Part 8

287 26 0
                                    

Semua orang berhamburan keluar kelas setelah mendengar bel istirahat dibunyikan. Prilly dan juga jessica berjalan menuju kantin dengan tertawa bersama. Entah apa yang dibicarakan sampai tertawa sangat keras.

"Gila seru banget tadi pak bandi sama tobi" ucap jessica dengan masih tertawa

"Haha iya jess, aku baru tau loeh ada orang yang sekocak pak bandi sama tobi" ucap prilly tertawa

"Tobi sama pak bandi emang udah kocak dari dulu prill, jadi loe jangan heran sama kelakuan mereka" jelas jessica ke prilly setelah menghentikan tawa nya

"Pantesan kaya yang akrab banget" ucap prilly mengangguk kan kepala nya

"Oh iya prill, gue boleh tanya sesuatu gak sama loe" ucap jessica serius

"Boleh kok jess, mau nanya apa kayak nya serius banget" ucap prilly menghadap jessica

"Gue aneh deh sama loe, etts bukan berarti gue gak mau sahabatan sama loe ya?" Ucap jessica meralat ucapan nya. "Cuma gue heran sama loe yang tiap keluar kelas pake earphone, emang telinga loe gak sakit" lanjut jessica penasaran

"Apa aku harus ngasih tau jessica yang ssbenarnya, tapi aku takut jessica menjauh ketika tau aku bukan manusia normal seperti diri nya?" Batin prilly menatap jessica dalam

"Yee malah bengong, prill" panggil jessica dengan menjentik kan tangan nya

"Emm jess, ikut aku deh..." ucap prilly menarik tangan jessica ke arah taman dekat kantin

"Mau kemana sih prill" tanya jessica tapi tetap mengikuti langkah prilly

"Udah ikut aja" ucap prilly dengan tetap menarik tangan jessica. Jessica pun dengan pasrah mengikuti prilly membawa dirin nya.

Di taman

"Kok ke taman sih prill, kita kan mau ke kantin" ucap jessica setelah memberhenti kan langkah nya

"Udah duduk aja jess" ucap prilly mengajak jessica duduk di kursi taman

"Iya iya nih gue udah duduk, buruan loe mau cerita apa" sahut jessica dan melihat prilly di samping nya

Sebelum menceritakan semua nya ke jessica, prilly terlebih dahulu menghela nafas dan menghembuskan nya kasar. "Semoga jessica gak menjauhi aku" ucap nya dalam hati.

"Aku bukan manusia normal seperti kalian" ucap prilly pelan takut ada yang mendengar nya, karena taman itu sangat ramai dipenuhi kakak kelas.

"Hahhh!!!" Ucap jessica kaget dan menatap prilly takut. "Jad-i loe it-u han--tu?" Lanjut dan agak menjauh dari prilly

Prilly yang melihat jessica agak menjauh dari duduk nya, dapat menyimpulkan bahwa jessica ketakukan karena dirin nya.

"Lebih tepat nya aku anak indigo, aku sebenar nya gak mau memiliki kemampuan seperti ini, tapi seperti nya ini takdir yang harus aku jalani" ucap prilly dengan menghadap ke depan

"Dan kenapa aku menggunakan earphone jika berada di keramaian, itu karena aku takut mendengar suara suara arwah yang selalu mengganggu ku" lanjut prilly dengan posisi yang sama

Perkiraan jessica tentang prilly adalah hantu ternyata salah. Diri nya mengerti dengan keadaan prilly saat ini.

"Loe yang sabar ya, tuhan gak akan sembarangan memilih orang untuk di beri kemampuan diluar nalar manusia pasti ada alasannya. Mungkin tuhan percaya sama loe, loe pasti bisa ngejalanin ini semua, maka nya dia memberikan kemampuan itu buat loe. Loe tenang aja gue akan selalu ada disaat loe lagi dalam masalah" ucap jessica menguatkan prilly dan memeluk nya dari samping

"Kamu gak takut sama aku jess, aku gak seperti kamu, orang orang yang deket aku aja pasti bilang aku aneh, kamu gak malu temenan sama aku" sahut prilly tanpa menatap jessica

DI BALIK GUDANG SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang