Sakit? Iya, itulah yang dirasakan prilly saat ini. Dirinya tidak menyangka ali bisa membentak dirinya hanya karena kesalah pahaman, apalagi di depan kak panji meskipun cuma satu orang tapi dirinya merasa malu.
Prilly dari dulu tidak pernah yang namanya dibentak, walaupun dirinya salah kedua orangtuanya memberikan nasehat dengan hati hati. Sedangkan orang yang dia sayang, Ali malah membentak dirinya bahkan memperlakukan dirinya dengan kasar. Dirinya kecewa dengan ali, mungkin ia akan menjauhi ali untuk sementara ini. Gampang untuk memaafkan tapi jika sudah kecewa, itu yang susah. Bukan cuma hati yang sakit tapi juga fisik.
"Prill yuk gue udah selesai" ucap jessica mengagetkan prilly
Karena keasikan melamun, prilly tidak sadar kalau bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Prilly pun langsung menoleh ke arah jessica
"Ehh udah pulang ya" tanya prilly melihat jessica yang sudah menyampirkan tasnya ke bahu. Jessica mengernyitkan alisnya, kenapa prilly tidak tau kalau bel sudah berbunyi
"Loe gak denger bel prill, loe kenapa? Ada masalah" jessica melihat prilly dengan intens
"Eng-gak kok jes aku gak papa, tunggu ya aku beres beres dulu" ucap prilly mengalihkan pembicaraan dan memasukan bukunya kedalam tas
Jessica yang melihat prilly mengalihkan pembicaraan hanya menghela nafas berat, ia tau pasti ada sesuatu yang disembunyikan oleh sahabatnya. Tapi ia tidak akan menanyakan hal ini sekarang, dia tau prilly pasti akan menyangkal pertanyaannya.
"Gue akan beri loe waktu untuk loe sendiri dulu prill, tapi nanti gue akan minta loe cerita sama gue" batin jessica melihat prilly
"Yuk jess pulang" ucap prilly setelah menyampirkan tas dibahunya
"Iya udah yuk" ajak jessica dan merangkul prilly keluar kelas
Di Luar Kelas
"Loe pulang bareng ali kan prill" tanya jessica pada prilly ketika sampai di depan kelas
Prilly menoleh ke arah jessica, dia kan lagi marah sama ali jadi gak mungkin dirinya pulang sama ali.
"Enggak kok jess aku mau naik taksi aja" jawab prilly melihat jessica, jessica pun kaget mendengar jawaban prilly bukannya dirinya berangkat sama ali kenapa pulangnya naik taksi
"Loh kenapa gak bareng ali aja prill, kan loe tadi berangkat sama dia" tanya jessica heran melihat prilly
"Enggak papa kok jess, aku gak mau ngerepotin ali aja" kilah prilly melihat jessica
"Owh iya udah" jessica pun menganggukan kepala pada prilly, walaupun dirinya masih tidak yakin dengan ucapan prilly
Tak lama dari itu, keluarlah kevin dan ali dari kelas dan menghampiri jessica dan prilly. Prilly yang melihat ali berjalan ke arah kelasnya langsung buru buru pamit pada jessics
"Jess aku duluan ya" pamit prilly dan berlalu dengan buru buru melewati ali
"I-ya prill loe hati hati" jawab jessica heran melihat prilly seperti menghindar dari sesorang, "tapi siapa" pikirnya
Ali yang melihat prilly berlari seperti menghindar dari dirinya langsung berbalik mengejar prilly. Kevin yang ada di sebelahnya langsung memanggil ali namun tak direspon olehnya
"Li ali woy..." panggil kevin melihat ali yang meninggalkan dirinya. Jessica pun menghampiri kevin dan menepuk pundaknya. Kevin yang merasa bahunya di tepuk langsung menoleh ke belakang dan melihat jessica yang ada di belakangnya
"Ehh hai sayang" sapa kevin ketika melihat jessica di belakangnya
"Hai juga yang, ehh itu ali kenapa tiba tiba lari" tanya jessica meununjuk ali yang menghilang dibalik tembok
"Aku juga gak tau yang, terus itu prilly juga kenapa buru buru" tanya balik kevin melihat jessica
"Sama aku juga gak tau, prilly gak cerita apa apa sama aku" jawab jessica melihat kevin
"Iya udahlah ya, kita gak usah urusin mereka mending kita pulang udah sore nih" ajak kevin pada jessica dan langsung dapat anggukan kepala dari jesssica
Jessica dan kevin pun langsung ke parkiran dengan tangan yang saling mengenggam.
*****
Prilly terus berlari menghindar dari ali, prilly pun menunggu taksi lewat di depan sekolahnya. Sedangkan ali yang tiba di parkiran ali mengedarkan pandangannya mencari keberadaan prilly, tak lama dari itu matanya menangkap prilly di depan sekolah.
Ali pun langsung menaiki motornya dan memakai helm full face kemudian menyalakan motornya menghampiri prilly di depan gerbang.
Prilly yang melihat kanan kiri guna mencari taksi atau angkot, dikagetkan dengan suara klakson motor. Ia pun menoleh kebelakang untuk tau siapa yang mengklakson dirinya
"Siapa sih, aku kan berdirinya di pinggir" gerutu prilly sambil melihat kebelakang. Prilly kaget saat melihat ali ada di belakangnya, "ngapain disini sih" ucap prilly dalam hati sembari melihat ali dengan raut muka kesal
Ali yang melihat prilly tidak bergeming langsung mengeluarkan suaranya
"Naik" ucap ali singkat. Prilly yang mendengar ali menyuruhnya naik langsung mengerutkan alisnya, "naik kemana" pikirnya
Ali pun menghembuskan nafasnya kasar disaat prilly tidak menuruti perintahnya
"Aku bilang naik prilly, kamu pulang sama aku" ucap ali kembali menahan emosi, dirinya tidak mau membuat prilly tambah marah kepadanya
"Enggak aku gak mau, aku pulang sendiri aja" prilly pun menolak ajakan ali untuk pulang bersama
"Enggak kamu pulangnya sama aku, tadi kamu berangkat sama aku jadi pulangnya harus sama aku, cepet naik jangan bikin aku marah sama kamu" ucap ali melihat prilly tajam. Prilly yang melihat tatapan tajam ali bergidik ngeri, "kenapa jadi dia yang marah, kan seharusnya aku" ucap prilly dalam hati
"Naik prill" ucap ali kembali dan membuyarkan lamunan prilly, prilly pun langsung menaiki motor ali karna tidak mau membuat ali marah walaupun dirinya terpaksa ikut, lagi pula tidak ada taksi atau angkot yang lewat sedari tadi.
Saat dirasa prilly menaiki motornya, ali kembali bersuara sehingga prilly semakin kesal dengan ali
'Pegangan aku gak mau kamu jatuh, ntar aku yang dimarahin orangtua kamu" ucap ali tanpa melihat prilly di belakang, tak perlu menjawab perintah ali prilly langsung melingkarkan tangannya di pinggang ali.
Ali pun tersenyum tipis saat melihat prilly menuruti perintahnya, ali pun menyalakan motornya dan meninggalkan sekolah.
SKIP
Ketika sampai dirumah prilly, tanpa berlama lama prilly langsung turun dari motor ali dan mengucapkan makasih terlebih dahulu dan berlalu memasuki rumah
"Makasih udah nganterin, kamu hati hati pulangnya" ucap prilly tanpa senyum ketika turun dari motor ali. Meskipun prilly marah terhadap ali dirinya masih perhatian padanya
"Iya sama sama" balas ali melihat prilly sendu karna tidak ada senyum untuknya
"Iya udah aku masuk dulu" pamit prilly kemudian berlalu memasuki rumahnya tanpa mendengar jawaban ali
Ali yang melihat prilly masuk ke dalam rumah menghela nafas berat, ia tau prilly masih marah padanya dan ali pun memahami sikap prilly itu.
Ali pun kembali menyalakan motornya dan meninggalkan rumah prilly, tanpa disadari ternyata prilly melihat ali dibalik jendela rumahnya.
"Maaf li aku masih mau sendiri" ucapnya dalam hati dan berlalu ke kamarnya
+++++
Jangan lupa vote and coment
See you di part selanjutnya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
DI BALIK GUDANG SEKOLAH
Acak"Apa yang harus kita lakukan jika kita diberi kelebihan yang tidak semua orang punya? apakah kita akan menerimanya dengan ikhlas ataukah malah membiarkannya saja tanpa tau menahu tentang apa yang diberi kepada kita! Awalanya aku berfikir seperti itu...