15

844 80 25
                                    

3.9.22

.





.






.






.

Malam di mana  pesta ulang tahun ayah Jaehyun dilakukan. Semua member NCT yang ikut di undang dalam acara pesta itu kembali ke kamar hotel masing – masing yang telah disediakan sebelum nya, setelah acara selesai digelar. Begitu pula dengan Mark, dengan tubuh yang sempoyongan Mark menuju ke kamar nya.





Sesampai nya ia  di dalam kamar yang ia yakini adalah milik nya, Mark langsung merebahkan diri di atas ranjang. Kepala nya sangat pening sejak pesta tadi. Sebenar nya ia ingin meminta bantuan teman-teman nya itu sejak tadi untuk kembali ke kamar. Sayang sekali, sejak acara inti dimulai mereka semua terpencar.






Dan kebetulan nya Mark pisah sendirian dan belum berjumpa lagi dengan mereka semua. Ditambah lagi orang tua Jaehyun juga menyiapkan kamar untuk mereka sendiri sendiri. Jadi yah, tidak mungkin mereka akan bertemu secepat itu malam ini.







“Duh… kenapa pusing sekali,” lirih Mark memegang kepala nya yang terus terasa berputar-putar.






“Ehm.. tenggorokkan ku kering..” guman Mark mencari - cari air putih yang bisa ia gunakan untuk meredakan tenggorokan nya.







Kebetulan nya tak jauh dari Mark, ada gelas yang terisi air setengah tinggi di atas meja dekat ranjang. Ia pun bangun dan mengambil nya.






“Rupa nya di situ..”





Tanpa ragu Mark menenggak air itu dengan rakus saking haus nya. Setelah meminum air itu, bukan merasa sedikit baikan, Mark malah merasa kepala nya bertambah pusing. Belum lagi, tiba-tiba saja pandangan nya  menjadi kabur. Karna tidak tahan, akhir nya Mark membaringkan badan nya lagi di atas tempat tidur. Dan tanpa ia sadari ingatan nya mulai terganggu oleh cairan yang baru saja dia minum itu.







“Clreek..” pintu kamar mandi terbuka, menampak kan Taeyong yang seperti nya baru saja selesai membasuh diri. Itu kebiasaan nya, sebelum tidur ia harus mandi terlebih dahulu, di mana pun tempat nya.



Begitu melihat ada seseorang yang telah menempati ranjang nya, Taeyong mengernyitkan alis nya bingung.





“Mark..” panggil nya pelan mendekat ke arah Mark.






Yang dipanggil tidak menyahut, malah terlihat bergerak gusar entah kenapa.






"Mark.., kenapa di sini?" tanya Taeyong lagi yang duduk di pinggir ranjang.






Diotaknya, Taeyong bertanya sendiri kepada diri sendiri kenapa bisa Mark ada di kamar nya? Apa dia tadi lupa mengunci pintu ya? Tapi kenapa juga Mark ke kamar nya, mana mungkin Mark mau ikut tidur bersama dengan nya kan? Sedangkan di dorm saja, Mark selalu tidur sendirian.






‘Kenapa anak ini berada kamar ku..? Bukan nya sudah di sediakan kamar sendiri sendiri? pikir nya.







“Hem..” inggau Mark.





Tak mendapat jawaban berarti, Taeyong menghela napas nya maklum, kemudian berjalan ke samping ranjang untuk mengambil tas yang berisi pakaian ganti nya. Saat hendak berdiri, tak sengaja mata nya melirik ke arah meja dekat ranjang.





‘Gelas nya kosong..’ batin Taeyong memegang gelas yang tadi berisi cairan putih mirip air minum tapi sebenar nya bukan itu, telah kosong tak tersisa. Padahal sebelum ia masuk ke kamar mandi tadi, gelas nya masih terisi cairan tersebut.







‘Apa bocah ini yang minum? '





“Mark…” panggil Taeyong sekali lagi, mengoyangkan pundak Mark mencoba membangunkan nya.






Tapi tak ada respon selain erangan Mark yang tak jelas. Karna berkali kali di bangunkan tak merespon, Taeyong menyimpulkan bahwa Mark yang meminum cairan yang sengaja ia taruh di gelas itu.






Setelah menaruh gelas kembali ke meja, tiba – tiba Taeyong teringat sesuatu. Ia memandang wajah Mark yang manis itu. Entah apa yang merasuki nya, tiba-tiba saja sebersit ide jahat muncul di otak nya. Apalagi saat teringat kedekatan Mark dengan mantan kekasih nya dulu. Perasaan jengkel itu memasuki relung hati nya.





Ditambah lagi pujian pujian yang diberikan Yeri kepada Mark itu menggaung di kepala nya. Rasa nya ia semakin ingin menghancurkan saja. Mark jujur dari mana nya coba? Apa Yeri tidak tahu selama dekat dengan Mark bahwa orang yang di kira gadis itu adalah laki-laki, sebenar nya adalah seorang gadis yang sama seperti Yeri.





Tapi memang tidak mengherankan apabila Yeri juga tertipu dengan penampilan nya. Seperti nya Mark memang sangat pandai untuk bersandiwara, sampai sampai banyak orang yang terkecoh oleh nya. Oleh penampilan lugu Mark. Tak terkecuali, Yeri, pasti dia sangat tertipu oleh perbuatan Mark ini.







Ia tak rela mantan kekasih nya itu patah hati. Entah dari mana, timbul rasa ingin balas dendam Taeyong kepada Mark. Taeyong menaiki ranjang lalu menindih tubuh mungil Mark.







“Heh.. kau salah telah berhadapan dengan siapa Mark. Khehehehe..., kau  suka permainan kan. Aku juga suka, bagaimana kalau kita main bersama-sama?" Guman Taeyong sambil melepas satu persatu kancing baju Mark.






Sedang Mark yang walaupun antara sadar tak sadar, merasa kan beban berat yang menimpa tubuh nya, berusaha membuka mata nya. Meski sulit, ia paksa kan.







“Siapa kau..” lirih Mark yang terdengar hanya seperti hembusan angin saja, ia tak mengenali siapa yang menindih nya tersebut, sebab mata nya yang memburam.





Taeyong menyeringai licik, mengetahui saat ini diri nya lah memegang kendali.




"Aku teman main mu." kekeh Taeyong dengan senyum gila nya.


TBC.

Haiii, aku up lagi.
Ku mau spam up.
Tolong kalian spam komen ya, buat hadiah untuk ku.
Makasih :-)

 Makasih :-)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Enggak TauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang