Setelah mencuci tangan dan merapikan seragamnya, prilly melangkahkan kakinya keluar dari toilet. Saat akan berbelok ke arah kelas, prilly mendengar ada suara yang memanggil namanya dengan rintihan dan itu sangat sakit ditelinga prilly.
"Pril-ly..." Ucap sosok yang belum memunculkan wujudnya
"Prilly tolo-ng aku"
"Prill-y" Ucapnya terus menerus memanggil prilly
Agar sakitnya sedikit berkurang prilly melepas salah satu earphone yang ada ditelinganya. Namun sepertinya cara itu tidak berhasil, terbukti prilly malah semakin kesakitan.
"Siapa disana" Tanya prilly melihat kesekitarnya yang sepi karena memang sekarang sudah waktunya jam untuk belajar.
"Prill-y" Panggilnya kembali
"Syifa apa itu kamu?" Tanyanya sembari memanggil syifa
"Syifa kalau kamu ada disini kasih aku petunjuk" Lanjutnya
"Tolon-g aku prill-y"
"Syifa kamu dimana aku akan menolong kamu, tapi kamu tunjukin wujudnya" Jawab prilly mengedarkan matanya mencari keberadaan syifa. Entah dari mana prilly bisa yakin kalau yang memanggil dirinya adalah syifa.
Suara itu tiba tiba menghilang dan digantikan dengan angin yang mengarah ke arah prilly.
"Wussssh" Prilly kebingungan kenapa tiba tiba ada angin disekitar dia.
Angin itu datang kembali namun bukan mengarah kepada dirinya lagi malah berbalik arah, terlihat dari dedaunan yang bergerak setelah dilewati angin itu.
Prilly melihat angin itu seperti menyuruh untuk mengikutinya, prilly bergegas melangkahkan kakinya mengikuti angin itu, yang awalnya ia akan ke kelas malah berbalik arah. Karena tujuannya saat ini adalah menolong syifa, prilly harus bisa menemukan keberadaan syifa yang menghilang dari kemarin dan beruntung angin itu memberikan petunjuk kepadanya.
DI GUDANG SEKOLAH
Prilly menghentikan langkah kakinya di depan pintu gudang yang tak terpakai. Ya, gudang yang pernah dulu ia lewati dan kini ia malah kembali kesini lagi.
Prilly melihat lihat gudang tersebut, ternyata rasanya masih sama saat pertama kali ia kesini walaupun cuma dulunya hanya lewati.
"Syifa apa kamu ada didalam" Tanya prilly memanggil syifa
"Syifa" Panggilnya kembali
Karena tidak ada respon, prilly mencoba untuk masuk ke dalam gudang itu.
Krieettt
Suara pintu yang sudah lama tidak pernah dibuka kini membunyikan suara khasnya. Prilly berjalan pelan pelan ke dalam gudang. Gelap, kotor, berdebu, banyaknya meja dan kursi rusak, sarang laba laba disetiap atap gudang yang rata rata hancur, itu yang bisa ditangkap oleh mata prilly.
Semakin masuk ke dalam gudang, rasa pengap mulai dirasakan olehnya. Prilly pun batuk karena nafasnya seperti tertahan.
"Uhuk uhuk uhuk" Menepuk dadanya pelan supaya sedikit menghilangkan rasa pengap yang menderanya.
"Syifa aku sudah disini, kamu dimana uhuk uhuk uhuk" Ucap prilly memanggil syifa melihat kesekitarnya yang gelap.
Tanpa diduga tiba tiba angin datang entah dari mana, padahal tidak ada jendela sama sekali digudang ini. Prilly melihat kesegala arah siapa tau angin barusan memberi petunjuk kalau akan ada yang datang.
Dan benar saja, setelah angin berhenti muncullah syifa dengan kondisi transparan dan menatap prilly dengan sorot mata yang kosong.
"Syifa kamu kemana saja, aku khawatir sama kamu" Ucap prilly berlari menghampiri syifa dan menatap ke arah mata kosongnya
KAMU SEDANG MEMBACA
DI BALIK GUDANG SEKOLAH
Random"Apa yang harus kita lakukan jika kita diberi kelebihan yang tidak semua orang punya? apakah kita akan menerimanya dengan ikhlas ataukah malah membiarkannya saja tanpa tau menahu tentang apa yang diberi kepada kita! Awalanya aku berfikir seperti itu...