk pasrah. Karena kalau ia membantah jeongwoo maka jeongwoo tidak akan lagi mau berteman dengannya. Kalau tidak ada jeongwoo nanti yang mau melindungi dan mau dia ajak gibah siapa??
Ya walau ia tak pernah sekalipun bergibah sih.Jeongwoo yang sudah selesai di hitung belanjaanya mulai berjalan pergi ke salah satu kursi yang ada di dalam minimarket itu untuk duduk. Ia akan menunggu shift haruto selesai dan ia akan menyuruh haruto untuk di antar pulang sampai di rumahnya.
Tak lama kemudian dari arah depan pintu minimarket terdapat 4 orang lelaki yang sedang bercanda ria. Mereka berhenti saat melihat haruto yang berjaga di depan kasir.
"Woe woe lihat itu si anak kampungan itu bukan??" Tanya seorang lelaki berbadan gembul bernama Takata Mashiho.
"Ho'oh itu si anak kampungan itu, ohh jadi dia kerja jadi kasir ya. Kasian sekali" ucap sang kekasih dari mashiho bernama Kanemoto Yoshinori.
Jihoon menatap lamat punggung haruto, ia merasakan matanya memanas melihat bagaimana haruto yang bekerja keras sama seperti dia dulu.
Bagaiamana dulu ia berkerja demi ia dan sang bunda untuk makan. Mereka yang dulu sempat terpuruk akibat di tinggal sang ayah akibat kecelakaan.
"Woe hoon lo kenape?? Jangan kerasukan disini dong,gue nggak mau nyeret badan gembrot lo ya" ujar Jaehyuk.
Jihoon mendatarkan wajahnya saat mendengar perkataan Jaehyuk yang sudah keluar dari skenario hidupnya itu.
"Lo mau mati hyuk ha?? Sini lah kita adu otot ayukslah"
Jihoon sudah mengambil ancang-ancang untuk memasang kuda-kuda yang siap menyerang Jaehyuk sampai giginya ompong melompong.
Jaehyuk berlari dan bersembunyi di belakang badan mashiho yang kecil itu. Walau ia itu seme tapi ia tetep saja penakut seperti uke.
"Hehe becanda hoon, nggak mungkin gue mukul lo kan kita itu bespren kan hehe"
"Bespren bespren bapak pala kao botak!!"
"Jihoon gue bilangin bapak gue ya"
"Bodo amat"
Tiba-tiba Jihoon dan Jaehyuk memekik kaget saat merasa leher mereka akan tercekik hebat. Dan para pelaku yaitu mashiho dan yoshinori hanya bisa terus menyeret kedua sahabat nya itu untuk masuk kedalam minimarket.
Cling
"Selamat datang, ada yang bisa saya ban-"
Ucapan haruto terpotong saat melihat pelanggannya yang datang untuk membeli itu. Tangan haruto bergetar takut saat melihat yoshinori sang ketua basket di sekolahnya berjalan kearah nya.
Brak
"Kasih gue rokok satu, sama coca cola lo yang bayar"
Yoshi berucap seraya menunjuk haruto yang hanya memandang mereka dengan wajah datarnya. Ia dengan cepat mengambil apa yang di minta oleh sang ketua basket itu.
"H-harganya 25.000"
Wajah mereka semua mendatar saat mendengar haruto. Mashiho maju dan menampar pipi haruto hingga luka yang di buat oleh Jihoon tadi pagi kembali berdarah dan terluka.
"Lo budeg apa gimana sih? Udah gue bilang kalau lo yang bayar, lo masih mau sekolah di sekolah Treasure kan?? Jadi jaga sikap lo sama kita!!!"
Jeongwoo yang masih asik tertawa akibat menonton video lucu di youtube akhirnya memberhentikan tawanya saat mendengar teriakan nyaring dari arah kasir.
Mata jeongwoo membulat saat melihat haruto yang memegang pipinya. Ia berlari kearah haruto dan menyingkirkan bahu mashiho.
"Harto Harto lo nggak papa kan?? Ada yang sakit kagak?? Lo kagak amnesia kan?? Haruto jawab gue anjing!!!!" Teriak jeongwoo.
Lelaki berkulit agak gelap itu menatap Jihoon cs dengan tatapan yang mematikan. Alis nya menukik marah saat melihat temanya yang di perlakukan seperti itu.
"Lo pada nggak cukup apa Hah!!?? Bikin teman gue kesakitan di sekolah sekarang lo pada mau buat keributan ditempat haruto nyari uang!!!!" Teriaknya
"Ohh gue tau elo pada kan anak manja jadi mana mau nyari duit kayak haruto iyakan??"
Jihoon yang mendengar itu langsung menatap nyalang Jeongwoo. Ia maju dan mengangkat tinggi-tinggi wajahnya agar ia bisa sampai dengan mata Jeongwoo yang lumayan tinggi. Ia dan jeongwoo saja hanya sampai dagu,apalagi sama haruto hanya sebatas dada saja.
" elo jangan asal ngomong ya!!! Lo nggak tau kehidupan gue dulu gimana!!! Gue harus kerja tiap hari buat makan gue dan ibu gue anjing!!! Jadi kalau lo nggak tau apa-apa jangan asal ngomong!!!" Marah Jihoon.
Jeongwoo menyerukan kata yes dalam hatinya,lelaki itu tersenyum miring mendengar kata-kata itu.
Ia menjentikan Jari nya di hadapan wajah Jihoon."Nah itu, lo udah rasa kan bagaimana rasanya nyari uang buat kehidupan hm?? Susah nggak?? Susah kan jadi kalau lo udah tau maksud gue, lebih baik sekarang lo pergi dari sini"
Jihoon diam tak berkutik, tak lama ia berjalan keluar dari dalam minimarket itu diikuti antek-antek dari belakang. Haruto yang melihat itu langsung menghela nafas panjang.
Jeongwoo duduk di samping haruto yang meringkuk sedih. Bahu lelaki itu bergetar tanda kalau ia itu sedang menangis.
"Nangis aja, gue bakal dengerin lo kok"
Tangisan haruto semakin kencang, beruntung minimarket lagi sepi jadi ia bisa mengeluarkan semua masalahnya dan uneg-unegnya dari dalam hatinya.
"Hiks... gue udah tau kalau gue emang selalu salah hiks... doa yang selalu gue sebut nggak pernah di dengerin sama hiks... sama tuhan. Lebih baik kalau gue mati saja Hiks....gue Udah nggak sanggup lagi hiks...."
Jeongwoo yang mendengar kata-kata haruto langsung memukul pundak temanya itu setelahnya ia memeluk sang sahabatnya.
"Hiks.. jangan ngomong kayak gitu lagi hiks... lo mau ninggalin gue gitu hah!!??? Gue nggak mau ya".
Keduanya terus saja menangis tanpa perduli pada sekitarnya.
'Gue takut kehilangan lo haruto gue takut'
Bersambung.....
"Kata siapa lo nggak kuat?? Lo itu adalah orang paling kuat yang pernah gue temui, cuma mereka aja yang nggak tau kalau lo itu anak yang kuat. Tetap semangat dan jangan menyerah"- park jeongwoo.
Wahhh akhirnya update lagi hihi. Jangan lupa vomment ya.
Bye bye 👋👋
![](https://img.wattpad.com/cover/294269275-288-k959837.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
To Love'em and love'em
Humorkisah dua orang yang memiliki perbedaan yang kontras,dari harta sampai kasta yang tidak bisa bersatu. keduanya seperti langit dan bumi yang enggak pernah bisa bersama walau seperti apapun caranya. akankah keduanya bisa bersama selamanya?? Jangan sal...