part 3

49 2 0
                                    

Happy Reading!!

Sekarang semua keluarga Rayyan dan Kaira sudah berkumpul di depan ruangan bersalin, mereka juga menunggu dengan harap-harap cemas.

"Kamu harus yakin Kaira pasti kuat nak"ucap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik. Siapa lagi kalau bukan mamanya Rayyan yang bernama Salma.

"Iya maa, tapi aku takut"ucap Rayyan pelan. Melihat anaknya yang begitu sedih membuatnya tidak tega.

"Sudah lebih baik kamu masuk kedalam, Kaira sudah menunggu" ucap mama Salma

"Ya udah aku masuk dulu"ucap Rayyan

"Ingat jangan bikin Kaira khawatir dengan lihat keadaan kamu"ucap mama Salma menasehati anaknya.

"Iyaa"jawab Rayyan, dan segera membuka pintu ruangan Kaira.

_____

Ceklek

Kaira dan orang tuanya yang berada di dalam pun menoleh ke arah pintu yang terbuka. Kaira pun tersenyum melihat suaminya itu, dan dibalas senyuman oleh Rayyan.

"Mas.."lirih Kaira

"Ya udah bunda sama ayah keluar dulu"pamit orang tua Kaira

"Makasih bun, yah"ucap Rayyan sambil tersenyum.

"Kamu nggak boleh sedih, sebentar lagi akan ada dedek bayi yang akan manggil kamu ayah". Ucap mama mertuanya sambil mengusap pundak Rayyan.

"Iyaa bun, makasih bun, yah"jawab Rayyan, mertuanya mengangguk dan segera pergi dari ruangan Kaira.

"Masih sakit, hm?"tanya Rayyan lembut sambil mengusap kepala Kaira.

Kaira tersenyum dan menggeleng kan kepalanya.
"Mas seandainya aku pergi, kamu harus rawat anak kita sampai dia jadi orang sukses, dan berguna kayak kamu"ucap kaira. membuat ekspresi Rayyan berubah seketika.

"Kamu ngomong apaan sih, aku nggak suka, kita yang akan jaga anak kita".ucap Rayyan

Kaira menggeleng tak yakin.
"Akhhhhhh.. mas.. keknya udah waktunya"ucap Kaira kesakitan sambil memegang perutnya.

Rayyan pun panik, dan segera menekan tombol yang berada di dekat brankar Kaira.

"Sayang sabar yaa, bentar lagi dokternya datang". Ucap Rayyan menenangkan, tak lupa membacakan shalawat untuk sang istri.

"Hah.. ha..sakit banget"ucap Kaira..

Brakk

Tak lama pintu terbuka dan menampilkan dokter dan seorang suster. Dokter tersebut langsung memeriksa keadaan Kaira.

"Sudah waktunya, buk Kaira akan segera melahirkan, suster panggil tim yang akan bertugas."ucap dokter tersebut, dan diangguki oleh suster itu.

"Buk Kaira jangan mengejan sebelum saya perintahkan ya"ucap dokter. Dan diangguki oleh Kaira yang sudah menahan sakit luar biasa sampai keringat dingin keluar.

Rayyan pun senantiasa menguatkan sang istri dan menghapus keringat yang keluar di dahi sang istri.

Setelah itu tim yang akan membantu persalinan sudah lengkap. Dan tiba waktunya untuk Kaira melahirkan.

"Tarik napas dalam-dalam ibuk, hembuskan perlahan, setelah saya menghitung  123 buk Kaira mengejan yaa, ingat pinggul nya jangan diangkat". Ucap dokter memberi tahukan. Dan Kaira mengangguk lagi.

"Ayo pak semangtin ibuknya". Ucap dokter lagi kepada Rayyan.

"Kita mulai buk, 1..2..3.. dorong yang kuat buk" ucap dokter.

RAYYANZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang