14. Bubur Ayam

728 73 2
                                    

"Eugh..." Ucap ayla menggeliat sambil meregangkan otot-ototnya. Jaehyun yang berada disampingnya yang merasakan pergerakan pun bangun juga.

"Masih pagi, tidur lagi" Ucapnya sambil membelai rambut ayla agar kembali tidur.

Ayla melihat jam digital jaehyun yang menunjukkan pukul 04.50 Am. Lantas ia segera bangun tanpa berniat melanjutkan tidurnya.

"Mau kemana?" Tanya jaehyun yang masih berbaring dengan suara seraknya.

"Ayla mau ke kamar" Ucap ayla lalu segera berjalan keluar kamar jaehyun.

Ketika hendak membuka pintu kamarnya, ia merasa lapar dan haus karena kemarin ia tidak memakan apapun kecuali susu buatan kakaknya, jeno.

Ketika di dapur ia segera menyiapkan sereal, setidaknya untuk mengganjal perutnya yang kosong. Setelah selesai, ia membawa makanannya ke arah kolam renang dan mencelupkan kakinya ke dalamnya.

Dingin. Itu yang sekarang ayla rasakan. Ayla memakan sereal tersebut sambil terus termenung. Memikirkan kejadian yang menimpanya.

Sakit?
Trauma?

Ntah lah, ayla tidak tahu harus mengekspresikan hal tersebut seperti apa. Sedari tadi ia hanya memikirkan hal yang seharusnya ia tanyakan tapi ia takut untuk bertanya.

"Mama sebenernya kemana?"

"Apa benar apa yang orang lain katakan tentang mama?"

"Kenapa papa gak pernah bilang apa-apa sama aku?"

"Bahkan aku gak tau mama sama pisah gara-gara apa?"

"Apa kakak tahu?"

Semacam itulah pertanyaan yang terus berputar di kepalanya. Sampai matahari memancarkan sedikit cahayanya pun ayla masih terus termenung dengan pikirannya.

"Adek?" Ucap jaemin sambil berjalan menghampiri ayla sambil. Jaemin duduk sambil menyilang kan kedua kakinya.

"Baru bangun banget kak?" Ucap ayla sambil terkekeh karena melihat rambut jaemin yang seperti sarang burung.

"Iya" Balasnya sambil mendekat ke arah ayla dan merengkuhnya.

"Hari ini ayla izin gak masuk sekolah ya kak" Ucap ayla sambil melirik jaemin yang bersandar di bahunya.

"Iya gapapa, biar nanti kakak buatin suratnya" Jaemin

"Makasih" Ucap ayla sambil mengecup kepala jaemin. Jaemin yang diperlakukan seperti itu pun hanya tersenyum senang dan membalas hal serupa namun berada di dahi ayla.

"Mau kemana?" Tanya jaemin yang melihat ayla berdiri.

"Aku mau lari pagi deh kak" Ucap ayla yang baru melihat jam dinding.

"Sama siapa?" Tanyanya lagi.

"Sendiri deh kayaknya" Ucap ayla sambil berpikir.

"Gak boleh" Tolak jaemin.

"Udah deh kak jangan posesif, aku butuh udara pagi" Ucap ayla sambil melengos pergi meninggalkan jaemin yang berusaha melarangnya.

Setelah selesai, ayla pun keluar dari kamarnya. Didepannya kini nampak jaemin yang berpakaian sama dengannya.

"Lho? Mau ngapain?" Bingung ayla.

"Ikut kamu lah" Jaemin

"Kakak kan mau sekolah?" Tanya ayla.

"Biarin, sekalian bolos" Ucap jaemin sambil menuruni tangga.

"Ih gak boleh gitu, kasian papa yang udah mahal-mahal ngeluarin uang buat kakak sekolah. Hargain dong kak" Ucap ayla sambil berjalan menyesuaikan langkahnya dengan jaemin.

Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang