Basket & Es

4 1 0
                                    

----

Bel tanda istirahat pun berbunyi dan kini Senja buru-buru pergi meninggalkan ruang kelas untuk segera pergi ke perpustakaan sekolah sambil membawa beberapa buku. Namun, secara tidak sengaja seorang lelaki menabraknya dan membuat buku-buku yang tadi dibawanya jatuh berserakan di lantai.

"Eh sorry ya, gue ga sengaja nabrak lo" ujar laki-laki itu sambil membantu Senja untuk mengumpulkan buku-buku yang berserakan di lantai.

Sementara Senja tak menggubris ucapan laki-laki itu dan masih fokus untuk mengumpulkan buku-buku yang berserakan.

"Ini bukunya, lumayan berat juga nih bukunya mau gue bawain aja ga bukunya?" tanya laki-laki itu.

"Gausah gue bisa bawa sendiri, makasih udah dibantuin" jawab Senja yang segera pergi meninggalkan laki-laki itu dan melanjutkan perjalanannya menuju perpustakaan.

Laki-laki yang tadi menabrak Senja hanya bisa melihat Senja dengan perasaan terheran-heran melihat sikap Senja yang begitu cuek dan dingin.

"Aneh, baru kali ini ada cewek yang cuek pas ketemu gue biasanya pada kecentilan kalo ketemu gue" ucap laki-laki itu dalam hati.

Tiba-tiba saja datanglah salah satu teman lelaki tesebut dan menghampirinya.

"Woi lu ngapain diem aja, ayok katanya mau main basket di lapangan fans lo udah nungguin noh pada teriak-teriak bikin kuping gue budek" ujar seorang lelaki yang bernama Teo.

"Hah, iya-iya sabar gue tadi abis nabrak cewek tapi aneh" balas laki-laki yang tadi menabrak Senja.

"Yaelah Jenandra kayak gitu aja dipikirin, masih banyak cewek-cewek yang lebih aneh dari yang lo tabrak kali udah gausah heran" ujar Teo.

Akhirnya laki-laki yang bernama Jenandra itupun memutuskan untuk segera pergi ke lapangan basket dan begitu juga dengan temannya yang bernama Teo.





----

Kondisi lapangan basket saat istirahat hari ini sangat riuh sama seperti hari-hari biasanya dan hal ini disebabkan ada geng anak laki-laki yang terbilang sangat hits di sekolah sedang bermain basket. Hal itulah yang mengundang banyak siswi tertarik untuk sekedar melihat mereka saat sedang bermain basket di lapangan sambil tebar pesona.

"Woy Haikal tangkep nih" ujar Jenan yang hendak mengoper bola basket ke temannya yang bernama Haikal.

Sementara hampir semua mata siswi yang ada di lapangan tertuju pada Jenan yang bagi mereka begitu mempesona.

"Aduh gila, ganteng banget sih Jenan kek opa koriyah" celetuk salah satu siswi ke temannya.

"Korea, bego bukan koriyah" sahut teman siswi tadi.

"Alah berisik, duh Jenan kalau boleh tau 08— berapa nih nomornya?" ujar siswi yang asyik berbicara sendiri.

"Orang halu begini nih jadinya" sahut teman siswi tersebut.

Permainan bola basket yang dilakukan anak laki-laki di lapangan telah usai dan kini mereka sedang beristirahat di pinggir lapangan, sementara gerumunan siswi masih saja memenuhi area tepi lapangan dan saling berebut untuk mendapatkan posisi terdekat dari geng anak laki-laki yang tadi bermain bola basket.

"AAAAA KAK JENAN" teriak seorang siswi yang menghampiri anak laki-laki bernama Jenan dan nyaris siswi tersebut hampir mau memeluk Jenan.

"Woi perawan gaboleh lo mau meluk-meluk Jenan bukan muhrim" ujar Tio yang menegur siswi tersebut.

"I-iya kak Tio, hehe maaf ya kak kelepasan" ujar siswi tersebut.

"Haha iya gapapa udah biasa" ujar Jenan sambil sedikit terkikih.

ONLY 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang