Author pov
Lisa sudah sepuluh menit duduk terdiam sambil menyesap kopi nya di dalam salah satu restaurant besar milik ayahnya siang ini. Bukan tanpa alasan, dia memang sengaja kesana karena ada satu hal yang akan di selesaikan. Kerena pada dasar nya dia sangat jarang sekali mengunjungi restaurant ayah nya.
"hei" sapa seseorang yang tiba tiba berdiri didepannya.
"owh, hey, kau siapa?" tanya lisa sambil mengamati wajah orang itu.
"apakah kau lisa manoban?" tanya orang itu lagi.
"betul, bagaimana kah tau?" kemudian lisa teringat sesuatu. "ah,, apakah kau teman bambam oppa ku?" tanya lisa kembali. Bambam adalah kakak angkat lisa. Mereka tumbuh bersama sejak kecil saat ayah lisa membawa bambam kerumahnya ketika bambam berusia tujuh tahun. Dan saat ini mereka harus terpisah karena bambam memilih melanjutkan pendidikannya di luaf negeri aemenjak tiga tahun lalu.
"perkenalkan, aku jackson teman oppa mu. Semalam dia menghubungiku untuk bertemu denganmu." jelas nya.
"silahkan duduk oppa, aku sudah menunggumu sedaritadi." jackson duduk di depan lisa setelah lisa mempersilahkannya, kemudian mereka memesan makanan. Perlu di ketahui, jackson adalah teman dekat kakak angkat lisa semenjak mereka berada di sekolah menengah.
Mereka menghabiskan waktu satu jam untuk menghabiskan semua makanan yang dipesan dan berbicara serius mengenai satu hal. Hingga akhir nya salah satu dari mereka berniat untuk pamit terlebih dahulu.
"aku akan membantumu semaksimal mungkin lisa, kita akan selalu bertukar pesan. Aku masih ada pekerjaan, terima kasih makan siangnya. Aku duluan oke." jackson berpamitan pada lisa dan hendak meningalkannya.
"terima kasih oppa, sampai bertemu kembali dan hati hati." jackson hanya tersenyum melihat lisa dan kemudian dia meninggalkan lisa sendiri.
Jennie pov
Aku tidak tau hari ini aku harus kemana lagi, masa liburan masih lama, sedangkan pergantian tahun akan segera datang dua hari lagi. Menyedihkan jika mengingat aku sama sekali tidak mempunyai jadwal apa apa dengan ini. Sehun oppa memberitahuku sebelumnya bahwa dia akan ada banyak kegiatan menjelang malam pergantian tahun. Menyelesaikan tugas akhir semesternya dan menemani keluarga nya yang akan pulang ke seoul sehari sebelum pergantian tahun tiba. Entah aku akan senang atau sedih, tapi dalam hati aku merasa kesepian harus melewati ini sendiri.
Aku berencana akan menemani sehun sebelum dia meyakinkan ku bahwa aku lebih baik dirumah dan menunggunya sampa esok hari setelah pergantian tahun selesai. Aku kecewa, tapi aku tidak bisa melakukan banyak, aku menghargainya.
Saat aku sedang memikirkan hal yang menyebalkan ini aku berfikir untuk setidaknya menghabiskan waktu dengan eomma, itu akan menjadi baik setidaknya aku tidak sendirian juga. Aku pun berjalan mencari nya yang ternyata sedang duduk dibanhku panjang taman kecil kami, menikmati sisa sore yang indah. Aku mengerti mengapa eomma senang menghabiskan waktu dsini, walau kecil tetapi kni menenangkan.
"eomma, apa yang sedang kau lakukan?" aku duduk disebelahnya.
"eomma hanya melihat tanaman itu tumbuh, begitu cantik bukan?"
"ya, sama seperti eomma." kemudian aku memeluknya hingga terdengar suara ketukan pintu yang membuat eomma segera bangkit dan menghampiri nya. Aku mengikuti nya dari belakang berharap appa pulang cepat hari ini, tetapi hal lain yang berhasil membuatku terkejut dan merasa senang disisi lain.
"sore eomma." sapa seseorang dibalik pintu.
"hey lisa, ayo masuk." lisa segera masuk dan menuju ruang tamu mengikuti eomma ku. Aku tidak mengerti mengapa semenjak lisa sering mengunjungiku, eomma memperlakukannya seperti anak nya. Dan lisa memanggilnya sama seperti ku, kami seolah seperti saudara kandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, My Self And You (Jenlisa)
RomanceApakah mungkin ini cinta? aku tidak tau dan tidak mengerti perasaan ini sebelumnya. Kita sama tetapi rasa ini beda. Kamu telah banyak mengubah jati diri ku, hati ku berkata begitu. Kau orang pertama yang membuatku jatuh cinta teramat dalam. -Jenn...