1

5.6K 317 41
                                    

.


.



.



.

Langit mulai menggelap ketika sepasang  remaja itu berjalan beriringan di pinggir jalan. Nampak serasi sebagai sepasang kekasih di mata orang orang yang melihat nya. Bergandengan tangan sambil saling melempar tawa manis antar kedua nya, siapa yang tidak iri melihat kemesraan itu. Meskipun kenyataan nya mereka bukan sepasang kekasih. Melainkan sepasang sahabat yang saling mengasihi.



"Akhir nya kita nonton bareng juga, Mark. Aku senang sekali." kata Yeri kegirangan.




Pasal nya, sejak beberapa bulan lalu, sahabat nya ini selalu sibuk dengan acara manggung nya. Yeri tidak bisa protes karena hal itu. Sebab Mark memang harus melakukan hal tersebut sebagai artis pendatang baru. Tidak boleh leha leha.


"Aku juga senang, Yer. Akhir nya manager hyung memberi ku kelonggaran untuk jalan jalan hari ini. Sudah lama sekali ya kita tidak pergi bersama sama seperti ini."





"Iya, sudah lama sekali." sahut Yeri membenarkan ucapan Mark.







"Maafin aku ya, yang sering nolak ajakan mu jalan. Kamu gak marah kan, Yer?" tanya Mark melas.





"Santai aja kali, Mark. Wajar kok kamu nolak, kan kamu sibuk manggung. Aku gak marah kok. Lagian mana bisa sih aku marah sama orang imut kek kamu ini." kata Yeri sambil mencubit kedua pipi gembil Mark.





"Ye-yeri..., sakit...," rengek Mark.






"Hihihihi...., kalau ngerengek kamu kelihatan tambah lucu, Mark. Ututututu, gemoy nya makhluk Tuhan ini." Yeri asyik menguyel pipi sang sahabat.




Tak terasa mereka berdua telah sampai di tempat tujuan, bioskop. Segera setelah nya mereka berdua pun masuk dan mulai antri untuk membeli tiket nonton film kesepakatan mereka. Cukup lama mereka menunggu karena antrian nya yang panjang. Maklum film itu lagi booming booming nya saat ini.





Namun, hal tak terduga terjadi ketika kedua nya sedang sibuk mengobrol tentang rencana mereka sepulang dari bioskop nanti. Mark tiba tiba mual mual tanpa sebab yang membuat Yeri kelimpungan karena syok dengan keadaan. Sebelum nya, Mark terlihat  baik-baik saja. Kenapa sekarang terlihat sedang sakit?






“Mark…, kamu kenapa..? kamu sakit ya…, ayo aku antar kan pulang...! Kita gak usah nonton hari ini aja.” tawar Yeri khawatir saat melihat wajah pucat Mark yang sedari tadi terus muntah muntah, walau pun hanya keluaran cairan bening saja.






“Aku gak pa pa kok. Ayo… kamu bilang hari ini yang paling di tunggu.” ucap Mark yang selesai membasuh mulut nya.






“Tidak… ayo pulang…” tolak Yeri.







“Baiklah kalau memaksa, aku tidur di apartement mu nya. Soal nya tadi aku bilang mau tidur di tempat temen ku kepada para hyung.” jelas Mark.






“Iya…” Yeri menggangguk kepala nya.







Akhir nya, mereka pulang.









Keesokan hari nya, di sekolahan. Mark merasa badan nya sangat pegal semua. Benar benar tidak nyaman. Bahkan keringat dingin terus mengucur deras dari dahi nya. Mingi, teman sebangku nya, yang melihat keadaan nya pun memaksa diri nya untuk ke UKS.





"Tapi Ming...,"




"Gak ada tapi tapian, Mark!! Ayo ke UKS sekarang!!! Aku gak mau ya ngendong kamu kalau sampai pingsan nanti." paksa Mingi mengeret lengan Mark yang tidak ingin beranjak dari tempat duduk nya.




"Baiklah, baiklah..., aku ke UKS sekarang." pasrah Mark mulai berdiri.





"Nah, gitu dong dari tadi. Kan enggak repot." kata Mingi menggandeng Mark karena khawatir chairmate nya bisa saja terjatuh sewaktu waktu.







.








.







.

06.15 p.m


“Mark, makan nya hati hati! Lihat tuh berantakan.” Tegur Yuta saat melihat Mark yang mengunyah belum habis tapi menyendok lagi.






Terlihat seperti orang kelaparan yang tidak pernah makan berhari hari. Tapi Mark tetap menghirau kan teguran Yuta, malah menambah porsi makan nya.







“Heh.. di bilangin kok malah tetap di lakuin…” delik  Yuta.







“Sudahlah.. Yut, Mark mungkin lapar. Dia kan baru istirahat sejak latihan siang tadi,” lerai Taeyong yang tidak mau ambil pusing dengan tingkah Mark itu.






Tak berapa lama, Mark sudah menghabis kan makanan nya,







“Huh… habis.., aku masih lapar..” guman Mark memandang sekeliling nya sambil mengelus perut nya.







“Uhuk..” Renjun tersedak mendengar gumanan Mark, ih… padahal jatah makanan Mark tadi yang paling banyak, tapi dia masih lapar.

Benar-benar gila!!!!



"Kau masih lapar juga, Hyung?!" tanya Renjun tidak percaya.




"Iya, aku lapar. Perut ku minta diisi lagi." jawab Mark dengan muka polos nya tanpa menyadari tatapan tatapan aneh yang diperlihatkan anggota grup nya itu.







"Ada apa dengan bocah satu ini? Aneh sekali."  batin seseorang.






TBC

MARK UKE YA GUYS!!!! JANGAN SALAH LAPAK ❤️

Enggak TauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang