00.16

193 58 3
                                    

Penawaran yang bagus, sama sekali tidak pernah Jihyo bayangkan, walau ada keraguan yang menghampirinya. Mengingat, lawannya sekelas master. Bukan, lebih tepatnya sekelas dewa.
 
Jihyo memikirkan banyak hal hingga mengabaikan Jungkook yang sudah pasti menantikan balasannya sejak tadi. Lihat saja, Jihyo langsung kembali mendapatkan pesan obrolan dari Jungkook yang tak lain pemegang akun Master Cooky.
 
[Master Cooky]: Apa kau masih berada di sana?
 
Sekejap, Jihyo menepuk dahinya. Bisa-bisa ia lupa untuk memberikan balasan dan malah fokus berpikir soal duelnya. Oleh karena itu, secepat kilat, ia menuntun kesepuluh jarinya untuk menari di atas papan tombol komputernya.
 
“Maaf, Master. Ada sedikit gangguan teknis. Tentu saja, aku menerima tawaran yang sangat menarik ini,” ujar Jihyo sembari tersenyum kecil. Terlebih dulu membaca pesan itu untuk kedua kalinya sebelum akhirnya mengirim pesan tersebut.
 
“Lucu sekali, kesalahan teknis? Padahal kesalahannya karena ada pada diriku sendiri,” gumam Jihyo yang mengkritik opininya.
 
Alhasil, Jungkook yang membaca pesan obrolan pribadi di web game itu, sedikit mengembangkan senyum dan bersiap untuk melakukan duel setelah mengirimkan emoji jempol.
 
Jari-jemarinya sontak menari di atas papan tombol komputer dengan lincah. Tidak lupa tatapan yang amat fokus pada layar yang kini membawa karakternya ke bagian utama.
 
[Sistem]: Selamat datang di The Story Adventure. Klik di sini untuk melanjutkan misi.
 
Sontak, Jungkook meng-klik kata tersebut. Tidak berselang lama—sekitar lima detik, pilihan permainan sudah dapat lihat. Terdapat beberapa pilihan penunjang permainan yang membuat para pemain cukup betah.
 
Ada pilihan; solo, duel dan tim (bagian tim pun juga terbagi hingga setiap tim bisa diisi lima orang). Sesuai kesepakatan, tentu saja Jungkook memilih duel. Dalam hal ini, mereka akan memperebutkan sesuatu—sesuai perintah sistem.
 
Jungkook terlihat sangat santai. Beda cerita lagi dengan Jihyo yang sudah merasa panas dingin. Ayolah, ini kali pertamanya ia duel dengan Jungkook. Mengingat kemarin, keduanya hanya berkesempatan bermain secara tim.
 
Oleh karena itu, Jihyo sejak tadi berusaha menetralkan diri, seraya mengatakan; ia bisa melaluinya. Maksud kata ‘melaluinya’ pun memiliki arti untuk memberikan semangat pada dirinya, walau sebenarnya Jihyo sudah sangat yakin, pemenangnya adalah Master Cooky.
 
“Akan tetapi, kau belum mencobanya Little Jiyo!” katanya pada diri sendiri, hingga informasi dari sistem langsung saja keluar setelah Jungkook mengundang karakternya untuk berdual.
 
[Sistem]: Anda mendapatkan undangan dari Master Cooky. Klik untuk melanjutkan.
 
Dengan tangan agak gemetar nan dingin, Jihyo mengarahkan mouse untuk meng-klik undangan tersebut hingga karakternya langsung di arahkan ke halaman utama—dibarengi dengan informasi dari sistem.
 
[Misi: Temukan Bunga Blackrose dan Musnahkan Monster Beast Man]
 
Membaca misi itu, membuat Jihyo menaikkan sebelah alis. “Bunga Blackrose? Monster Beast Man? Entah kenapa, membacanya saja sudah membuatku merinding saja,” katanya. Tepat diwaktu bersamaan, pesan obrolan dari Master Cooky langsung muncul.
 
[Master Cooky]: Semoga beruntung, Little Jiyo.
 
Oh, sial, pesan itu membuat Jihyo semakin gugup saja. Hal itu bahkan bertambah kala karakter miliknya sudah berada di sekitar istana kegelapan. Kesan angker sudah terlihat dan kali ini, Jihyo harus bisa fokus—musuh kapan dan di mana saja bisa menyerang.
 
Dengan pelan, Little Jio menarik langkah sembari mengamati sekeliling. Barangkali ia bisa menemukan sebuah petunjuk. Akan tetapi, ia malah mendapatkan sebuah kejadian yang tidak pernah ia bayangkan.
 
Ya, tanaman merambat tiba-tiba saja bergerak dan mencoba untuk menghalangi Little Jiyo yang hendak memasuki area mencekam.
 
Little Jiyo yang spontan mendapati serangan itu, mencoba untuk tenang dan mengeluarkan keterampilan yang ia miliki. Itu terbukti, kala Little Jiyo langsung mengeluarkan dua pedangnya dan memutuskan tanaman merambat itu. Karena tingkat kekuatan tanaman itu rendah, sehingga Little Jiyo dapat memusnahkan sekejap mata. Oleh karena itu, Little Jiyo yang tidak lagi mendapati sebuah hambatan, langsung saja memasuki istana tersebut.
 
Sungguh, baru beberapa langkah, Little Jiyo belum mendapati serangan dari musuh yang licik. Ya, itu memang benar. Akan tetapi, Little Jiyo sepertinya tidak bisa merasa lega begitu saja karena tidak berselang lama, lesatan panah api tiba-tiba saja melintas. Beruntung, Jihyo bisa mengendalikan karakter miliknya dengan cepat sehingga ia tidak terluka sedikit pun—nyawanya masih penuh.
 
[Sistem]: Master Cooky menyerang!
 
Jihyo pun mencoba untuk kembali tenang, walau ia belum melihat eksistensi karakter Jungkook. Sungguh sangat tidak menjunjung etis permainan dengan menyerang dari belakang—tanpa memperlihatkan diri.
 
Jihyo sontak berpikir amat keras. “Apa Jungkook meminum ramuan tidak menampakkan diri? Hoh, bisa-bisanya dia menggunakan ramuan mahal itu!” ucap Jihyo seraya memejamkan mata, menahan rasa kesal.
 
Hingga, suara lesatan panah terdengar. Walaupun terdengar samar-samar, telinga Jihyo masih bisa menangkapnya sehingga Jihyo langsung mengarahkan kedua pedangnya untuk menangkas dan terjadilah sebuah ledakan. Jihyo masih bisa menahan diri agar tidak jatuh tersungkur, walau nyawanya perlahan mengikis.
 
Tidak jauh dari keberadaannya, Jihyo bisa melihat eksistensi karakter milik Jungkook dengan busur kebanggaannya.
 
[Master Cooky]: Kuakui, kau memang hebat.
 
Mendapatkan pesan itu, entah kenapa membuat kedua pipi Jihyo merasa merona. “Yak, Jihyo! Kau harus fokus! Jangan terlena. Nanti saja kau salah tingkah karena pujian itu,” ucap Jihyo yang menjaga fokus. Tidak lupa, menuntun jemarinya untuk mengetik di atas papan tombol komputer.
 
[Little Jiyo]: Terima kasih, Master. Kau orang kesekian yang mengatakannya.
 
Terdengar sombong, tetapi kapan lagi Jihyo melakukannya pada sang master jika bukan sekarang? Dan karena kedua tiba-tiba sibuk mengobrol, ide licik tiba-tiba saja melintas dipikiran Jihyo.
 
Lihat saja, Jihyo langsung mengganti dua pedangnya dengan belati, lantas meluncurkannya ke arah karakter Jungkook. Itu terjadi sangat cepat sehingga tidak memberikan Jungkook kesempatan untuk menghindar ataupun menangkis. Alhasil, Master Cooky mengeluarkan darah—nyawanya perlahan menipis dan itu adalah keberuntungan bagi dirinya.
 
Bahkan, tanpa keduanya sadari, Monster penjaga istana ini yang tidak lain adalah Beast Man tiba-tiba saja berada di antara keduanya dan menyerbukkan sebuah bubuk hitam yang membuat Little Jiyo dan Master Cooky terlempar.
 
[Sistem]: Beast Man telah datang. Bunuh atau terbunuh! Dan dapatkan Bunga Blackrose.
 
Kalimat itu tentu saja membuat baik Jihyo dan Jungkook berpikir kritis. Musuh sebenarnya ada di hadapan keduanya. Memang, saat ini mereka juga sedang bermusuhan tetapi itu berlaku setelah Beast Man musnah, karena pemenang sesungguhnya adalah yang mendapatkan Bunga Blackrose.
 
Itulah kenapa, Little Jiyo dan Master Cooky kini kembali menjadi tim—tanpa memberikan aba-aba seperti kemarin. Semuanya terlihat berjalan dengan otomatis kala Master Cooky melesatkan panah beracun nan mematikan ke arah jantung Beast Man dan Little Jiyo yang memainkan senjata utamanya untuk menarik perhatian sang monster.
 
Seperti misi yang sangat mudah, Beast Man tidak bisa menghindari lesatan panah mematikan dari Master Cooky—mengingat panah itu memang sangat berpengaruh besar—bisa langsung melumpuhkan lawan dan panah tersebut sangat sulit untuk didapatkan dan hanya karakter memenuhi syarat yang bisa mendapatkannya.
 
Jika Master Cooky mendapatkan panah itu, Little Jio sendiri mendapatkan dua pedang berwarna merah yang memiliki fungsi yang sama.
 
Oleh karena itu, Beast Man seketika musnah dalam misi kali ini. Pemberitahuan dari sistem pun langsung muncul dilayar masing-masing.
 
[Sistem]: Beast Man terbunuh!
 
Akan tetapi, bukankah misinya tidak sampai di sini saja? Maksudnya, bukankah setelah keduanya bekerja sama, permusuhan kembali terjadi untuk mendapatkan Blackrose?
 
Dan kenyataannya pun, itu memanglah benar. Keduanya kembali bermusuhan dan siap melesatkan masing-masing senjata andalan untuk menang kali ini. Lagipula, kapan lagi mendapatkan hadiah yang akan sangat menguntungkan?
 
[Little Jiyo]: Tadi kita partner, sekarang kita bermusuhan.
 
Jungkook yang membaca pesan tersebut, langsung saja tersenyum tipis. Sungguh, baginya hari yang saat ini sangat melelahkan dapat dibayar hanya dengan berduel dengan Little Jiyo, padahal ini hanyalah virtual saja.
 
Jungkook tidak bisa menampiknya dan karena itu, tingkat ingin menang dalam permainan itu langsung saja memuncak. Sangat munafik jika Jungkook tidak ingin menang kala ialah yang mengajak dan memberikan penawaran.
 
Itu dia, Jungkook langsung mengarahkan karakternya untuk berduel dengan Little Jiyo. Akan tetapi, Jungkook dibuat heran kala hanya satu kali serangan, Little Jiyo langsung terkapar tidak memiliki nyawa, padahal Little Jiyo bisa menghindar dan melawan. Bahkan, Little Jiyo bisa meminum ramuan penambah nyawa, tetapi Jungkook malah melihat karakter milik Jihyo yang kalah—sistem pun membenarkan.
 
[Sistem]: Little Jio kalah.
[Sistem]: Selamat Master Cooky atas kemenanganmu dalam misi ini. Ambil Bunga Blackrose milikmu di balkon.
 
Alhasil, Jungkook langsung saja mengirimkan pesan pada Jihyo di obrolan game, tetapi tidak ada balasan sama sekali. Sungguh, Jungkook ingin mengirimi Jihyo pesan melalui ponsel, dan nyatanya ponselnya spontan berdering—pesan tiba-tiba masuk dan itu dari Jihyo sendiri. Pun, Jungkook langsung membacanya.
 
[Jihyo]: Bisakah duelnya diulang? Listrik di rumahku padam karena aku lupa membayar tagihan listrik.

 
Tbc.

Halo, teman-teman. Apakah masih ada yang masih menyimpan cerita ini? Nggak terasa ya, aku udah lama banget nggak update🤭

Maaf banget yang udah buat kalian lumutan nunggu kelanjutannya. Karena sibuk sekolah, aku sama sekali nggak up apa-apa di wattpad, bahkan ini pertama kalinya aku login dan berniat untuk kembali aktif di wattpad, hehehe.

Semoga terhibur dan maaf lagi kalau menemukan typo. Akan direvisi kalau udah tamat. Bismillah, bisa tamat😁

Sampai jumpa di bab selanjutnya. Ayo, siapa ni yang penasaran.

Wishlist : Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang