23. Friend

2.2K 167 2
                                    

Kemana kaus kaki ku,  sunggguh menyebalkan sekali pagi ini. Aku sedikit terlambat bangun pagi,  entah karena apa,  seperti nya dering jam weker yang sangat bising itu tidak mengganggu telingaku sama sekali sampai eomma membangunkan dengan mengguncang tubuhku.  Dan akhirnya seperti ini,  aku terburu buru hingga ada saja hal yang membuatku kesal. Sungguh jika saja aku tidak mempunyai banyak koleksi kaus kaki di lemariku mungkin aku tidak akan berangkat sekolah karena tidak menemukan sebelah dari kaus kaki menyebalkan ini yang hilang entah kemana.

Tidak sempat aku untuk sarapan bersama eomma,  aku hanya berpamitan dan mencium pipi nya.  Lisa sudah menungguku di depan rumah, mungkin sudah lebih dari sepuluh menit disana karena eomma sudah mengingatkan ku sedari tadi. Aku menghampiri nya yang sedang bersandar pada motor nya itu.

"apakah ada sesuatu yang menahanmu di dalam sana?" ucap lisa saat kami dalam perjalanan.

"aku bangun terlambat pagi ini dan kehilangan sebelah kaus kaki ku." jawabku sambil cemberut.

"hahaaa,,, sungguh kau lucu jika cemberut seperti itu."

"kenapa kau tertawa, tidak ada yang lucu disini." jawabku ketus. Dia tertawa seolah memperhatikan ku,  aku tau dia hanya melihat sekilas melalui kaca spion motornya.

"kau lucu, pipi mu itu ingin sekali aku makan. Sudahlah, perkara kaus kaki membuatku jadi merasa bersalah." lisa ikut cemberut dan memajukan bibirnya.

"mood ku tidak baik karena aku terlambat lisa." aku terkekeh karena melihat wajahnya itu,  dia sungguh menggemaskan jika sedikit cemberut, aku tau dia hanya menggodaku. Tapi itu lucu.

Kami tidak terlibat obrolan yang panjang selama perjalanan,  karena memang mood ku ini sedang tidak baik.  Dan lisa tau apa akibatnya jika dia terus menggodaku.  Jadi ia memilih untuk diam juga.

Sesampainya disekolah kami langsung bergegas ke kelas kami masing masing karena bel sudah berbunyi yang menandakan pelajaran akan dimulai. Sesampainya dikelas aku langsung duduk ditempatku dan mendapatkan tatapan heran dari rose.

"kenapa kau sangat terlambat jennie?" dia bertanya saat aku sudah mulai tenang diatas kursiku ini.

"aku terlambat bangun dan sebelah kaus kaki ku menghilang rose." mendengar penjelasanku,  rose langsung terkekeh geli.

"ya ampun jennie,  lengkap sekali penderitaanmu pagi ini. Untung saja kau tepat waktu."

"lisa menjemputku,  jadi aku bisa cepat sampai ke sekolah."

"apa? Lisa menjemputmu?  Sejak kapan?" rose sedikit terkejut karena ucapanku.

"ini adalah hari pertama dia menjemputku rose, setelah aku putus dengan sehun,  dia menawarkan untuk menjemputku karena dia berfikir rumah kami dekat jadi tidak masalah baginya untuk ke tempatku dulu dan kita berangkat bersama." aku menjelaskan kepada rose.

Baru saja rose akan bicara,  tiba tiba guru kami masuk ke dalam ruangan yang membuatnya diam dan hanya menganggukkan kepala nya padaku.

Waktu berlalu hingga tidak terasa siang sudah menyambut. Aku merasa sangat lapar karena memang aku belum sarapan tadi pagi. Aku mengajak rose untuk ke kantin saat jam istirahat. Dan dia langsung mengikuti ku.

"rose,  apakah makananmu sudah habis?" aku bertanya saat aku sudah menghabiskan makananku.

"sudah jen,  kenapa? "

"aku hanya ingin menanyakan apakah kau akan berlatih basket sore ini?" aku bertanya pada rose,  karena memang sore ini adalah jadwal latihan kami.

"seperti nya iya, bagaimana denganmu? "

"tolong sampaikan ijinku pada senior,  aku lupa membawa baju ganti rose. Mungkin aku akan ke ruang osis untuk menunggumu. Barusan Lisa mengirim pesan bahwa dia tidak bisa mengantarku pulang hari ini. Jadi mungkin kita bisa pulang bersama jika kau tidak ada janji dengan jiso unnie." aku menjelaskan pada rose.

Me, My Self And You (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang