part 2

53 2 0
                                    

Happy Reading!!

Kaira hanya bisa menghela napas ketika suaminya membelakanginya tidur.
"Selamat tidur sayang, maafin aku udah buat kamu khawatir"ucap Kaira pelan, tak lama Kaira pun tertidur.

Sebenarnya sedari Rayyan belum tidur, dia masih bisa mendengar Kaira. Dia hanya takut dan khawatir dengan istrinya itu. Kemudian Rayyan pun membalikkan badannya dan nampak lah istrinya itu dengan wajah damai yang sedang tertidur.

"Aku sayang kamu, aku cinta kamu, jangan pernah ngomong seperti itu lagi.." ucap Rayyan sambil mengusap pipi istrinya

"Kita harus jaga anak kita sampai dia besar dan menikmati masa tua kita bersama-sama" ucapnya sambil mengusap perut istrinya itu.

Kemudian dia memeluk istrinya walau sedikit susah karena terhalang perut buncit Kaira.

"Ana uhibbuki Fillah"kemudian dia mencium kening istrinya dan ikut tertidur.
____

Allahuakbar Allahuakbar...

Suara azan subuh sudah berkumandang, Kaira terbangun dari tidurnya dia melihat tangan Rayyan yang memeluk pinggangnya.

Kaira tersenyum lalu mengusap pipi suaminya itu. Tak lama kemudian Rayyan pun terbangun. Lalu dia mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya. Kaira pun tersenyum melihatnya.

"Pagi sayang" ucap Kaira tersenyum

"Hmm pagi sayang" ucap Rayyan kembali memeluk Kaira

"Ayok bangun dulu, solat subuh dulu mas" ucap Kaira sambil mengelus kepala suaminya itu.

"Bentar sayang"

"Nggak boleh nunda-nunda Lo mas, dosa" ucap Kaira

"Iya iya" Rayyan bpun beranjak segera  kekamar mandi. Setelah itu Kaira menyiapkan keperluan solat mereka.

Tak lama pintu kamar mandi pun terbuka menampilkan Rayyan yang sudah terlihat lebih segar karena rambutnya yang basah, sampai sang istri terpana melihatnya.

" Ekhemmm" dehaman Rayyan menyadarkan Kaira, Kaira pun gelagapan sendiri, membuat Rayyan terkekeh.

"Wudu gihh"ucap Rayyan, karena melihat Kaira yang malu.

"Iyaa" ucap Kaira langsung melesat ke kamar mandi, membuat Rayyan menggelengkan kepalanya.

Tak lama kemudian mereka pun sudah melaksanakan solat subuh berjamaah, dan sekarang sedang membaca Alquran.

Tiba-tiba Kaira merasakan perutnya sakit yang sangat luar biasa sampai mengeluarkan keringat dingin.

"Masss..to..long.. perut aku sa..kit"lirih Kaira terbata memanggil Rayyan.

"Ya Allah sayangg kamu kenapa?" Tanya Rayyan panik melihat istrinya

"Akhh..kayaknya dedek bayinya.. udah mau keluar"ucap Kaira mengatur napasnya

"Ayok kita kerumah sakit sekarang"ucap Rayyan membopong Kaira

"BIBIIIIII"teriak Rayyan, tak lama datanglah Bi Marni dari arah dapur karena terkejut mendengar teriakkan majikannya itu.

"Ya bapak ada ap.... Astaghfirullah ibuk udah mau melahirkan?"
Tanya bi Marni yang langsung tau karena melihat Kaira yg sudah kesakitan menahan rasa sakit seorang ibu yg mau melahirkan.

"Iya Bu, tolong ambilkan keperluan Kaira sama dedek bayinya dikamar sebelah kamar kami, saya tunggu di mobil"ucap Rayyan kemudian membawa Kaira ke mobil.

"Iya baik pak"buk Marni pun segera melaksanakan perintah majikannya itu.

Sudah selesai semua perlengkapan Kaira, Rayyan pun segera melajukan mobilnya kerumah sakit.

"Ya udah bi, saya pamit dulu. Tolong kabari keluarga saya sama keluarga Kaira"pamit Rayyan.

"Iya pak hati-hati, semoga lancar buk Kaira"Kaira hanya mengangguk sambil tersenyum

"Yaudah bi, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"
_____

"Akhhhh mas sakit hiks" Isak Kaira karena perutnya sakit sangat luar biasa

"Iya sayang sebentar lagi kita sampai, bertahan yaa" ucap Rayyan mengasih support kepada istrinya

"Dedek jangan buat bunda sakit ya sayang.. kasian bundanya nak"ucap Rayyan sambil mengelus perut istrinya itu

Tak lama mobil mereka pun akhirnya sampai dirumah sakit, dokter dan suster sudah standby di depan karena sudah dikabari oleh Rayyan, dan Rayyan pun menurunkan istrinya itu dan langsung meletakkan Kaira diatas brangkar.

Kemudian mereka pun segera mendorong brangkar keruang bersalin agar Kaira segera mendapatkan pertolongan.

"Ya Allah mas, aku nggak kuat.. sa..kit bangett"lirih Kaira

"Istighfar sayang, kamu kuat" ucap Rayyan

"Astaghfirullah astaghfirullah"

Rayyan pun tak henti-hentinya membacakan shalawat di telinga sang istri agar istrinya sedikit merasa tenang.

"Ini masih pembukaan lima buk"ucap dokter Reina

"Dokter apa nggak bisa Caesar aja" ucap Rayuan karna tidak bisa melihat kaira yang kesakitan

"Nggak mas..aku.. mau normal aja" ucap Kaira menggelengkan kepalanya

" Tapi sayang.. kamu udah kesakitan" ucap Rayyan frustasi

" Aku kuat mas.." ucap Kaira pelan

"Aku nggak mau kamu kenapa napa"ucap Rayyan sambil menggenggam tangan istrinya

"Heii liat aku, aku akan berikan kamu hadiah terindah, aku yakin aku kuat kok, kamu harus percaya" ucap Kaira mantap berusaha untuk menenangkan suaminya.

"Hug me please"ucap Kaira pelan, segera Rayyan memeluk erat istrinya dengan hati-hati.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC!!!

RAYYANZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang