14

130 23 0
                                    

Junkyu dan yang lainya langsung saja berlari ketika mendengar teriakan dari Hyunsuk hingga membuat jeongwoo yang masih asik tertawa geli bersama junghwan ikut berlari hingga membuat junghwan harus mengomel di belakang dirinya. Pintu ruang kamar haruto dan Jihoon terbuka menampilkan Jihoon yang menatap haruto tajam dan haruto yang berusaha untuk berjalan pergi. Junkyu menahan haruto yang akan keluar dari kamar ruang inapnya. Berbeda dari yang lainya, Jisoo dan jumyeon malah terbelalak kaget karena melihat anak yang di maksud oleh junkyu sebagain harunya itu .

"T-travis" ucapan Jisoo berhasil membuat haruto yang akan pergi jadi terhenti dan menatap kedua orang dewasa yang ada di dalam ruang inapnya. Begitupun yang lain mereka menatap heran Jisoo yang berkata nama lain tadi.

"Apa bun? Siapa travis?" Tanya junkyu, Jisoo memeluk Haruto dengan erat hingga tak lama kemudian menangis sesegukan membuat haruto bingung. Yang hanya bisa ia lakukan adalah mengusap bahu Jisoo supaya tenang. Setelah Jisoo tenang junkyu mulai menyuruh haruto kembali ke ranjang nya.

"Kak haru pergi kembali ke ranjang cepat!"

"Nggak mau kyu gue mau kerja"

"Udahlah to lo lebih baik istirahat dulu ntar kalau udah sembuh baru boleh keluar hm?"

"Iya kak istirahat dulu sampe pulih jangan kayak kak jeongwoo yang belum sembuh tapi udah keluyuraN sama cewek lain"

Jeongwoo yang disindir hanya bisa menghela nafas. Harito hanya diam tak menanggapi mereka hingga akhirnya seorang dokter datang ke ruangan mereka dengan beberapa suster di belakangnya. Sang dokter melihat haruto yang sudah berganti baju dari kaos rumah sakit menjadi baju seragam miliknya.

"Nak haru mau kemana?" Tanya sang dokter pelan.

"Saya mau pulang"

"Kamu belom boleh pulang nak, kesehatan kamu masih belum stabil jadi di usahakan untuk tetap berada di sini dulu ya?" Ucap sang dokter. Haruto akhirnya kembali terduduk di ranjangnya, ia mendudukan dirinya di samping Jisoo yang masih diam dengan mata membengkak.

" bagaimana dengan keadaan anak saya dok?" Tanya suho pada sang dokter. Sang dokter meminta sesuatu dari suster yang ada di belakang dirinya itu. Namun sang suster tak menggubris panggilan yang di berikan sang dokter untuk dirinya hingga membuat semua orang menatap suster itu heran. Nyatanya suster itu tengah menatap haruto dengan tatapan memuja, hingga membuat junkyu menatap tajam sang suster.

"Ekhem" sang suster langsung kembali menatap dokter yang sudah menunjukan wajah datarnya.

"Iya kenapa dok?"

"Saya meminta hasil dari pemeriksaan kedua orang ini sus"

"Oh tunggu" suster itu memberikan dokter sebuah papan yang sudah ada beberapa kertas yang di dalamnya sudah ada hasil pemeriksaan.

"Hum oh ini adalah hasil pemeriksaan untuk park Jihoon, dia sudah lebih baik karena tusukan di perutnya tidak dalam hingga membuat ia jauh lebih baik. Tapi harus tetap istirahat ya nak Jihoon?"

"Baik dok!"

Kini sang dokter kembali melihat hasil pemeriksaan milik haruto membuat junkyu menatapnya dengan tatapan khawatir.

"Dan untuk nak haru, kamu harus di rawat beberapa hari karena tusukan di perutnya sangat dalam hingga membuat banyak darah segar yang hilang dari dalam tubuhnya, jadi kamu jangan lupa untuk makan yang bervitamin dan bergizi lalu tidurlah yang cukup" haruto menghela nafas panjang, kalau ia dirumah sakit lalu ia akan makan apa nanti.

Brak!

Pintu ruang inapnya Haruto dan Jihoon terbuka hingga menampilkan 2 orang dewasa yang datang dengan wajah khawatir. Jeongwoo langsung saja meringis melihat sang bunda dan sang ayah yang masih memakai baju kantor mereka.

To Love'em and love'emTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang