Kelas baru

2 1 0
                                    

Hampir setahun sudah waktu berjalan, kini Senja dan teman seangkatannya sudah naik ke kelas 3 SMA. Dan siapa sangka kini kelas yang ditempati Senja penuh dengan teman-teman yang sungguh asik orangnya, kini Senja duduk di kelas 3 IPA 1. Dan kebetulan Senja sekelas lagi dengan teman-teman dekatnya. Tak hanya sekelas dengan teman dekatnya saja tetapi Senja juga sekelas lagi dengan Ralin dan Meyla serta Jenan dan kawannya pun juga sekelas dengan Senja sekarang.

"Mei"

"Mei"

"Mei Mei" ujar Milli sambil menarik earphone orang yang sedari tadi ia panggil namanya namun malah asyik mendengarkan lagu dengan earphone.

"Et apaansi" ujar Meira.

"Gue manggil elo daritadi Mei Mei" ujar Milli.

"Nama gue Meira bukan Mei Mei" ujar Meira.

"Sama aja udeh, eh lo liat Senja ga?" tanya Milli.

"Lah mana gue tau, ga liat gue" ujar Meira.

Dan Milli pun memtuskan untuk mencari Senja di luar kelas.

Karena tak kunjung menemukan Senja akhirnya Milli pun memilih untuk mengirim pesan lewat chat ke Senja.

Milli

"Sen, lo di mana sih daritadi gue cariin ga ada di kelas"

"Gue lagi di UKS nganterin Anggi ngambil plester"

Milli
"Ouh, yaudah entar klo udh kelar cepetan ya ke ruang olahraga pertandingan basketnya udah mau mulai soalnya"

"Iyaa ntar gue kesono"








Sudah hampir 20 menit Milli menunggu Senja tetapi tak ada tanda-tanda kedatangan Senja ke ruang olahraga, sementara pertandingan basketnya sudah dimulai.










Di sisi lain, ternyata Senja sedang berada di dalam toilet. Namun, tanpa disengaja Senja mendengar suara orang yang sedang muntah-muntah, awalnya Senja hendak keluar dari salah satu ruang toilet yang ia tempati untuk mengecek keadaan orang tersebut tetapi ia mengurungkan niatnya karena ia rasa orang yang juga ada di toilet itu sedang tidak ingin diganggu. Dan kebetulan kondisi toilet sekarang sedang sepi.

"SIALAN GANGGU BANGET PIKIRAN GUE SIH" ujar seorang gadis yang tadi muntah-muntah dan kini posisinya ia berada di depan kaca toilet dan sedang merogoh-rogoh sesuatu di kantong roknya.

Tak lama gadis itu justru menangis sesegukan dan menatapi wajahnya yang sudah merah dan kacau, lalu gadis itu segera memasukkan beberapa pil ke dalam mulutnya.

"LO LEMAH, LO GILA, LO BENER-BENER NYEBELIN!!!" ujar gadis itu sambil menangis dan terus memaki-maki dirinya sendiri.

"Gimana caranya bisa lepas dari ini semua?! Takdir yang gue dapat benar-benar gaadil kenapa bisa dia masih bahagia sedangkan gue engga" ujar gadis tersebut yang kemudian segera membasuh wajahnya dengan air dan tak lama kemudian ia merapihkan penampilannya dan keluar dari toilet serta bertingkah seolah-olah tadi tidak terjadi apa-apa.

Senja yang masih bersembunyi di dalam salah satu ruang toilet benar-benar syok mendengar kejadian tadi dan ia juga merasa khawatir dengan orang tersebut tapi ia tidak tau siapa orang tersebut.














Sampailah Senja di ruang olahraga dan kini pertandingan sedang diistirahatkan.

"Hei" ujar Senja sambil menepuk pundak Milli dan sontak Milli kaget melihat Senja yang tiba-tiba ada di sampingnya.

ONLY 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang