04

197 32 0
                                    

Pagi sudah menjelang,matahari sudah mulai menampakan diri di antara birunya langit pagi. Cahayanya yang hangat dan membuat silau itu masuk kedalam kamar seorang lelaki yang sedang mengerjab-ngerjab kan matanya.

Haruto mendudukan dirinya di kasur lantainya yang di sampingnya terdapat sebuah nakas lucu berwarna hitam legam.

Ia berdiri dan pergi berjalan kearah dapur untuk memanaskan sisa makanan yang semalam sempat ia beli bersama jeongwoo setelah ia pulang dari shift kerjanya.

Selama ia memanaskan sisa makanan,lelaki itu menatap sebuah foto yang ada di sana. Matanya memerah hingga tak lama akhirnya beling air mata keluar dari dalam mata tajamnya itu.

"Bunda.. hiks... haru udah nggak tahan hiks.... mau sampai kapan haru harus hiks.... harus bertahan?? Hiks..." isak haruto.

Memang hidup itu tidak ada yang tau,kapan kita bahagia dan kapan kita menangis.

"Hiks... enggak HARU harus ingat kata-kata bunda,haru harus jadi anak yang kuat dan bersabar" semangat Haruto!.

Selesai dengan kegiatan memanaskan sisa makanan yang ada,lelaki watanabe itu langsung mendudukan dirinya di lantai rumahnya dan mulai memakan makanannya dengan mata yang berkaca-kaca.

.
.
.
Selesai dengan kegiatan makanya,haruto mulai membersihkan rumahnya dan mencuci piring kotor yang ada. Lantas dengan cepat haruto berjalan pergi ke luar untuk mandi.

Haruto tersenyum membalas beberapa orang yang mengantri di depannya untuk mandi. Di depan haruto ada nenek dan dua orang bapak-bapak yang mengantri.

"Oh nak ruto mau pergi ke sekolah ya?" Tanya sang nenek.

"Iya nek"jawab haruto singkat.

Kening haruto berkerut tak mengerti saat melihat sang nenek menepuk bahu dua orang bapak-bapak yang mengantri itu.

"Kenapa nek?" Tanya si bapak baju merah.

"Bisakah kalian mendahulukan anak ini,soalnya dia harus pergi ke sekolah" ujar sang nenek.

Haruto hanya bisa tersenyum melihat sang nenek yang sudah ia suruh berhenti,namun sang nenek tetap kekeh nggak mau tau harus haruto yang pertama mandi. Lagian bapak-bapak itu tak mengambil pusing dan langsung menyuruh haruto untuk masuk kedalam toilet itu.

🕊🕊🕊

Haruto sudah siap akan pergi kesekolahnyadengan berjalan kaki. Tangan lelaki itu sudah ada di kebon pintunya dan langsung di sambut oleh wajah seseorang.

"Bwalala!"

"Wah kamjagiya!!"

Haruto menatap datar orang yang sedang tertawa bahagia karena melihat haruto yang membulatkan matanya saat ia terkejut tadi.

"Yak park jeongwoo,lo mau buat gue mati ya?" Tanya haruto.

Sedangkan yang di ajak bicara masih asik tertawa guling-guling di lantai rumah kayu haruto.

"Hahahaha! Bentar to hahahaha lo lucu banget hahahah anjir coba lu ulang deh hah hah" jawab jeongwoo sambil terengah-engah seperti baru saja lari marathon.

"Ngapain lo disini?" Tanya lagi haruto sambil mengunci pintu rumahnya.

"Gue mau jemput lo lah,kajja" jawab jeongwoo,lelaki berkulit tan itu nampak bahagia hari ini.

"Ini kita mau naik motor nih?" Haruto menelan ludah nya takut melihat jeongwoo yang tersenyum.

"Iyalah,ini bukti kesetiaan gue sebagai sahabat lu"

To Love'em and love'emTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang