40. Sweet

3.5K 202 1
                                    

"li-lisa"
Ucap wanita itu.

"kau tidak bisa tidur jennie?" tanya lisa. Jennie menghembuskan nafasnya untuk menenangkan diri.

"i-iya, aku tidak bisa tidur." jawab jennie singkat. Sebenarnya jennie tidak ingin bicara,  selain gugup dia juga masih kesal dengan apa yang dia lihat seharian ini.

"aku akan menemanimu,  aku juga tidak bisa tidur." lisa mengambil minuman di kulkas kemudian duduk disamping jennie.

"aku akan ke kamar. " seketika jennie langsung berdiri dan hendak meninggalkan lisa.

Tetapi lisa menahannya dengan memegang lengannya. Jennie berbalik dan mereka saling berhadapan. Jennie agak mendongakkan kepala untuk melihat lisa yang lebih tinggi dari nya.

"apa yang kau lakukan?" tanya jennie, dia berusaha tenang.

"jangan menghindari ku terus menerus jennie." ucap lisa sambil menatap wajah jennie.

"aku hanya ingin tidur, jangan menahanku." jennie berusaha melepaskan genggaman tangan lisa di lengannya.  Tapi lisa makin mengencangkan genggamannya.

"kau menguji kesabaranku."

Kemudian tanpa diduga lisa menarik jennie lebih dekat. Dia menahan tengkuk jennie dengan tangan kanannya sementara tangan kiri masih menggenggam lengan.

Lisa pov

Aku dengan cepat meraih tengkuk lehernya dengan tangan kananku. Kucondongkan badanku hingga bibirku menyentuh bibir jennie.

Aku diam beberapa detik untuk merasakan lembut bibirnya,  aroma nya seperti strawberry yang membuatku ingin terus merasakannya. Dia hanya diam, lalu aku mulai menggerakkan bibirku perlahan, rasanya manis. Aku mulai dengan lumatan yang ringan dan lembut, berharap dia nyaman dengan sentuhanku.

Dia masih terdiam hingga saat aku mulai melumatnya dengan gerakan yang intens. Tanpa diduga dia membalas ciumanku, dia menggerakkan bibirnya menyesuaikan gerakan bibirku. Kami saling melumat cukup lama, aku mulai mencoba memasukkan lidahku ke dalam mulutnya, tetapi sulit hingga ku gigit lembut bibir bawahnya. Mulutnya terbuka sedikit dan kesempatan untukku memasukkan lidahku. Aku menjilat seluruh ruang mulutnya kemudian dia mencoba memainkan lidahnya juga. Kami saling mendominasi dalam ciuman yang intens.

Aku memegang pinggangnya dan menariknya lebih dekat. Sedangkan tangannya melingkar di leherku dan dia menarik lembut rambut ku. Ciuman kami makin panas hingga beberapa menit dan kemudian ku dengar dia mengerang.

Emmhhhh,,,

Aku menghentikan ciuman, untuk mengambil nafas. Ku satukan kening kami dengan mata yang masih tertutup,  nafas kami memburu, kurasakan panas keluar dari hidungnya.

"aku mencintaimu jennie"

Itulah kata yang bisa keluar dari mulutku. Aku membuka mata dan kulihat dia masih diam, dia sangat cantik dengan jarak yang sedekat ini.

"aku harus bagaimana lisa?" kemudian dia meneteskan air mata nya. Dia menangis. Kuangkat wajahnya dengan kedua tanganku. Dia menatapku sambil terus meneteskan air mata. Kenapa dia begitu sedih.

Aku tidak tahan dengan apa yang kulihat, aku langsung menariknya ke dalam pelukanku. Dia mulai terisak dalam tangisnya. Air mata nya membasahi dadaku dan dia semakin erat memelukku.

Aku hanya bisa membelai lembut kepala dan punggungnya berharap dia sedikit lebih tenang. Aku berdoa pada tuhan, apabila mungkin tolong hentikan waktu, aku hanya ingin seperti ini. Pelukannya adalah yang aku butuhkan dalam hidupku.

Author pov

Jennie bangun dengan senyum diwajahnya, dia masih terbayang dengan apa yang dilakukannya dengan lisa tadi malam.

Me, My Self And You (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang