part 4

37 2 0
                                    

Happy Reading!!!

Hari ini langit seakan tahu bagaimana perasaan seorang Rayyanza, sekarang mereka berada di pemakaman Kaira dengan cuaca mendung yang tampak sebentar lagi akan mengguyur bumi.

Kemarin setelah mengurus jenazah Kaira di rumah sakit, pihak keluarga membawanya pulang dan akan dimakamkan hari ini.

Hati Rayyan tentu begitu hancur ketika mengingat masa-masa indah yang ia lalui bersama sang istri. Kenangan yang cukup begitu singkat tapi sangat sulit untuk dilupakan.

Mereka semua yang ada disana menangis ketika tanah yang berlubang itu mulai ditimbun dengan tanah, mereka tak akan bisa menggapai Kaira lagi di dunia ini. Mereka hanya bisa mengirimkan doa agar Kaira tenang disisi yang maha kuasa.

Rayyan dibantu bangkit oleh Abang tertuanya untuk naik dari makam tersebut. Rayyan begitu hancur saat ini tak akan ada lagi tempat bermanja untuk dirinya setelah capek pulang kerja, tak akan lagi ada kekasih hatinya yang menyediakan semua keperluan nya dan melayani dengan setulus hati.

"Ikhlas sayang, ini takdir Allah buat kamu"ucap Salma kepada anaknya. Rayyan hanya diam menatap gundukan tanah tersebut, ketika semua keluarga mulai menaburi bunga dan air mawar.

"Kamu harus kuat masih ada anak kamu yang butuh kamu nak" sambung Reno kepada putra bungsu nya itu.

Tak lama kemudian para pelayat berangsur pergi satu persatu. Dan tinggallah Rayyan bersama keluarganya dan ayah bunda dari Kaira.

"Rayyan ayah pamit dulu, kasian bunda butuh istirahat, kamu juga harus istirahat. Jangan sampai sakit. Nanti siapa yang akan mengurus cucu ayah kalau kamu sakit" ucap ayah mertuanya yang bernama Bayu. Sebenarnya hati nya juga sangat hancur ketika ditinggalkan oleh putri semata wayangnya, tetapi dia harus kuat dihadapan sang istri dan semua orang.

Rayyan pun mendongak.
"Iya ayah hati-hati, aku minta maaf belum bisa jagain putri ayah dengan baik dan membahagiakannya"ucap Rayyan menatap mertuanya.

Ibu mertuanya berjalan ke arah Rayyan dan langsung menarik menantunya itu kedalam pelukannya.

"Kamu udah jaga putri dengan sangat baik nak, bunda bangga punya menantu seperti kamu"ucap bunda Maya mengelus punggung Rayyan.

"Kamu harus tetap semangat terus jalani kehidupan kamu, biarpun nggak ada lagi Kaira disamping kamu, kita semua akan selalu ada sama kamu merawat anak kamu bersama-sama."lanjut Maya memberikan semangat kepada menantunya itu. Air mata Rayyan menetes dia menangis dalam diam di pelukan mertuanya yang juga dia anggap seperti ibu kandungnya sendiri.

Maya pun melerai pelukan dari menantunya dan tersenyum sambil mengusap pundak Rayyan.

"Bunda sama ayah pamit dulu, bunda akan sering mengunjungi kamu sama cucu bunda." Ucap Maya

"Iya Bun, bunda sama ayah hati-hati jangan lupa jaga kesehatan juga, sampai rumah istirahat ya" jawab Rayyan. Sambil menyalami kedua mertuanya.

"Iya nak, kalau begitu kami pamit, assalamualaikum"salam Maya dan suami nya.
"Waalaikumsalam" jawab semua orang yang ada disana.

Setelah berpamitan dengan keluarga Rayyan dan juga besannya, keduanya pergi meninggalkan makam Kaira, dan menyisakan Rayyan bersama orangtuanya Abang dan kedua kakaknya. Sedangkan anak-anak dari Abang dan kakaknya menunggu dirumah bersama keluarga yang tidak ikut ke makam.

Rayyan kembali menatap makam sang istri. Dia kembali berjongkok disamping batu nisan tersebut, mengelusnya seolah yang dielus adalah istrinya. Semua yang ada disana kembali memanjatkan doanya.

"Sayang aku akan begitu merindukanmu, mengapa begitu cepat kau pergi, bahkan hubungan yang baru kita jalani terlalu singkat, aku janji bakalan jaga anak kita menjadi anak yang Sholeh dan taat sama Allah, jangan lupa untuk selalu hadir di mimpiku, aku mencintaimu, dan akan selalu merindukan mu, aku pamit dulu, setiap Minggu aku usahain untuk kesini, assalamualaikum sayang".
Ucap Rayyan dalam hati, tanpa sadar meneteskan air mata. Dan cepat menghapusnya.

"Yuk kita pulang, udah mau hujan"ajak Salma kepada anaknya, Rayyan mengangguk dan berdiri.

Kemudian mereka semua pergi meninggalkan makam, sesekali Rayyan menoleh kebelakang, sedikit tersentak melihat sosok putih yang tersenyum kearahnya. Dan dibalas senyuman oleh Rayyan.
____

Sesampainya mereka di parkiran dan langsung menuju mobil masing-masing, hujan langsung turun mengguyur bumi. Mobil mereka melaju meninggalkan area pemakaman.

Rayyan hanya menatap kosong kearah jendela, sekarang Rayyan berada di mobil Alphard orang tuanya, karena Rayyan tak diizinkan menyetir karena kekhawatiran mamanya, dengan sopir yang mengendarai, papanya duduk di depan, dan disamping Rayyan ada mamanya.

Rayyan terkejut ketika Salma mamanya mengelus pundaknya, Rayyan pun menoleh, dan melihat mamanya tersenyum begitu menenangkan dan dibalas senyuman juga oleh Rayyan.

"Kamu kuat mama yakin, Allah pilih kamu karena kamu mampu menjalani nya, akan ada hikmah dibalik ini semua, kamu harus tetap jalani kehidupan kamu kedepannya, ingat anak kamu."ucap mamanya membuat Rayyan segera memeluk orang yang telah melahirkan nya itu, Salma pun setia mengelus punggung anaknya, Reno tersenyum melihat sang istri begitu sayang terhadap anaknya.

"InsyaAllah akan Rayyan jalani ma" lirih Rayyan.
_____

Seminggu tepat kepergian sang istri dan seminggu juga umur si bayi kecil yang menggemaskan, tampan menuruni wajah sang ayah, hanya mata yang dituruni oleh sang ibu.

Anak laki-laki pertama dari Rayyan dan Kaira itu diberi nama dengan Kenzo Malik Al-Akbar oleh sang ayah. Sekarang Kenzo berada di pelukan sang Oma ibu dari Rayyan.

Hari ini mereka akan mengadakan tahlilan hari ke-7 untuk kepergian Kaira dan sekaligus aqiqah untuk Kenzo. Dengan suasana yang bercampur aduk.

Kenzo terlihat sangat mengetahui situasi di keluarganya, biasanya bayi akan rewel ketika tidak ada sang ibu di dekatnya, beda dengan Kenzo yang kini asik mengedot susu formula dari botol susunya, dengan mata yang tertutup.

Semua tersenyum melihat bayi mungil yang menggemaskan itu.

"Sepertinya udah tidur, sini biar aku pindahin kekamar ma"ujar Rayyan sambil mengambil alih tubuh bayi tersebut dengan hati-hati.

Rayyan pun berjalan meninggalkan mereka semua. Yang kini menatapnya iba. Karena ditinggal sang istri ketika melahirkan putra pertamanya.

Mereka bersyukur karena Rayyan sangat menyayangi anaknya dengan penuh kasih sayang.

"Semoga kamu bisa merasakan bahagia lagi nak"ucap Salma sendu. Karena Rayyan tidak seperti biasanya, sekarang terlihat datar dan tatapannya sering kali terlihat kosong. Reno langsung menarik sang istri ke dalam pelukannya.

"Kita doa sama-sama semoga keluarga kita selalu dalam lindungan Allah"ucap Reno mengelus punggung istrinya.

"Aamiin".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC!!!

RAYYANZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang