sembilan

3.1K 174 3
                                    

Pagiii ...

" Wuaahhh deebakk... Kook...... Aku mengalahkannya... " Riang Chunji saat ini. Melompat kegirangan sambil tangan tak hentinya bertepuk mengeluarkan suara pok...pok. Dia berhasil mengalahkan musuhnya dalam sebuah permainan adu tembak dengan mesin komputer itu.

" Biasa saja bodoh... Kau seperti anak kecil saja.. " balas Jungkook melihat tingkah sahabatnya itu yang layaknya seperti anak kecil.

Tau dimana mereka sekarang ? Jadi ceritanya Jungkook di seret Chun Jii sehabis pulang sekolah tadi. Mendengar Jungkook yang baru pulang dari Inggris saja membuat dia iri setengah mati. Apalagi saat tau sangat sahabat sama sekali tak membawakannya oleh oleh. Jadi sebagai balasannya Chun jii minta Jungkook menemaninya bermain di Mall dan tentu saja Jungkook sendiri yang harus menjadi bandar uangnya.

" Sudah....? " Tanya Jungkook pada sahabatnya itu.

" Ani... Ajik... Hambomantuo.... Huh...? " Rengek Chun Jii sambil meletakkan satu jari telunjuknya di hadapan hidungnya.

" Kau bahkan sudah memainkan semua permainan di sini.. Uang ku sudah habis... " Sedikit membentak Jungkook pada sahabatnya itu. Kesal ? Jelas saja. Chun Jii bahkan hampir menghabiskan hampir semua uang saku yang di berikan orang tuanya. Dan itu adalah jatah bulanan dari sang orang tua. Beruntung Jungkook selalu mendapat tambahan yang jajan bulanan dari Taehyung. Jadi dia tak perlu khawatir lagi. Sudah biasa memang jika Jungkook kehabisan uang, dia akan merengek pada Taehyung. Dan Taehyung tentu saja dengan senang hati mau memberi nya. Kan cinta... Kan sayang.

" Sheeroo...! Cigeum.... Ta.... Ra.... Wa...! " Dengan gesture jari telunjuk yang di gerakan maju mundur Jungkook memerintah Chun jii untuk mengikutinya.

Dengan terpaksa Chun Jii berjalan mengikuti Jungkook. Ya mau di kata apa lagi kan, mau lanjut main sendiri uang juga tinggal pas pasan. Terpaksa deh ikut sang juragan.

Jungkook menarik sebuah troll belanja dan mulai memilih beberapa keperluannya yang mulai habis di rumah. Sementara Chun Jii hanya bisa ikut mengekor di belakang dengan sebuah lolipop di mulutnya. Sesekali terlihat dia bergumam tak jelas akibat capek sendiri mengikuti Jungkook berbelanja.

Merasa semua cukup Jungkook pun berjalan ke arah kasir ingin membayar semua belanjaannya.

" Chun Jii... Kau pegang sebentar ya... Aku mau ke toilet dulu.. " Jungkook terlihat menahan sesuatu terlihat dari raut wajahnya.

" Yaak... Kau bukan berniat kabur kan dengan meninggalkan belanjaanmu ini... Aku tak mau masuk kantor kemanan gara gara di seret satpam karna tak bisa bayar lho.. " Protes Chun JiiJii sambil menunjuk muka Jungkook.

" Yaaakkk Lee Chun Jii kau kira aku sahabat apaan..? Jangan banyak omong deh... Udah aku tinggal sebentar ya... Sudah tak tahan ini... " Lalu berlari meninggalkan Chun Jii sendirian.

Selesai menuntaskan hasrat panggilan alamnya Jungkook pun segera keluar dari Toilet itu sedikit berlari kecil menuju dimana Chun Jii tadi dia tinggalkan.

Namun tepat saat akan berbelok pada lorong terakhir jalan menuju Toilet Jungkook di buat terpaku.

Mencoba meyakinkan apa yang kini tengah dia lihat dengan sedikit memicingkan kedua mata agar objek yang di lihat bisa semakin jelas.

Dan saat itu juga jantungnya seakan di buat berhenti mendadak.  Paru paru nya seakan penuh dengan udara.  Sesak semakin terasa kalau dia bisa memastikan dengan jelas siapa sosok yang kini tengah di lihatnya.

Kekasih tampannnya kini tengah bersama seorang wanita.  Berjalan beriringan dengan sesekali terlihat tawa renyah menghiasi keduanya.  Jelas terlihat kalau mereka sangat dekat sampai sampai Taehyung sesekali menggerakkan tangannya menyibak poni sang wanita yang berterbangan akibat di tiup angin.

Jungkook yang awalnya berpegangan pada dinding lorong itu kini seakan terhempas begitu dahsyat.  Seketika perasaanya terasa di tusuk ribuan jarum. Tak sadar saja badannya sudah lunglai merosot ke lantai.  Tak percaya akan apa yang baru saja di lihatnya.

" Hyuung... Kau... Sama siapa..? Siapa dia..? "  Pertanyaan itu ingin langsung saja dia tanyakan. Bisa saja kan dia langsung berlari ke arah Taehyung dan bertanya siapa wanita itu.  Tapi di sini dia tak bisa.  Tau nanti Taehyung pasti marah.

Seketika ingatan saat malam liburan di Inggris kemaren terlintas di benaknya. Masih bisa dia rasakan bahagia yang begitu amat besar kalau melihat Taehyung tertidur pulas memeluknya. Wajah tampan itu begitu sangat mempesona sehingga membuat siapa saja akan merasa bangga bila bisa bersamanya termasuk Jungkook. Terlebih lagi akan status hubungan mereka yang memang terkesan nekad. Jungkook bangga.. Sangat bangga.

Namun kini melihat Taehyung yang dengan santainya bersama wanita lain apalagi sampai mengelus seprai panjang wanita itu seakan membuat dia sadar dan bertanya  jadi apa arti aku baginya?  Benarkan cinta yang di ucapkan ya itu..?  Benarkah hanya ada aku di hatinya.? 

Hati Jungkook seakan di buat semakin diremas kalau melihat Taehyung membawakan barang belanjaan wanita itu.  Seolah Taehyung terlihat amat sangat menjaganya dan setia seperti itu sampai mereka keluar untuk pulang.

Jungkook cemburu itu jelas. Karna sejatinya dialah kekasih Taehyung. Dan Jungkook sudah membulatkan tekadnya untuk bertanya nanti pada Taehyung siapa wanita itu.


" Kenapa lama sekali Kook..? " Chun Jii sudah memasang wajah garang nya ingin memarahi Jungkook yang membuatnya hampir mati berdiri karna kelamaan menunggu Jungkook.

Namun urung dia lakukan ketika melihat raut wajah Jungkook.

" Heii.. Kau kenapa... Apa kau menangis...? " Khawatir Chun Jii.

" Aniya... Chibi kajja.. Chun Jii ah...? "

Dan Chun jii hanya bisa diam tak bertanya lagi mengikuti langkah Jungkook keluar Mall setelah sebelumnya  Jungkook membayar belanjaannya.






Di apartemen Taehyung,  Jungkook di buat seakan habis kata kata ketika melihat Taehyung seolah tanpa dosa kalau pertanyaan menyudutkan datang padanya.  Lihat saja dia bahkan tak terlihat terkejut sama sekali saat Jungkook mengatakan kalau dirinya melihat kekasih tercinta sedang berjalan dengan seorang wanita.  Seolah itu bukan suatu kesalahan baginya.

" Jangan berlebihan begitu,  dia hanya temanku.. " Jawabnya singkat.

Disini decihan halus Jungkook menjadi jawaban seakan tak puas dengan apa yang di jawab kekasihnya.

" Teman...?  Apa perlu semesra itu..?  Sampai membelai rambutnya, membawakan belanjaannya, mengantarnya pulang...? " Rentetan pertanyaan itu sukses di keluarkan Jungkook.

Sekali lagi bukan seperti yang di harapkan Jungkook.  Pemuda Kim malah tertawa renyah kalau itu. Alih alaih menjawab malah sekarang dengan santainya melingkarkan tangan pada pinggang rampung Jungkook, sambil bergelayut manja kepalanya di pundak kiri Jungkook.

" Tak ada yang perlu ku jelaskan sayang... Karna memang bukan siapa siapa... " Jelasnya dengan suara rendahnya. Dan secepat kilat membenamkan kepalanya di ceruk leher Jungkook. Membuat Jungkook yang awalnya marah kini malah berbalik menjadi mendesah akibat ulah bajingan Taehyung.

" Mau mengulang yang di Inggris lagi sayang...? " Rendah dan begitu menggetarkan jiwa Jungkook.  Bagai peng hipnotis ulung Taehyung merengkuh Jungkook kedalam buaiyannya.  Membuat sama sekali tak bisa mengelak karna sejatinya dia sudah luluh dengan segala sentuhan maut seorang Kim Taehyung.




















TBC





Stay with me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang