12

1K 92 22
                                    

11/6/2022
.




.









.






.

"Ah.., Chris. Suka banget ngagetin. Kok gak ngetuk pintu  sih? Main nyelonong masuk aja? Ini rumah orang tau!" kata Mark sedikit cemberut karena kaget dengan kehadiran pria setengah bule itu.








"Emang masih perlu ya? Uncle dan Aunty aja bilang anggep rumah sendiri. Masa ke rumah sendiri ketuk pintu." jawab pria yang dipanggil Chris tersebut.








Dan dengan santai nya pria itu duduk bersila di atas karpet, lebih tepat nya di depan sofa, tempat Mark duduk sekarang.









"Kenapa kamu ke sini? Ku rasa hari ini bukan waktu nya belajar? Dan itu apa yang kamu bawa?" tanya Mark cerewet.








"Ciee..., ada yang kepo nih, Ciee...!" goda Chris mendekap paperbag yang semula sudah ia taruh di samping nya.
















"Apaan sih.., aku kan cuman nanya."  bantah Mark merengut yang malah keliatan lucu di mata Chris.













"Say Chris Oppa, please..! Nanti aku kasih tau." kata Chris dengan senyum tengil nya.



















"Dih.., apaan. Gak mau.., najis...! Gak usah main main deh Chris..! Aku marah nih..," ancam Mark memasang wajah garang.












"Hahahaha.., lucu nya calon mommy ini kalau ngambek." tawa Chris pecah.














"Jangan ketawa...!!"













"Haha.. Uuugh...! Sorry kelepasan. Hehehe...." Chris mengacung kan peace sambil menahan tawa, tidak kuat melihat wajah ngambek Mark











"Gak lucu." marah nya.








"Hehehehe...,sorry. Ini aku bawakan bolu semangka buat kamu. Nih...," Chris menyerahkan paperbag di tangan nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Wahhh..., makasih, Chris. Sudah lama aku gak makan ini. Kamu kok tau aku suka ini?" kata Mark sumringah, tidak jadi ngambek sama tutor pribadi nya itu.










"Kebetulan aja sih beli itu. Pas aku lihat ada kue lucu tadi. Tapi syukur kalau kamu suka." Jawab Chris senang pemberian kecil nya ini bisa membuat senyum manis calon ibu muda itu berkembang.









"Aku makan ya?" kata Mark mengangkat sepotong kue itu.








"Silahkan...., makan aja sepuas nya. Aku memang membelikan nya untuk mu. Makan yang lahap ya." sambung Chris mengelus kepala Mark sayang.








Yap, memang selembut itulah perlakuan Chris kepada Mark. Entah apa yang membuat pria itu berbuat demikian. Yang jelas perlakuan nya ini selalu mengalir begitu saja tanpa ia sadari. Mungkin hal itu terjadi karena jiwa kekakakan nya yang membuat nya begini.







Chris sendiri punya adik perempuan yang seumuran dengan Mark. Namun mereka sudah lama terpisah sebab diri nya yang memilih tinggal di Korea sendirian ketimbang ikut keluarga nya pindah ke Australia sana. Pertemuan nya dengan sang adik terakhir kali mungkin sekitar enam tahun lalu. Setelah itu mereka hanya berhubungan lewat telepon atau video call saja. Sudah lama sekali.






Sehingga pertemuan nya dengan Mark ini, tanpa sadar membangkitkan jiwa keabangan nya kepada murid didik nya itu. Apalagi Mark sendiri pun nyaman - nyaman saja mendapat perhatian nya. Hal itulah yang membuat nya dengan senang hati mencurahkan seluruh perhatian kepada Mark layak nya adik sendiri.









Saat asyik bercanda, suara bel rumah mengintrupsi kedua nya. Sehingga percakapan mereka pun terhenti. Dengan Chris yang berjalan ke pintu ruang tamu, melihat siapa kah gerangan yang bertamu ini. Sedangkan Mark sendiri memilih asyik dengan jajanan nya.







Ketika Chris membuka pintu nya, tamu yang berada di depan nya itu ternyata adalah seorang pria muda yang seperti nya seumuran dengan nya. Atau mungkin sedikit lebih tua dari nya. Entahlah, ia tak yakin dan itu bukan urusan nya mengomentari umur seseorang.







Chris pun bertanya kepada pria itu sedang mencari siapa ke rumah itu. Yang kemudian dijawab oleh pria itu bahwa dia ingin bertemu kedua orang tua Mark. Yang tentu saja di jam segini mereka belum pulang dari tempat nya bekerja. Meski orang yang dicari nya tidak ada, Chris inisiatif mempersilahkan pria itu untuk mampir sebentar ke dalam rumah. Walau bagaimanapun pria itu adalah tamu kan. Tamu harus dijamu bukan?








Saat pria itu melangkah ke dalam ruang tamu, suara merajuk Mark terdengar mengintrupsi nya.







"Chris.., kenapa lama sekali sih?" rajuk Mark yang terdengar kesal sekali belum sadar bahwa tamu nya tadi masih ada di rumah nya.










Namun saat sadar bahwa tamu itu masih berada di rumah nya. Malah membuat Mark jadi bingung kenapa orang itu ada di rumah nya? Bukan kah semua nya telah memutus hubungan dengan nya? Masihkah pria itu sudi menemui nya? Sampai sampai datang ke rumah nya lagi.










"Eh.., hyung..?!!"





TBC

Halooo....,
Hayoo, siapa yang udah kangen sama book ini.
Jangan lupa ramein booknya ya biar aku semangat lanjutnya.

Enjoy read.. 😘

 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enggak TauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang