17. Teman Lama

566 67 2
                                    

Selamat membaca 💞

"Y-yuta?!" Kaget jaehyun karena melihat yuta yang berbeda dengan yang terakhir kali ia lihat. Kini pakaian lusuh yang sedang digunakan dengan rambut yang terkesan tidak rapi dibalik topi hitamnya.

"J-jaehyun?!" Kaget yuta setelah melihat siapa yang memanggil namanya.

Yuta yang mengenal jaehyun pun segera pergi dari sana, tapi sebelum benar-benar keluar dari pekarangan rumahnya, jaehyun segera mengejar yuta.

"Yuta!!" Ucap jaehyun seraya menarik lengan yuta.

"Lepas!!" Kikis yuta kasar dan terus berusaha keluar dari pekarangan rumah jaehyun.

"Ini ada apa sih?" Tanya ayla setelah berada di antara keduanya.

"Kamu masuk dulu ya sayang, papa mau ngomong dulu" Ucap jaehyun sambil mengusap lengan ayla bertujuan memberikan pengertian dalam situasi tersebut.

Melihat diujung sana para orang tua yang sedang cekcok, ayla merasa semakin khawatir terhadap keduanya. Ia tidak menuruti perkataan jaehyun, tapi ia masih berdiri tetap di posisinya sambil melihat keduanya.

Jaehyun dan Yuta side

"Yut! Tunggu!" Ucap jaehyun yang masih tetap mengejar yuta.

Yuta menghentikan langkahnya tanpa menoleh kebelakang. Kini terlihat jaehyun yang sudah berada di depannya.

"Apa?! Mau ngata-ngatain gue miskin?! Iya! Gue emang miskin!! Puas lo!" Ucap yuta nyolot lalu hendak pergi, tapi langkahnya terhenti karena dorongan keras dari jaehyun pada bahunya.

"Apa-apaan sih lo!!" Ucap yuta tak terima.

"Lo yang apa-apaan!!!" Marah jaehyun.

"Kenapa lo gak ngabarin gue klo lo disini?!! Gue kira lo bahagia di jepang?!! Klo ada apa-apa tuh cerita!! Gue pikir lo-

"STOP!! Gk usah ceramahin gue!! GUE GK BUTUH!!" Sentak yuta.

"Bangsat lo!! Gue khawatir sama lo anjing!!" Ucap jaehyun yang kini benar-benar murka, terlihat jelas raut muka merahnya ditambah otot-otot tangannya yang terlihat karena menahan amarah.

"Gue gk terima rasa kasihan dari lo buat gue" Ucap yuta sinis tapi dengan nada tertekan.

Terlihat jaehyun menutup matanya sekilas untuk mengatur emosinya. Setelah dirasa cukup, ia segera mencengkeram bahu yuta untuk meyakinkan.

"Gue tetep jadi sahabat lo! Klo lo butuh bantuan dari gue jangan sungkan buat bilang sama gue! Gue gak pernah hina lo! Gue murni tulus temenan sama lo! Gue disini yang sedih gak tau kabar apa-apa tentang lo, tapi... tapi gue tau lo udah kayak gini! Sahabat macam apa gue ini yut" Ucap jaehyun meyakinkan yuta dan dengan nada kesedihan diakhir.

"Tau gak, gue tau tentang lo dari anak gue. Andai lo gak ketemu sama ayla, mungkin..mungkin..gue gak tau lagi harus apa" Jawab jaehyun seraya menundukkan kepalanya dalam.

"Jaeh!" Panggil yuta seraya menepuk bahu jaehyun.

"Sorry gue gk bilang sama lo, tapi gue gak mau ngasih kabar tentang gue yang udah hancur sama lo semua, gue malu jaeh" Ucap yuta tertawa miris seraya menangis kecil.

"Lo gak perlu malu! Fungsi sahabat itu saling membantu, bukan hanya sekedar memanfaatkan. Lo juga tau kan klo gue juga pernah dimasa dimana gue gak punya arah, tapi karena lo dan semua orang yang udah support gue, gue bisa bangkit lagi. Pliase..klo klo ada apa-apa lo boleh cerita sama gue, mungkin gue bisa bantu walaupun gak seberapa" Ucap jaehyun diakhiri dengan dua kali tepukan di bahu yuta. Yuta tak membalas perkataan jaehyun karena ia sudah tak bisa berkata lagi, tapi ia hanya sekedar menganggukkan kepalanya.

Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang