02

274 38 0
                                        

Bel pelajaran tanda istirahat sudah berbunyi membuat semua murid memekik bahagia dan berlari keluar kelas. Banyak dari merek yang pergi berjalan untuk jajan di kantin atau malah pergi lewat pagar belakang sekolah untuk mencari makan di sekitar kafe.

Berbeda jauh dengan haruto yang malah menelungkupkan kepalanya di atas meja. Ia tak ada uang untuk jajan di kantin atau makan di kafe ternama seperti anak-anak sma treasure yang lain.

Bruk

Suara pintu di tutup dengan keras dari dalam kelas membuat haruto yang masih tertidur di atas meja langsung mendongak untuk melihat siapa yang sudah menganggu jadwal tidur nya.

Pupil mata haruto bergetar saat melihat orang yang sudah menutup pintu kelas mereka dan mencucinya.

Orang yang di maksud itu berjalan mendekat kearahnya diikuti antek-anteknya dari belakang sana.

"Masih punya nyawa lo? Kenapa masih sekolah di sini kampung??" Tanya lelaki itu.

Haruto diam, walau wajahnya datar tapi percayalah kalau ia sedang ketakutan sekarang.

Karena tak mendapatkan jawaban yang di tunggu,akhirnya lelaki yang berada di depannya itu memukul wajahnya hingga sudut bibirnya terluka.

Bahkan bangku yang haruto duduki terjatuh bersamaan dengan tubuhnya yang menghantam lantai dingin kelas.

"Gue nanya lo tapi lo diam! Elo punya mulut kan?? Kenapa diam saja Hm??"

"Sudahlah  hoon lo lama banget anjir! Cepetan napa! Gue udah pengen bogem dia kali" ujar salah satu dari mereka.

Park Jihoon lelaki itu menoleh kemudian menggeleng, membuat seluruh pasang mata menatapnya bingung.

"Biarin para uke yang lakuin, kita ara seme diam dan nikmati" ketusnya.

Para uke yang di sebut namanya langsung berbinar,mereka mengambil air bekas pel dan tepung beserta telur busuk yang sudah di siapkan oleh mereka sebelumnya.

Bug
Bug
Byurrr

Telur busuk bercampur terigu dan air pel tadi sudah mengguyur tubuh tegap haruto yang hanya diam tak berkutik di lantai. Dalam hati ia berdoa semoga jeongwoo datang dan menolongnya,karena cuma dia satu-satunya harapan dalam hidupnya.

Brak

Pintu di dobrak dari luar dengan kasar membuat Jihoon dan yang lainya menatap lelaki yang baru saja masuk dengan tatapan datar dan tajam. Lelaki yang baru saja masuk itu tak peduli dengan tatapan Jihoon cs yang melayang kepadanya.

Lelaki itu alias park jeongwoo kaget melihat sang sahabat yang sudah basah dab bau akibat telur busuk dan air bekas pel yang sudah menggenangi baju dan celana haruto.

Jeongwoo berlari dan langsung memeluk haruto sambil menangis sesegukan akibat kelalaiannya tak menjaga sahabatnya itu berakhir seperti ini.

"Hiks... maafin gue ruto-ya hiks... Gue salah nggak jagain lo hiks... huaaaa!!" Isaknya.

"Gue nggak apa-apa, Lo tenang aja oke??"

"Hiks.. lo bilang apa oke? Oke? Lo gila ya, udah jelas  jelas kalau lo itu bisa taekwondo lawan aja udah mereka!!!"

"PARK JEONGWOO!!"

Jeongwoo tersentak saat mendengar teriakan haruto yang memekakan telinga. Ia hanya bisa tersenyum saat tau kalau ia sudah membuka rahasia sang sahabat baiknya itu.

Jihoon yang melihat itu membanting meja yang ada di hadapanya membuat haruto dan jeongwoo yang masih berdebat terkaget-kaget.

"Ohh jadi lo bisa bela diri ya?? Mana coba gue mau lihat?? Anak bodoh kaya lo bisa taekwondo hahahaha nggak mungkin!!!"

To Love'em and love'emTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang