13. Teror

797 77 3
                                    

Setelah mendapat kabar dari jaemin bahwa ayla hampir dibully. Lantas jaehyun segera meninggalkan ruang rapat karena bagi dirinya hal yang terpenting adalah ayla.

"Pak jaehyun, anda mau kemana?!" Panggil sekertaris jaehyun karena melihat jaehyun lari meninggalkan ruang rapat.

Disepanjang perjalanan jaehyun mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Jantungnya berdegup kencang dan terus memanggil nama ayla karena merasa khawatir.

Setelah sampai dirumah, jaehyun langsung berlari menuju kamar ayla.

Brak

Jaehyun yang sudah sangat panik tanpa sengaja membuka pintu kamar ayla dengan dobrakan keras, membuat yang berada didalam terkejut atas perbuatannya.

"Kamu gapapa kan?" Tanya jaehyun sambil menangkup pipi ayla.

"Untuk sekarang aku gapapa pa" Jujur ayla.

"Mau pindah sekolah?" Tawar jaehyun karena ia takut ayla sudah tidak nyaman berada di sekolahnya.

"Gak mau, ayla udah nyaman disana pa" Tolak ayla sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Yaudah, tapi klo ada apa-apa langsung bilang papa atau gak sama kakak-kakak kamu, ngerti?" Ucap jaehyun dengan nada khawatir.

"Ngerti pa" Ucap ayla sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

Setelah itu jaehyun segera memeluk putri kesayangannya itu. Ia takut jika sesuatu akan terjadi pada ayla, ia takut kehilangan seseorang untuk kedua kalinya.

"Kalian bisa kan jaga adek kalian?" Tanya jaehyun pada jeno dan jaemin. Mereka yang tanya pun langsung menganggukkan kepalanya.

"Yaudah sekarang kamu istirahat, biar nanti fresh klo bangun" Ucap jaehyun sambil membaringkan ayla.

"Tidur, kita semua bakal jaga kamu" Ucap jaehyun sambil membelai rambut ayla agar cepat tertidur.

Selang beberapa menit terdengar dengkuran halus yang menandakan ayla sudah terlelap. Lantas jaehyun pun membenahi tidur ayla agar nyaman, setelah itu ia keluar disusul anak-anaknya.

"Papa mau kemana?" Tanya jaemin ketika melihat jaehyun yang tidak pergi ke kamarnya.

"Ke sekolah kalian" Jawabnya dingin.

"Pa? Jangan aneh-aneh deh" Cegah jeno.

"Apanya yang aneh-aneh? Papa cuma mau pertanggungjawaban dari sang pelaku karena udah buat anak papa kayak gitu" Ucap jaehyun sambil menuruni tangga.

Dengan segera jeno dan jaemin mencegah jaehyun agar tidak pergi. Bisa mampus satu sekolahan jika jaehyun sudah mengamuk. Kejadian dulu saja membuat mereka trauma karena jaehyun yang benar-benar murka. Dulu saja jaehyun sampai membawa polisi, pengacara, atau apapun itu untuk menutup sekolah mereka. Maka dari itu daripada hal tersebut terulang lagi, mending mereka sekarang mencegahnya.

"Pa dengerin jeno dulu. Papa gak usah kesana, biar jeno sama jaemin yang ngurus masalah ini" Ucap jeno yang membujuk jaehyun agar tetap stay dirumah.

"Iya pa, papa gak kasihan sama ayla? Biar masalah ini kita yang ngatur, papa gak usah khawatir" Dukung jaemin pada perkataan jeno.

"Huuuffttt.... Yaudah, awas aja klo ayla kenapa-napa lagi, biar sekalian papa tutup sekolah itu" Ancam jaehyun.

"Sekarang papa mending ke kamar, tidur dulu biar pikiran papa tenang" Saran jaemin.

"Yaudah papa ke kamar dulu" Ucap jaehyun lalu berjalan ke kamarnya sambil memijit pelipisnya yang pusing.

"Untung aja" Ucap jaemin sambil memegang dadanya.

Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang