CHAPTER 25

22 7 0
                                    

HAPPY READING

Haii semua! Apa kabar? Masih stay nunggu update cerita ini?

Sorry, baru bisa update. Kesibukan saya cukup padat, dan juga tiba-tiba nggak ada mood buat nulis.

Jangan lupa vote and comen!💙

***
Mata yang berbinar terlihat jelas pada sosok wanita Yang sekarang berada di depannya. Dia, Callista. Gugup rasanya, Putri tidak tau apa yang harus ia lakukan. Lelaki yang berada di samping ‘nya sekarang hanya diam dengan wajah yang datar. Sudah menjadi andalan.

Putri kembali menatap Bunda Risky yang kini sedang tersenyum, sangat manis. Dengan ragu dia melangkahkan kakinya  untuk mendekat, meski bingung untuk apa kehadirannya sekarang.

“Risky?” panggil Callista.

Risky mengangguk. “Kenapa, Bun?”

“Kamu boleh keluar. Bunda mau bicara sama Putri,” balasnya, lembut. Risky hanya mengangguk, dan dia langsung keluar dari ruangan itu.

Callista menepuk kasur yang ia tempati, sebagai isyarat supaya Putri duduk di dekatnya. “Duduk, Putri!”

“Tante apa kabar?” tanya Putri. “Seperti yang kamu lihat sekarang, Tante baik,” balas Callista sambil tersenyum setelahnya.

“Kamu pasti bingung kenapa Risky bawa kamu kesini, ketemu sama Tante. Bener kan?”

Putri hanya tersenyum kikuk. Ia bingung harus menjawab seperti apa, apa yang dikatakan oleh Callista pun benar adanya.

Callista tersenyum tipis saat melihat Putri. “Oke, nggak perlu kamu jawab. Tante memang bilang sama Risky supaya bawa kamu kesini.

“Tante butuh teman ngobrol?”

“Sepertinya begitu, Putri. Tante nggak tahan berada disini, rasanya ingin pulang,” ucap Callista dengan tatapan yang sendu.

“Tante mau tanya sama kamu, boleh?”

“Boleh, Tante. “

“Kamu pacarnya Risky, ya?”

Pertanyaan itu sukses membuat Putri gelagapan sendiri. “Hah? Nggak, nggak Tante bukan. Aku bukan pacar Risky,” ujar Putri sambil menggelengkan kepalanya.

“Oh, bukan ya? Dulu, waktu Risky masih kecil dia pernah dekat sama perempuan. Risky ketemu sama perempuan itu di panti asuhan.”
Putri masih setia mendengar cerita dari Callista yang membuat dirinya tertarik.
“Tapi setelah Risky pergi kesana untuk kedua kalinya. Perempuan itu sudah tidak ada disana.”

Putri mengerutkan keningnya. “Tidak ada? Apa perempuan itu di adopsi?”

Callista mengangguk. “Ya, sepertinya begitu. Tapi, Tante tidak tau pasti, sampai sekarang pun Tante nggak tau perempuan itu ada dimana.”

“Kalau boleh tau nama perempuan itu siapa, Tante?” tanya Putri dengan perasaan yang dilanda penasaran.

“Namanya Ay--,”

“Permisi!”

Ucapan Callista terpotong akan datangnya seorang suster, yang membawa nampan berisi obat dan air putih. “Sekarang waktunya Ibu Callista buat minum obat, lalu istirahat.”

GOOD COUPLE [ ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang