part 7

41 3 0
                                    

Happy Reading!!!
.
.
.
.
.
Sesampainya Rayyan dikantor. Dia langsung duduk menghempaskan badannya di kursi CEO itu. Pikirannya melayang kemana-mana.

Rayyan pun memejamkan matanya, kepalanya sedikit pusing. Sampai bunyi ketukan pintu membuatnya membuka mata.

Tok
Tok

"Masuk"ucap Rayyan.

Orang yang mengetuk pintu tadi pun masuk ke dalam ruangan Rayyan. Ternyata orang itu adalah sekretaris dari Rayyan.

"Assalamualaikum, permisi pak"ucap Siska sopan.

"Waalaikumsalam, ada apa?"tanya Rayyan to the point.

"Hari ini kita ada meeting bersama perusahaan Bagaskara group jam 2 siang. CEO mereka berharap bapak ada waktu hari ini, sekalian mereka mengajak makan siang"ucap Siska menjelaskan.

"Baiklah. Atur jadwalnya"ucap Rayyan datar.

"Baik pak, kalau begitu saya permisi"yang diangguki oleh Rayyan.

Kemudian Rayyan pun melanjutkan pekerjaan nya yang tertinggal.
______

Sekarang Rayyan sedang dalam perjalanan untuk menemui kliennya makan siang sekaligus meeting tentang proyek yang akan dikerjakan.
Dia temani oleh Siska dan sang supir yang berada di depan. Sedangkan Rayyan duduk sendiri di belakang.

"Pak kita sudah sampai"ucap Siska membuat Rayyan tersadar dari lamunannya.

"Hm, baiklah"kemudian Rayyan turun dari mobil dan langsung masuk ke ruangan yang sudah di pesan.

Siska pun mengikutinya dari belakang. Sesampainya di ruangan itu, dapat Rayyan liat sudah ada seorang laki-laki yang nampak gagah dan tampan dengan setelan nya, dan perempuan disampingnya dengan pakaian syar'i.

"Assalamualaikum, dengan bapak Radit?"ucap Rayyan sambil masuk ke ruangan itu dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Waalaikumsalam, Pak Rayyan, senang bertemu dengan anda"ucap Radit dan menyambut uluran tangan Rayyan. Namanya Radit Bagaskara. Seorang CEO dari perusahaan Bagaskara group. Yang usianya berumur 28 tahun. Selisih 3 tahun dari Rayyan.

"Silahkan duduk pak Rayyan"lanjut Radit. Dan diangguki oleh Rayyan.

"Oh ya, perkenalkan ini istri saya, namanya Hanum"ucap Radit. Hanum pun tersenyum dan menangkupkan kedua tangannya di depan dada kepada Rayyan. Dan berkabar tangan dengan Siska.

"Saya Siska, sekretaris nya pak Rayyan"ucap Siska

"Saya Hanum Salsabila"ucap Hanum.

"Baiklah sebelum kita meeting alangkah baiknya kita makan dulu, silahkan semuanya"ucap Radit. Dan mereka semua pun makan dengan tenang.

Setelah makan, mereka pun melanjutkan meeting dengan serius. Tentang proyek yang akan dibangun.
Dan masuknya waktu ashar mereka pun menyelesaikan meeting.

"Saya berharap proyek ini berjalan dengan lancar"ucap Radit yang diangguki oleh Rayyan.

"Kalau begitu saya permisi dulu, assalamualaikum"ucap Rayyan dan berjabat tangan.

"Waalaikumsalam"jawab Radit dan istrinya.
Setelah itu Rayyan pun pergi bersama Siska.

"Benar kata orang CEO muda dari Al-Akbar group begitu datar"gumam Radit yang didengar oleh sang istri

"Knapa mas?"tanya Hanum

Radit pun menggeleng pelan, dan merangkul pinggang istrinya, dan berjalan keluar.
"Semenjak ditinggal istrinya dia jadi dingin dan datar gitu"jawab Radit membuat Hanum terkejut. Setaunya Rayyan masih begitu muda dan belum menikah. Ternyata dugaannya salah.

"Innalilahi, aku kira dia masih singel mas" ucap Hanum

"Singel parents lebih tepatnya"ucap Radit, membuat Hanum terkejut untuk kedua kalinya.

"Beneran mas?"tanya Hanum

"Iya sayang, siapa sih yang nggak kenal sama Rayyanza seorang CEO muda dari Al-Akbar group yang cabang perusahaannya tersebar di beberapa kota. Istrinya meninggal ketika melahirkan putra mereka, dan anaknya sekarang usianya 2 tahun lebih muda dari anak kita"ucap Radit menjelaskan.

"Pasti sakit banget ditinggalin sama orang yang disayanginya, dan merawat putranya sendiri tanpa seorang istri. Semoga aja akan datang wanita yang bisa mendampingi Rayyan kembali, dan bisa menerima anak itu dengan tulus"ucap Hanum sendu membayangkan betapa tegarnya Rayyan menghadapi semua itu.

"Semoga, sebentar lagi pasti kata-kata kamu akan terjawab"ujar Radit. Membuat Hanum menyergit heran, apa maksud dari kata suaminya.

"Maksud kamu?"tanya Hanum, karena tidak paham

Membuat Rayyan menggeleng pelan
"Kita berdoa saja, semoga dia orang yang tepat"ucap Radit tambah membuat Hanum bingung.
Setelah itu mereka pun juga meninggalkan restoran itu dan kembali kerumahnya.
_____

Di tempat lain, tepatnya di sebuah gedung Rumah sakit, wanita yang berumur 23 tahun baru saja keluar dari ruang operasi, dan baru saja menyelamatkan nyawa pasien.

Setelah membuka maskernya, dia menghela napas lega.
Sang teman pun menepuk pundaknya pelan, membuat sang empu menoleh.

"Lo keren Lin, gue nggak nyangka dokter muda kek lo berbakat banget"ucap sang sahabat bernama Amel yang juga menjadi partner nya tadi di dalam ruangan operasi yang menjabat suster sekaligus asisten pribadinya.

"Thanks, semua karena Allah dan kita semua yang udah usaha semampu kita"ucapnya

"Ya udah gue duluan, bokap gue nyuruh makan malam dirumah"lanjutnya.

"Tumbenan"ucap Amel. Sang empu hanya mengedipkan bahu.

"Ya udah gue pamit, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah itu gadis yang menyandang status sebagai dokter muda sekaligus dokter tercantik itu, pergi keruangan nya. Untuk mengganti baju.

Walaupun menggunakan bahasa gaul, tetapi dokter muda itu sangat menjaga tingkah laku dan tentu saja dia juga berhijab. Karena orang tuanya adalah orang yang paham dengan agama.

Orang tuanya tidak mau putri bungsu mereka mendapat tatapan dari tatapan liar para lelaki buaya, maka dari itu mereka menyuruh untuk menutup aurat. Karena itu juga kewajiban dari seorang muslimah.

"Hufft.. papa ngapain ya ngajak ngumpul makan malam hari ini, untung aja malam nanti jadwal kosong"monolognya.

Dokter muda itu bernama Aureline Alisyah Bagaskara anak ketiga dari tiga bersaudara, anak dari bapak Andi Bagaskara dan ibu Rani Humairah. Raline umurnya 23 tahun. Dia mempunyai 2 Abang laki-laki.

Abangnya yang pertama bernama Radit Bagaskara, berumur 28 tahun, dan sekarang sudah menjadi CEO di perusahaan keluarga nya. Dan sudah menikah dengan seorang Dosen bernama Hanum Salsabila. Dan sudah dikaruniai seorang putra berumur 5 tahun.
Dia begitu disayang dan dijaga oleh keluarganya.

Abangnya yang kedua bernama Rendi Bagaskara, berumur 25 tahun, dan juga ikut mengelola perusahaan Bagaskara Group. Rendi sampai saat ini masih sendiri.

Sekarang Aurel atau yang di panggil Elin akan pulang kerumahnya untuk makan malam bersama dengan keluarga nya. Karena Aureline akhir-akhir ini sibuk karena mendapat shif malam.
.
.
.
.
.
TBC!!!

Semoga suka ya sama ceritanya.
~RSH
Ig @ranisrihayati

RAYYANZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang