3

2.3K 203 18
                                    

.




.



.



.




.

Namun, seperti nya rasa penasaran Yeri membuat diri nya tidak tenang. Setelah beberapa hari diri nya berperang antara tidak dan ya…, akhir nya ia memutuskan ia harus memastikan kebenaran tersebut. Ini demi kebaikan sang sahabat juga. Dia tidak mau sahabat nya itu terkena masalah.


Oleh sebab itu, Mark yang menginap lagi di apartemen nya hari ini setelah curhatan terakhir itu. Menjadi kan Yeri berinisiatif melakukan sedikit observasi kecil. Mungkin ini bisa membantu menjawab semua rasa penasaran nya dan juga sang sahabat atas keanehan yang terjadi.



"Serius amat Mark nonton film nya? Emang seseru itu apa ya?" celetuk Yeri yang baru dari kamar nya.






Langsung saja dia merebahkan badan nya di samping Mark dan tak lupa juga mencomot snack yang digenggam sang sahabat yang masih asyik memadangi layar televisi di depan mereka.







"Seru banget, Yer. Kamu harus ikut nonton juga deh! Coba liat itu, cowok nya gentle banget ya..!!" sahut Mark masih belum mengalihkan pandangan nya.





"Udah pernah nonton ini film aku, Mark. Kurang cocok kalau di aku."  jawab Yeri yang tidak bersemangat menonton film nya.



"Sayang banget, padahal menurut ku ini keren."


"Gak sesuai ekspetasi sih, Mark. Jadi malas aku liat nya lagi."







"Ouuhh, gitu. Maka nya Yer, jangan berharap berlebihan kepada sesuatu. Kalau gak sesuai ekspetasi kan nyesek."



"He'eh...," Yeri setuju dengan pendapat Mark yang masuk akal itu.



Terlalu tinggi harapan membuat hancur jika sudah melihat kenyataan. 😔


"Eh.., Mark." Panggil Yeri lagi mencoba menarik perhatian sang sahabat.


“Ya…,” Mark menyahut singkat.

“Boleh minta tolong…?” ucap Yeri memohon.




“Minta tolong apa…?” tanya Mark mengalihkan perhatian ke teman dekat nya ini. Seperti nya hal serius?


“Kamu tahu alat ini..” kata Yeri memperlihatkan beberapa buah testpack kepada Mark.




“Enggak. Itu apa sih..?” jawab Mark polos, dia memang tidak tahu kegunaan alat yang diperlihatkan Yeri.





“Alat test urine, ini untuk tugas. Kamu besok pagi, setelah bangun tidur, coba test urine mu menggunakan alat ini ya…” pinta Yeri memberi testpack itu.


"Kenapa aku..? Kenapa enggak kamu saja?" tanya Mark bingung.





Kalau itu hanya alat test urine kan, Yeri bisa mengecek menggunakan urine nya sendiri bukan. Kenapa minta bantuan orang lain?


Enggak TauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang