26. Orang Aneh

545 59 0
                                    

Brak!!

Dobrakan keras pintu rooftop terdengar nyaring karena ulah ayla. Napasnya yang memburu dengan kaki menghentak berkali-kali di dasar ubin yang polos itu. Bergumam tak jelas sambil terus meninju udara kosong yang jelas tak dapat dirasa itu dengan perasaan menggebu-gebu.

"Arrghh!!!" Erangnya frustasi sambil mengacak rambutnya sendiri.

"Ihh!!! Gue tuh marah tau gak sama lo!!! Argh!! Napa sih pake acara pindah segala!!" Ucapnya masih dengan emosi yang terkontrol.

Mencoba terus bergumam dan berkata dengan dirinya sendiri, meluapkan segala emosi yang ia punya, seakan-akan didepannya itu ada bayangan seseorang yang menerima untuk dijadikan pelampiasannya.

Tak sadar akan hal itu, ternyata sedari tadi ada penghuni lain yang menyaksikan kejadian tersebut dari awal ayla masuk hingga dirinya yang tengah marah-marah tak jelas.

Ayla yang awalnya tak sadar pun langsung menolehkan pandangannya secara spontan ketika mendengar kekehan itu. Ia menatap tajam seseorang yang bahkan tak dikenalinya itu.

"Ngapain ketawa!" Garangnya.

"Gak boleh?" Ucapnya santai sambil bangun dari tidurnya.

Memang sedari tadi ia memperhatikan ayla dengan posisi tidur di bangku usang, sudut ruangan.

Ayla yang hendak keluar karena merasa tak penting dan tak ada urusan dengan orang tersebut pun gugur ketika perkataan orang tersebut sampai di pendengaran nya.

"Lo adeknya jeno ya?" Ucapnya menahan kepergian ayla.

"Klo tau napa nanya?" Judes ayla sambil menatap orang tersebut tak suka.

"Ya gapapa, mastiin aja" Ucapnya yang kini bersandar di tembok penghalang rooftop.

"Gak jelas" Ketika hendak meraih knop pintu, tangan ayla langsung di tarik oleh pria tersebut dan membawanya ke sudut rooftop dimana posisinya semula.

"Apasih?!" Sentak ayla sambil menghempaskan tangannya, namun tak bisa karena tenaganya yang tak sebanding dengan pria tersebut.

"Duduk" Titahnya sambil menyuruh ayla duduk di bangku usang itu.

Ayla menatap ke atas dimana pria tersebut masih berdiri, menatap sambil mengusap tangannya yang terasa sakit karena cengkraman pria tak jelas itu.

"Mau apa sih lo?! Ada masalah sama kakak gue?!" Tanya ayla to the point.

"Gak ada" Ucapnya sambil duduk di sebelah ayla.

"Ck! Jangan buang waktu gue buat ngeladenin orang gak jelas kayak lo" Ucap ayla berdiri dan hendak melangkah pergi, namun usahanya masih terbilang sia-sia karena ulah pria tersebut yang berhasil meraih tangannya.

"Apasih?!!!" Kesal ayla sambil menatap pria tersebut tajam.

"Gue mau minta temenin aja, lagian lo juga bolos kan?" Ucap pria tersebut sambil menarik agar ayla duduk kembali.

"Gue gak boleh deket sama orang asing! Awas!!!" Tangkisnya ketika pria tersebut hendak meraih tangannya lagi.

"Yaudah kenalin gue haruto, nah mulai sekarang kita gak asing lagi" Ucapnya sambil menyenderkan punggungnya dengan kedua tangan yang bertengger di kursi ayla dan kursi sebelahnya yang kosong.

Ayla jelas menatap haruto aneh, sekilas ia bergidik ngeri melihat tingkah haruto yang terkesan liar. Dirinya pun segera pergi dan tak menghiraukan ucapan haruto yang memanggil-manggil namanya berulang kali.

"Cowok aneh!" Gumamnya sambil menuruni tangga.

Di anak tangga terakhir, ayla celingak-celinguk melihat situasi yang terlihat sepi, memastikan dirinya aman dan tidak ada guru piket yang sedang bertugas keliling sekolah untuk mendisiplinkan para murid yang bandel.

Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang