23. Pasar Malam

535 59 1
                                    

"Kak jeno..maaf" Ucap ayla sambil menghampiri jeno yang duduk di sofa ruang keluarga.

Jeno hanya diam sembari menutup mata, tak memperdulikan keberadaan ayla yang memohon-mohon padanya agar memaafkan dirinya.

"Ayla, sini.." Panggil jaemin.

Karena dirinya merasa jeno mengabaikan dirinya, lantas ia beranjak pergi menghampiri jaemin.

"Kenapa kak?" Tanya ayla sambil berdiri di samping jaemin.

Jaemin menggandengnya ke arah kolam renang, menuntunnya untuk segera duduk di ayunan yang tersedia.

Jaemin menatap ayla yang sedari tadi menatap dirinya dengan pandangan bertanya, lantas ia tersenyum lalu gerakan tangannya secara spontan menyisir rambut ayla dan menyelipkannya ke daun telinga.

"Kamu gak usah minta maaf soal kejadian tadi, itu bukan salah kamu" Ucap jaemin dengan pandangan lembut menatap ayla.

"Tapi kak jeno.."

"Kamu gak usah khawatir, biarin jeno nenangin diri dulu. Semua bakal baik-baik aja" Ucap jaemin diakhiri mengelus pipi ayla lembut.

Ayla yang mendapat perlakuan manis dari jaemin secara spontan menyunggingkan senyumnya. Manis sekali.

"Mau buah?" Tanya jaemin sambil menunjukkan buah apel yang hendak dikupas.

Ayla segera menganggukkan kepalanya antusias. Jaemin yang gemas hanya tertawa menanggapinya.

Tak butuh waktu lama, jaemin selesai dengan kegiatan mengupasnya. Dengan segera ia menyuapkan sepotong demi sepotong apel tersebut pada ayla. Ayla yang diperlakukan seperti itu tentu saja sangat menikmatinya.

"Oy.." Ucap renjun seraya menghampiri keduanya.

"Kenapa kak?" Tanya ayla seraya menatap renjun.

"Udah selesai masalahnya?" Tanya renjun pada jaemin, jaemin yang mengerti arah pembicaraan renjun hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon.

Renjun menatap ayla yang juga menatap dirinya, renjun yang gemas karena sikap ayla hanya bisa tersenyum seraya mengacak rambut ayla gemas.

Ayla yang kaget karena renjun yang tiba-tiba mengacak-acak rambutnya segera menatap renjun dengan pandangan bingungnya.

"Kakak cuma gemes sama kamu" Balas renjun karena melihat muka kebingungan ayla.

Ayla yang mengerti hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon.

"Boleh gak sih ayla gue bawa pulang, pengen punya adek juga gue" Ucap renjun sambil menatap jaemin meminta izin.

"Gak! Suruh emak lo bikin lagi sana!" Ucap jaemin seraya memeluk ayla posesif.

"Gak dibolehin negara!" Ucap renjun sinis menatap jaemin.

Bagaimana mungkin dirinya memiliki saudara lagi jika peraturan negaranya hanya memperbolehkan untuk memiliki satu anak saja. Jelas itu tidak mungkin baginya, kecuali seperti chenle yang memiliki akses lebih, wkwk.

"Kasian amat" Ucap jaemin tertawa sambil mengejek renjun.

"Kak.." Panggil ayla.

"Hm?" Respon jaemin sambil menatap ayla.

"Aku ke kamar dulu ya, mau mandi. Gerah habis main basket tadi" Pamit ayla lalu segera pergi ke arah kamarnya tanpa menunggu respon keduanya.

======

Sudah pukul 20.00 dan mereka semua kini berkumpul di ruang keluarga. Rebahan sambil menonton Netflix rekomendasi dari haechan.

Sedari awal mereka berkumpul, hanya jeno saja yang tidak mengatakan sepatah katapun. Hal tersebut tak lepas dari pengamatan ayla, dirinya masih menyimpan rasa bersalah karena kejadian tadi sore.

Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang